Chereads / Escape Of Love [BL Story] / Chapter 3 - Dunia Pertama (Yakuza Jahat) -Money Make Me Happy-

Chapter 3 - Dunia Pertama (Yakuza Jahat) -Money Make Me Happy-

Membuka mata, Yuka aka Lee Han Gyul lagi mendesah pasrah. Ia dipindahkan ke dalam dunia pertama setelah mantan kekasih tubuh asli berhasil membujuk Han Gyul asli untuk pergi ke Jepang dan sekarang tubuh asli sedang di bawa menuju mansion Klan Nakamura dan memulai perjalanan menuju plot asli. Tidak! Aku harus melarikan diri saat menemukan peluang. Ryu Nakamura belum menumbuhkan perasaan kepada Han Gyul hingga dua tahun kemudian, jika dirinya kabur maka Ryu tidak peduli sama sekali. Setelah meniti kemungkinan, Han Gyul optimis. Dia bisa pergi dan hidup sendiri dan mencari kebahagian untuk tubuh asli.

Meyakinkan diri bahwa semua akan baik-baik saja, Han Gyul mengintip pada kaca spion mobil. Supir yang membawanya terlihat menyeramkan dengan luka gores antara kening hingga bawah matanya. Tato lambang dari Klan juga terlihat di pergelangan kiri dan juga kanan, atau jangan-jangan seluruh tubuhnya penuh tato?!

Ya ampun, Yakuza begitu mengerikan. Han Gyul berusaha menahan diri tidak terkesiap melihat tampilan pria di depan kemudi mulai merasakan tidak nyaman pada tubuhnya. Hell ya! Sulit sekali bernafas. Mencoba mengatur pernafasan, Han Gyul yang tidak tahu apa yang terjadi pada tubuh barunya mulai mengalami serangan panik. Jangan katakan bahwa tubuh Han Gyul mudah mengalami sesak nafas dalam keadaan ketakutan?! Brengsek. Sistem sampah sudah berjanji akan menyesuaikan keadaan tubuh asli dengan miliknya saat ia berpindah, lalu kenapa ia merasakan panik. Balle terkutuk kau! Berusaha bernafas dan mengatur diri agar tetap tenang, tidak sedikitpun oksigen yang masuk ke dalam paru-paru. Sial! Tubuh asli yang baru berusia sembilan belas tahun mungkin akan mati lebih awal. Ayo bernafas dan menjadi tenang, shit.

"Hey, Kau baik-baik saja?" Baro yang akhirnya menyadari orang yang dibawanya sadarkan diri dan terlihat kesulitan bernafas menghentikan mobil di pinggir jalan dan memeriksa keadaan Han Gyul. Tidak mendapatkan tanggapan, Baro kembali duduk di belakang kemudi dan beralih menuju rumah sakit terdekat.

Pemeriksaan dilakukan secara singkat oleh dokter. Han Gyul hanya mengalami serangan panik dan bukan asma akut yang sempat menjadi dugaan Baro. "Astaga. Menyusahkan sekali". Membayar tagihan rumah sakit untuk pemeriksaan dan obat, Baro juga meminta dokter menyuntikan obat penenang. Hal ini dilakukan karena mungkin bocah bodoh ini akan mengalami serangan panik ketika menghadap Ryu.

Membawa kembali tubuh Han Gyul yang sudah diberikan obat penenang, Baro kembali ke Mansion. Petugas yang menjaga pintu pagar mengatakan bahwa Ryu telah melihat semua calon gundik nya dan hanya tinggal Han Gyul yang belum. Mereka sudah mulai makan malam saat Baro datang dengan Han Gyul di dalam gendongannya.

Ryu dengan empat gundik baru miliknya sudah mulai makan malam beberapa menit lalu dan tidak terlalu memperhatikan Han Gyul yang dibawa.

Seorang pelayan yang mendapati Baro membawa gundik terakhir tuannya mengernyit aneh. Empat gundik yang dibawa sebelumnya adalah perempuan, lalu kenapa yang terakhir ini anak muda yang terlihat baru lulus sekolah?. Mengabaikan pertanyaan dalam benaknya, pelayan tersebut meminta Baro mengikuti dan membawa Han Gyul ke dalam kamar yang telah disediakan.

"Besok pagi bawa bocah ini menemui tuan Ryu" Pesan terakhir Baro saat meninggalkan Han Gyul di kamar. Ck! Awal kedatangan sudah membuat masalah, boss pasti tidak terlalu menyukai nya. Pelayan yang ditinggal bersama Han Gyul melirik sesaat pada tubuh yang terlelap di atas ranjang dan menunggu di sudut ruangan.

