Tapi, Elis yang masih berada dalam kesadaran penuh, langsung memukul tangan Aldo. "Jangan nakal! Ayo, buruan jalan!" serunya.
Aldo tertawa konyol. Baru saja dia mau menyentuh, hanya kurang beberapa cm saja, sudah dipukul duluan. "Tenang saja, Sayang. Mereka tidak akan ngebut. Kita bisa segera mengejarnya. Atau, mendahului juga bisa."
"Gak mau, ayo jalan sekarang saja," ucap Elis.
"Iya, Sayang. Iya. Ayo!" Akhirnya, pria itu pun mengalah dan melakukan kendaraannya. Tapi, sepanjang perjalanan, Aldo tidak bisa fokus mengemudi lantaran terus melirik dan curi pandang ke arah belahan dada Elis. Tapi, wanita itu sedikitpun malah tidak menyadari. Sampai-sampai, Aldo kelepasan dan salah ngomong. "Payudara kamu gede, ya Lis?"
"Apa?" tanya gadis itu menatap tajam ke arah Aldo sambil melotot.
Aldo terkejut. Dalam hati ia bergumam, 'Mati, aku... keceplosan!'