Episode 194
Zia tersenyum penuh haru,"aku percaya, pantas saja dulu ibu dan mama tidak keberatan menikah dengan ayah. Padahal usia ayah lebih tuan 12 tahun dari mama dan ibu."
"Tentu saja, ayahmu adalah pria terbaik yang pernah kami miliki," sahut Zaida, sekalipun dia akan menikah lagi, tapi baginya mendiang suaminya adalah seorang pria yang sangat luar biasa. Diam-diam penjual bunga tersebut merasa cemburu, wanita cantik itu adalah calon istrinya tapi hingga sekarang bahkan masih menganggap seorang pria yang telah tiada menjadi suami terbaik miliknya.
Fira mengangguk,"iya, apa yang dikatan oleh ibumu benar. Paman Maulana bahkan selalu tersenyum sekalipun dia kesal. Ketika ada masalah, dia tidak pernah meninggalkan istrinya. Selalu lembut dan penuh kasih, bijaksana dalam perbuatan. Sekalipun suka jahil, tangannya itu kalau lagi gemes mesti cubit hidung."