Pesan Baro jelas. Bocah ini akan kabur saat dia tersadar dan meminta dirinya untuk mengawasi dan membawanya segera kepada tuan Ryu setelah bangun. Pagi datang, Han Gyul membuka mata tanpa berkedip. [Maaf atas kelalaian Balle. Keluhan Host atas serangan panik terjadi karena tubuh asli belum sepenuhnya meninggalkan tubuh ketika host datang. Sekarang host dapat tenang]. Menatap pada langit langit kamar, Han Gyul baru saja akan berkomentar saat suara di ujung ruangan menghentikan nya untuk mengeluh.

"Sudah bagun? Silahkan mandi dan temui tuan Ryu. Anda harus meminta maaf karena tidak menyampaikan salam dengan benar saat pertama kali datang"

Tanpa berkata apa-apa, Han Gyul segera menuju kamar mandi yang ditujukan oleh pelayan dan menggunakan pakaian yang sudah dipilih. Yukata berwarna hijau tua dengan beberapa ornamen indah di bawah terlihat cantik. Han Gyul terlihat cocok menggunakan yukata model cerah, pelayan tersebut mencatat untuk mengabarkan kepada bibi Zhao bahwa gundik kelima cocok dalam balutan pakaian cerah.

Setalah bersiap, Han Gyul mengikuti pelayanan menuju lantai tiga. Mengetuk pintu, Han Gyul memasuki ruangan seorang diri. Ryu Nakamura tidak menoleh ataupun bersuara saat dirinya masuk ke dalam ruangan.

Bingung harus melakukan apa, Han Gyul tetap berdiri hingga Ryu menatap padanya. "Kamu bodoh? Duduk"

Siapa yang kau panggil bodoh! Kau yang bodoh. Manyun, Han Gyul duduk pada sofa yang membelakangi Ryu. Ekspresi dan tingkah Han Gyul dilihat oleh Ryu. Alisnya terangkat, menatap aneh pada remaja di sana. "Siapa yang menyuruhmu duduk di sana? Kemari!"

Han Gyul yang diberikan ultimatum menghampiri dan duduk di atas kursi bersebrangan dengan Ryu. Mata jernih Han Gyul terus menatap langsung pada tatapan datar Ryu. Semua emosi dan ekspresi Han Gyul ditangkap oleh Ryu. Pria berusia tiga puluh tahun itu tertawa pelan, Gundik ke-lima terlihat lucu. Mereka saling menatap hingga Ham Gyul menyerah dan membuang tatapannya pada lukisan di belakan Ryu. Sebuah lukisan naga. Keren sekali.

"Kamu menyukai lukisan? Aku memilikinya juga di tubuhku" Ryu memulai obrolan. Han Gyul tidak menjawab dan hanya terus mengagumi lukisan. Aku tidak akan peduli dan terus diam!

"Kamu bisa mendengarkan aku bukan? Lalu bicara atau kamu pilih untuk tidak bicara lagi?"

Han Gyul bisa mendengar nada ancaman, bergidik ngeri. Mata bulatnya melotot pada Ryu. "Aku tidak tahu harus mengatakan apa" Jawabnya ringan.

"Perkenalkan dirimu dengan jelas. Satu saja yang kamu sembunyikan maka aku akan menghukummu" Ryu meliriknya dan mengisyaratkan Han Gyul untuk mulai.

"Namaku Lee Han Gyul. Anak yatim piatu dan tinggal di Korea sampai berusia sembilan belas tahun. Belajar bahasa Jepang sejak berpacaran dengan pria yang menjual ku padamu. Alergi terhadap kacang, susu dan keju. Menyukai kucing, oh aku juga menyukai uang. Uang yang banyak membuatku bahagia" Untuk bagian terakhir hanya bualan. Han Gyul asli tidak terlalu memikirkan memiliki kehidupan yang kaya, namu Yuka berbeda. Sejak ia menjadi aktor dan memiliki kehidupan yang nyama tidak pernah sekalipun ia kekurangan. Dengan alasan ini, Yuka berharap Ryu akan memberikan uang pada Han Gyul.

"Kamu menyukai uang?" Goda Ryu dan menatapnya dalam tatapan meremehkan.

"Tentu saja. Aku dijual dan menjadi gundik dari Klan Nakamura. Sudah pasti aku harus hidup nyaman, bahagi dan tanpa kekurangan. Suami, kamu katakan sekarang kalau kamu akan merawatku. Oke?"