Usai makan, Elis langsung masuk ke dalam kamar, ia mengambil
sepasang baju couple yang akan ia gunakan untuk acara lamaran dengan yoga. Dengan langkah kasar ia keluar dan masuk ke dapur.
"Bu, ada tas kresek yang rada besar, tidak?"
"Untuk apa, Nak?" tanya bu Mirna sambil memandang ke arah baju pada genggaman putri semata wayangnya.
"Buat bungkus ini, mau aku bakar saja. Melihatnya bikin sakit hati saja," cetus gadis itu.
Bu Mirna pun beranjak dan menyerahkan kresek besar berwarna
hitam pada putrinya. Elis meraihnya dan memasukkan dua baju itu ke dalamnya.
Kemudian, ia berjalan ke luar dengan maksut membakar sepasang baju itu. Tapi, ia mengurungkan niatnya. Bukan karena sayang dengan harganya yang dapat dikatakan mahal
untuk orang kampungnya. Tapi, ia tidak mau menujukka kekecewaan dan
kesedihannya pada semua orang. Terutama mantannya sendiri.
"Dengan begini, semutpun akan menertawaiku karena sakit hati