Chereads / DIA SUAMIKU 2 : NOTHING IS IMPOSSIBLE / Chapter 4 - KAMU ADALAH MILIKKU

Chapter 4 - KAMU ADALAH MILIKKU

tidak terasa ujian sudah selesai kelima sahabat yang sudah tidak sabar akan datangnya liburan karena momen itu yang paling mereka tunggu untuk salin berjumpa.

Gian dan Kia sudah ada di bandara di antar oleh ke-empat orang tua mereka. karena keduanya yang akan berlibur di rumah Zana. rencananya Ke-empat orang tuanya akan menyusul minggu depan.

"sayang kamu hati-hati ya jangan jauh-jauh dari Gian" kata Bela yang khawatir sama anak perempuan semata wayangnya

"iya mami tenang aja kan Kia udah gede"

"Gian jaga Kia ya jangan berantem terus"ucap Rani menasehati anaknya

"iya bunda sayang Gian janji bakalan jagain wanita super bawel ini"

"kok gue di bilang bawel sih, bunda liat tuh Gian mulai lagi" Kia yang manja mengadu pada Rani sambil memeluknya

"Gian bisa ga sih jangan cari masalah" kata Rani membuat Gian tersenyum tanpa dosa

"pesawat kalian sebentar lagi berangkat ayo cepat masuk" ucap Satya sambil melihat jam tangannya. kedua anak mereka pun pamit memeluk satu persatu orang tua mereka.

Gian dan Kia mereka bagaikan saudara kembar karena memang mereka berdua selalu bersama di sekolah maupun di rumah. rumah mereka pun hanya terhalang oleh dinding alias bersebelahan. mereka kadang akur kadang juga berselisih paham membuat Rani dan Bela kedua ibunda mereka yang setiap hari melihat kelakuan keduanya menggelengkan kepalanya.

"Gian inget pesan ayah jangan pernah meninggalkan Kia sendirian ya" nasehat Raffa pada anak sulungnya. Raffa mengacungkan kedua jempolnya dan mereka pun pamit masuk sambil melambaikan tangan.

sambil menunggu panggilan pesawat keduanya duduk di ruang tunggu sambil menikmati roti yang sempat mereka beli sebelum masuk.

"tiket lo mana?" tanya Gian pada Kia yang asik menikmati rotinya. Kia pun mengeluarkan tiketnya dari tas kecil yang diselendangkan di tubuhnya

"sini gue pegang"

akhir pesawat yang mereka akan tumpangi akan segera berangkat. Kia memilih bangku yang dekat dengan jendela pesawat.

"Kak Zana udah dikabarin kalau kita berangkat" tanya Kia

"udah, mending lo sekarang tidur aja"

"ga mau gue mau nonton aja" Kia menyenderkan kepalanya di bahu Gian dan menikmati film yang sudah di pilihnya.

orang yang melihat keduanya pasti akan mengira mereka adalah kakak beradik karena saking dekatnya mereka berdua. Gian memang sudah menganggap Kia seperti adiknya sendiri sama seperti rasa sayangnya pada Nia saudara sepupunya. tapi beda dengan Kia dia diam-diam sangat menyukai Gian tapi dia lebih memilih dekat sebagai kakak adik. rasa takutnya kehilangan perhatian Gian membuat dia mengurungkan niatnya untuk mengutarakan perasaannya.

***

"Zana kamu udah siap belum?" teriak Tristan yang menunggu Zana keluar dari kamarnya. mereka sudah siap menjemput Gian dan Kia di bandara.

"iya pah tunggu sebentar" Zana memakai bando pink bunga kecil kesukaannya dan keluar dari kamarnya.

Kenzo sudah ada di sana terpesona menatap Zana yang keluar dari kamarnya dengan mini dress warna peach membuat nya terlihat cantik dan anggun.

"ngapain lo liatin gue kaya gitu" ucap Zana menutup wajah Kenzo dengan tangannya

"emang ga boleh liat? habisnya lo cantik sih"

" ciiiih masih kecil udah pinter ngegombal" Putri, Sarah dan Tristan yang melihat anak mereka tersenyum.

"emang anak bunda cantik kok" ucap Sarah merangkul Zana.

