Episode 153
Tanvir terdiam memikirkan ucapan adiknya tersebut, ia sama sekali tidak ingat tentang masa kecilnya, dia hanya tahu saat baru membuka matanya hanya sang ibu bersamanya, seorang yang disebut ayah itu tidak pernah ada untuknya. Sebenarnya apa yang terjadi masa itu?
"Mas, kita duduk di depan saja ya? Aku ingin melihat Zia tampir," pinta Zaida. Maulana mengangguk mengiayakan permintaan istri keduanya tersebut, tak disangka Fira sudah duduk di kuris barisan dengan bersama seorang pria, mereka terlihat asik ngobrol.
"Fira," tegur Zaida. Fira menoleh pada sahabatnya, ia langsung bangkit dari tempat duduknya ketika melihat sang suami juga datang, sudah menjadi kebiasaan wanita itu memberikan sapaan pada pria tercintanya dengan sebuh ciuman dan pelukan.
"Aku sangat merindukanmu, paman. Kenapa kau tidak pulang ke rumah? Kau baru saja menginap di rumah Zaida semalam, tapi rasanya sudah seperti setahun," katanya sambil menyandarkan kepalanya di dada sang suami.