Karena tak ada jawaban dari putrinya, bu Mirna hanya tersenyum lembut ke arah Aldo sambil berkata, "Selama ini walau kami tiap hari saling telfon, sekalipun Elis tidak pernah bercerita soal asmaranya, Nak Aldo. Makanya, kami kaget ketika kau tiba-tiba datang dan mengaku pacarnya Elis."
"Soal masalah ini, kami pihak orang tua setuju, Nak Aldo. Kami lihat, Nak Aldo ini sangat baik dan bertanggung jawab. Bisa lah kami menitipkan anak kami satu-satunya ini pada Nak Aldo. Karena, kami sebagai orangtua tidak bisa selamanya bersama dengannya. memang harus ada suami yang baik dan tepat untuk menjaganya. Tapi, semua ya kami kembalikan pada Elis. Karena yang jalani Elis, bukan kami. Kami hanya sebatas memandang saja," timpal Pak Ranu dengan bijaksana.