"ya udah kita berangkat sekarang ya" kata Tristan dan semuanya pun pergi

Tristan, Putri, Sarah dan Rei berada satu mobil

bang Jojon dan anaknya Nia hanya berdua di mobil yang lain karena mobilnya akan di isi oleh Gian dan Kia nanti sedangkan Kenzo membawa mobil sendiri pergi bersama Zana dan setelah pulang dari bandara mereka berdua akan langsung menjemput Zacky.

"lo udah punya SIM?" tanya Zana

"belum" jawabnya tersenyum

"ya udah gue yang nyetir, nanti kalau di tilang gimana?"

"ga apa-apa kak tenang aja, lagipula gue anti di setirin sama cewe" Zana hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya

selama perjalanan Zana asik memainkan ponselnya membuat Kenzo yang melihatnya penasaran.

"lagi chattingan sama siapa sih?" tanyanya dengan sedikit cemburu

"Aji" jawabnya singkat. Kenzo dengan cepat mengambil ponsel Zana dan menyimpannya di saku celananya

"Ken balikin donk, kamu kenapa sih?"

"Zana aku ga suka ya kamu berhubungan sama cowok lain di dekat aku" panggilan Kenzo mendadak berubah padanya. Zana yang melihat wajah Kenzo marah pun memilih diam dan tidak meminta ponselnya. Zana memalingkan wajahnya melihat kesebelah kiri jendela. Kenzo menarik tangannya yang terlipat di atas pahanya dan menggenggam nya.

"Kenzo lepasin, kamu jangan macem-macem deh" Zana berusaha menarik tangannya tapi Kenzo menggenggam nya terlalu erat hingga membuat tangannya sakit

"....Ken jangan memperkeruh suasana lepasin" kata Zana tegas tapi Kenzo tidak memperdulikannya

"mulai hari ini aku ga mau liat lagi kamu berhubungan sama cowok lain, dan mulai hari ini juga aku akan selalu menggenggam tanganmu" Zana mengkerutkan dahinya tidak mengerti apa yang di maksud oleh Kenzo

" Ken please jangan seperti ini kamu itu udah gue anggap....."

"adik? Zan jangan membohongi perasaanmu, tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, usia kita bukan penghalang rasa cinta aku sama kamu" Zana menatap serius Kenzo yang masih konsentrasi menyetir. Kenzo tau kalau selama ini Zana selalu menyembunyikan perasaannya padanya. dan sekarang Kenzo tidak mau pura-pura lagi tidak tau tentang perasaan Zana padanya. memang Zana selalu mengubur dalam-dalam perasaannya pada Kenzo karena menurutnya mereka yang beda usia tidak akan mungkin bisa menjalin hubungan. dia lebih memilih Kenzo menjadi adiknya di bandingkan pasangannya

"Kenzo kamu bisa dapetin seseorang yang jauh lebih sempurna di banding aku jadi please kita bahas sampai di sini dan anggap saja ini tidak pernah terjadi" Zana berusaha menarik kembali tangannya tapi Kenzo masih tetap menggenggam nya

"tidak ada yang sempurna di mata aku selain kamu, pokoknya mulai hari ini kamu adalah milikku" Zana menarik nafas dalam dia memilih diam karena berusaha menjauhi perdebatan antara dia dan Kenzo

setelah sampai di bandara dan memakirkan mobilnya. Kenzo dan Zana menghampiri semuanya yang sudah lebih dahulu sampai

"kak Zanaaaaaaa" teriak Kia melihat Zana dan langsung memeluknya

"haii broooo" sapa Kenzo pada Gian dan mereka pun saling memeluk

"apa kabar bang?" tanya Gian

"luar biasa baiiik " jawab Kenzo ceria

"kesambet apa kamu bang jadi ceria gitu" tanya Sarah pada anaknya, Kenzo hanya menjawabnya tersenyum sambil melirik ke arah Zana dan berhasil membuat wajah Zana memerah

"haiii cantiiiik" sapa Kenzo pada Kia dan dia langsung memeluknya

"jadi sekarang abang sama kakak jemput Zacky ya, kita langsung ke rumah aja" ucap Sarah dan semua menyetujuinya.

jarak antara bandara dan rumah Zacky memang sangat dekat. mereka pun pergi menjemputnya..

TERIMAKASIH ATAS DUKUNGANNYA

JANGAN LUPA LIKE DAN KOMENNYA YAA....

DITUNGGU KRITIK DAN SARANNYA 😘