Chereads / Married without Love / Chapter 19 - Bab Delapan belas

Chapter 19 - Bab Delapan belas

Setelah makan malam rachel langsung mengambil selimut dan tidur disofa, kenapa ia tidur disofa karena rachel tidak sudi tidur disebelah pria yang telah membakar rumahnya dan membunuh ayahnya.

Rachel memang mencintai dave, tapi itu dulu sekali sebelum dave mempunyai perasaan rachel mempunyai perasaan terlebih dahulu pada dave. Tapi kenyatannya dave mampu membuat cinta rachel hilangg dalam semalam dan berubah menjadi benci yang amat sangat.

rachel sangat membenci dave hingga membuat rachel ingin membunuh dave sebagai balas dendam karena dave telah membunuh ayahnya, pernah rachel lakukan dan dave berhasil ia lukai tapi belum sampai membunuh. Dave dibawa kerumah sakit karena tusukan pisau yang rachel tusukan keperut dave tidak parah dan tidak sampai melukai organ dalam sehingga dave bisa selamat.

Rachel banyak belajar cara menusukan pisau untuk membunuh dave dari media sosial, dan kemampuan rachel semakin meningkat saja.

Dan terakhir kalinya rachel menusuk perut atas dave sewaktu pria itu sedang tertidur, dave sekarat dan koma selama 10 hari karena tusukan rachel berhasil mengenai oragan dalam dave sehingga membuat dave sangat membutuhkan perawatan. Dan terakhir kali pula itu nyawanya hampir melayang ditangan sean, pria itu tidak membiarkannya makan bahkan minum barang setetespunn sebelum dave sadar dari koma.

Rachel bahkan dimasukan kedalam kulkas sayuran yang besarnya hampir sebesar dapur dengan suhu yang sangat dingin oleh sean.

Sean bahkan tidak berhenti membuatnya merasa tersiksa karena telah membuat sahabatnya koma, dan disitu rachel tidak mengerti kenapa bos yang kejam itu begitu padanya hanya karena dave? Apa mereka sedekat itu?

Dan disitu juga rachel sadar jika ia tidak bisa membunuh dave selama masih ada sean disamping dave. Selama satu tahun tinggal bersama dimansion sean, rachel sama sekali tidak menemukan satu kelemahan dari sean maupun dave, tapi rachel tahu pasti jika dave menyukainya.

Dan setelah mengetahui fakta jika dave mencintainya rachel mulai menyusun rencana untuk menyakiti dirinya sendiri karena dengan menyakiti dirinya sendiri maka dave akan tersiksa. Tidak makan atau melukai diri sendiri tidak masalah bagi rachel asalkan ia bisa melihat dave tersiksa karenanya. Anggaplah rachel bodoh karena telah menyakiti dirinya sendiri tapi apa itu berguna sekarang? Bodoh atau apapun sebutannya itu rachel sama sekali tidak menyesal kerena telah menyakiti dirinya sendiri.

3 tahun, hanya 3 tahun batas rachel boleh tinggal dimansion nereka ini karena setelah ini rachel akan benar-benar pergi. Pilihannya ada dua pergi dari neraka menuju dunia yang bebas atau pergi dari dunia menuju neraka. Tekat rachel sangat kuat sehingga membuatnya ingin dengan cepat mengakhiri semua penderitaan yang selama ini menyiksanya. Untuk tahun ini rachel harus tahan dan harus menjalani hidup dineraka ini dan tahun depan dua pilihannya akan terlaksanakan.

Rachel mengambil ponsel jadulnya dan melihat foto dirinya didalam ponsel yang sedang tersenyum lebar bersama ayahnya. Kenangan indah bersama ayahnya kembali terngiang dikepala rachel, rachel sangat merindukan ayahnya sekarang.

'pa, achel akan membalas semuanya. Apapun caranya pria itu akan hidup seperti dineraka atau segera ikut dengan ku keneraka' batin rachel menyimpan ponselnya didalam jaketnya.

