Elis memperhatikan Aldo sampai beberapa detik. Pria itu mengaduk bakmie-nya dengan sedikit panik dan kebingungan. "Kenapa, pak? Panas, ya?" tanya Elis seolah dia mengerti penderitaan yang Aldo rasakan.
"Iya, Nih," jawabnya sambil cengar-cenir sendiri. Ia merasa malu karena dikalahkan oleh cewek. Sebab, Elis sejak tadi terlihat tenang saja menikmati mie yang masih panas dan menggenggam mangkuknya dengan anteng.
Elis menggeser lagi duduknya, dan meminta koran pada penjual mie ayamnya meletakkan di tepi trotoar kemudian meminta agar Aldo meletakkan mangkuknya di sana. Elis memberi contoh, karena terlihat sekali kalau pria yang tak pernah berada dalam situasi seperti ini bingung bagaimana cara makannya jika meja dan tempat yang ia gunakan untuk duduk sejajar tingginya.