Dua puluh menit kemudian, waktu sudah menunjukkan jam kantor telah berakhir. Dengan semangat tinggi Aldo mengemasi barang-barangnya, kemudian bergegas keluar. Di Loby pria itu menelfon nomor Elis. Tapi, tidak ada jawaban sama sekali. Akhirnya ia pun memutuskan untuk langsun datang ke rumah tersebut, dia tidak perlu sembunyi-sembunyi dan kawatir Riyan akan membuntutinya, karena dia tidak masuk kerja hari ini. Namun, tiba di sana, Aldo harus kecewa. Karena rumah itu nampaknya kosong, bahkan lampu terasnya juga masih belum dinyalakan. Berkali-kali dia berusaha menghubungi nomor penghuni rumah tersebut, hasilnya masih tetap sama. Tidak bisa, ia pun memutuskan untuk kembali ke rumah. Menunggu kabar di sana, dan sampai rumah, mamanya juga tidak ada di tempat.
"Ke mana mama, ya? Masa sih belum pulang? Ini, kan sudah petang," gumam Aldo, merasa khawatir. Kembali ia mengambil benda pipih dari dalam saku celananya, kemudian mencoba menghubungi nomor mamanya.