Tidak seperti biasa, pagi ini Riyan bersikap Elegan pada Aldo. Sekalipun ia sudah merasa sangat rindu dan ingin merasakan kembali pelukan dari teman masa kecilnya itu, ia berusaha keras menahannya. Ketika melintasi ruangan Aldo saja dia juga cuek dan tidak menyempatkan diri untuk masuk meski hanya sekedar memberi ucapan selamat pagi seperti yang biasa dia lakukan.
'Kita lihat saja bagaimana setelah aku menjauhimu? Bukankah sesuatu itu akan terasa berharga setelah hilang darinya? kuharap, dengan begini, kau bisa merasa kehilanganku,dan hubungan kita bisa seperti semula,' ucap Riyan dalam hati kemudian ia langsung beranjak masuk ke dalam ruangannya. Begitu ia sudah duduk dan menghidupkan PC-nya, ia baru ingat sesuatu. Pagi ini dia tak sempat sarapan karena bangun sedikit lebih siang dari biasanya. Untuk membeli dulu ke kantin ia bahkan tak ingat. Begitlah, pikiran seseorang kalau dah bucin banget, Padahal yang membuatnya sampai segila ini sedikitpun juga tidak peduli.