"loius sialan!" gerutu dave mencuci tangannya karena darah loius yang menempel ditangannya akibat dipukuli dan disiksa oleh dave dan yang laiinya.

Pria tua itu terlalu dimanjakan sehingga tidak juga membuka mulutnya, padahal sudah 3 hari dari hari kejadian dimana loius mengkhianati sean bosnya.

'hari ini saja, besok akan ku pastikan lebih baik kau mati jika tidak memberi tahu siapa yang menyuruhmu!' ujar dave mematikan kran air.

"masih belum tidur?" tanya dave pada lyin yang sedang menatap bintang dilangit.

"hm, kakak sendiri?" tanya lyin ketika dave menghampiri dan berdiri disampingnya, sekarang detak jantung lyin berdetak 2 kali lebih cepat dari detak normal.

"kakak mau tidur sekarang, kau juga harus tidur" ujar dave membuat lyin tersenyum hangat pada dave.

"cepat masuk, diluar dingin" ujar dave mengelus sayang kepala lyin membuat lyin membeku ditempatnya.

"ah, malah melamun. Ayo kakak sudah dingin" ujar dave lagi membuat lyin tersadar lalu menganggukan kepalanya.

"selamat malam kak" pamit lyin ketika mereka sudah didalam mansion.

"hm, kau mimpi indah"

"kakak juga" ujar lyin berusaha membuat suaranya terdengar normal lalu pergi masuk kedalam kamarnya.

Dave tersenyum karena melihat tingkah menggemaskan dari lyin, dave sangat menyanyangi lyin sama seperti sean karena deva telah menganggap lyin sebagai adik kandungnya mengingat dave sama sekali tidak mempunyai keluarga apalagi seorang adik.

dave masuk kedalam kamarnya dan menemukan rachel sudah tertidur pulas diatas sofa, dave menghampiri rachel lalu membenarkan letak selimut rachel. Dave sama sekali tidak mau rachel tidur disofa tapi karena wanita itu bersikukuh keras dave bisa apa.

Dave sangat mencintai rachel tapi rachel sangat membencinya, melihat rachel merasa tersiksa setiap harinya membuat hati dave juga sakit dave juga ikut merasakan apa yang dirasakan oleh rachel.

Deva ingin sekali membebaskan rachel tapi wanita itu tidak ada seorang pun disisinya karena rachel sama seperti dirinya tidak mempunyai keluarga. Dan menurut pengalaman hidup dave, hidup diluaran sana sangat keras jangan mengatakan kehidupan luar kehidupan disini saja sudah sangat keras apalagi duluar sana. Dave tidak yakin rachel bisa bertahan hidup, setidaknya walaupun rachel merasa hidupnya dineraka dengan tinggal bersamanya yang penting rachel bisa bertahan hidup.

Sedangkan dikamarnya,lyin menggigit selimutnya karena ingin berteriak sekencang-kencangnya. Hari ini entah kenapa jantung lyin berdetak lebih kencang karena dave, biasanya jantung lyin selalu berdetak tidak normal bila bersama dave tapi kali ini lebih kencang lagi.

Lyin mematikan lampunya, malam ini ia akan tidur dengan sangat nyenyak dan memimpikan dirinyya bersama dengan dave.

Rachel terbangun dari tidurnya ketika mengetahui dave sudah tidur. Rachel berjalan menuju beranda menikmati angin malam.

Rachel menatap langit seakan bertanya sampai kapan ia akan menderita seperti ini? apa tidak ada lagi jalan keluar baginya untuk hidup dengan bebas?

Rachel memejamkan matanya sambil menikmati angin yang menerpa wajahnya, setelah puas dengan angin malam rachel kembali kekamar. Rachel mengambil obat tidurnya dan menelan beberapa, sudah menjadi kebiasaan bagi rachel menelan obat tidur karena memang ia tidak pernah bisa tidur hanya berkat obat itu rachel bisa tidur dengan nyaman.

Jangan lupa like n komen dan bila perluh tolong dukung karya ini dengan memberikan koin. Terima kasih sebelumnya.

To be continue,