*•~•~•~•~•~•~•~•*
Selαmαt membαcα
READERS💜
*•~•~•~•~•~•~•~•*
Setelah selesai dengan pekerjaan, Rey segera pergi dan sekarang ia sudah berada di kafe tempat biasa Rey dan Satria bertemu.
Rey mencari keberadaan Satria yang entah duduk di mana, ia terus mencari sampai akhirnya ia melihat Satria yang sedang duduk di paling pojok kafe, posisi Satria membelakanginya pantas saja kalau susah mencarinya.
"Hei bro, nunggu lama?" ucap Rey mengagetkan Satria.
"Waalaikumsalam, bikin kaget aja lu, iya gue nunggu lama dari tadi" balas Satria.
"Assalamualaikum sorry lupa hehe lagian lo juga sih ngajak ketemuan mendadak dasar" Rey duduk di kursi yang berhadapan dengan Satria.
"Hehe iya sih ini juga salah gue sorry ya bro" ucap Satria cengengesan.
"Iya santai aja, katanya ada yang mau dibicarain Sat"
"Oh iya jadi gini Rey, lo mau bantu gue ga gue di suruh sama papa gue"
Satria terus menceritakan semuanya tanpa ada yang tertinggal satu katapun. Rey yang mendengarkan ceritanya turut prihatin kepada Satria ia di suruh menikah secepatnya oleh papanya tetapi satu sisi lain ia juga sangat senang karena Satria sahabatnya akan menikah tapi masalahnya Satria belum punya calon istri untuk dinikahinya. Satria menyuruh Rey untuk mencarikan pasangan untuknya dan itu membuat Rey bingung dia juga susah nyari pasangan hidupnya apalagi nyariin buat sahabtnya, dan lagi ia tidak terlalu dekat dengan cewe-cewe dan juga teman cewe-cewenya hanya sedikit itu juga tidak akrab dengannya. Tapi bagaimanapun ia akan berusaha mencarinya, kan gak enak kalau nolak.
"Ya udah nanti gue cariin calon istri yang baik buat lo, besok lusa gue berangkat lagi ke Bandung Sat, kalau kelamaan disini nanti siapa yang ngurus perusahaan disana" ucap Rey.
"Makasih ya Rey maaf bikin lo susah, besok lusa gue juga sama mau kesana gimana kalau kita berangkat bareng Rey" balas Satria penuh terima kasih.
"Wah beneran lo mau kesana lagi Sat, ya udah kita bareng aja"
"Iya beneran, nanti gue nunggunya di depan komplek lo aja ya gue ga bisa mampir dulu ke rumah lo"
"Iya nanti lo kabarin gue aja jadi apa engga nya, udah malem juga nih gue harus pulang Sat sorry ga bisa nemenin lo lama-lama bro"
"Ok tenang aja makasih ya Rey gue seneng lo bisa dateng, titip salam yah buat ayah bunda lo sama si jagoan kecil"
"Asiap apa sih yang ga buat sahabat gue, jagoan kecil siapa maksud lo si Angga bro"
"Haha lebay lu, iya siapa lagi kalau bukan Angga kan cuma dia yang masih kecil"
"Haha biarin, gue kira si Billa kan dia juga masih kecil tingkahnya maksud gue, udah ah gue pulang dulu Assalamualaikum" Rey pergi tanpa mendengar balasan dari Satria.
Setelah sampai di rumah Rey langsung pergi ke kamarnya membersihkan dirinya dan mengganti bajunya dengan baju yang lebih santai untuk tidur. Lalu ia membaringkan tubuhnya di ranjang king size dan tak lama ia pun menuju alam mimpinya.
Flashback on
Sore hari udara terasa sangat sejuk dan banyak burung-burung beterbangan menghiasi indahnya langit yang cerah berwarna biru.
Nampak seorang pria yang sedang duduk menyendiri di sebuah taman, pria itu terus melirik jam yang ada di tangannya.
Ia tersenyum bahagia karena sebentar lagi jam menunjuk pukul 03:30 sore yang artinya wanita yang ditunggunya akan segera datang. Pria itu bernama Reynaldi Putra Pratama.
"Sin...aku disini" Rey melambaikan tangan kepada seorang wanita dan wanita itu menghampirinya.
"Maaf nunggu lama yah, tadi pas di jalan ada masalah sedikit soal nya" ucap wanita itu dan duduk disebelah Rey, wanita itu kekasih Rey yaitu Sindi.
"Santai aja sayang, apa sih yang nggak buat kamu, emang masalah apa?"
"Ihh...kamu gombal Rey, nggak kok itu tadi mobil taxi yang aku tumpangi tiba-tiba mogok untung deket ke taman ini hanya beberapa meter saja jadi aku jalan kaki deh kesini"
"Ini nyata sayang bukan gombal, yahh kasihan dehh cantik-cantik kok jalan kaki haha" Rey tertawa dan mengacak-ngacak rambut Sindi.
Rey dan Sindi mereka terus berbincang-bincang menyalurkan rasa rindunya diiringi dengan canda tawa kebahagian dari mereka.
Rey selama ini sangat merindukan kekasihnya, ia pergi ke Amerika selama 1 bulan karena mengurus kontrak kerja sama perusahaan ayahnya dengan perusahaan luar negeri.
Sindi ia sangat kesepian saat ditinggal oleh Rey ke luar negeri dan Rey pun hanya sesekali menghubungi Sindi karena sibuk dengan pekerjaannya.
Setelah Rey menyadari yang tadinya matahari berganti menjadi bulan. Rey pun mengantarkan Sindi pulang, ia hanya mengantarnya sampai rumah tetangganya yang dekat dengan rumahnya.
Karena kedua orang tua Sindi tidak menyetujui kalau ia berhubungan dengan Rey dengan alasan karena Rey merupakan anak dari Pratama pengusaha kaya yang terkenal, sedangkan Sindi ia hanyalah anak dari pedagang kecil-kecilan. Jadi kehidupan mereka jauh berbeda.
¤¤¤¤
Rey ia berangkat ke kantor dan bekerja seperti hari-hari biasanya yang selalu ditemani oleh sekertarisnya yaitu Roni. Roni juga dia adalah sahabatnya dari kecil.
Rey mempercayakan tugasnya kepada Roni saat ia sedang di Amerika. Dan ia pun mempercayakan kapada Roni untuk mengawasi dan menemani Sindi pacarnya saat ia sedang sibuk dengan pekerjaannya.
Meskipun jabatan Rey sebagai Direktur utama perusahaan milik ayahnya tetapi ia selalu datang pagi ke kantor sebelum semua para karyawan atau para pekerja datang.
Di kantor
Pagi hari ini di langit awan-awan berwarna kelabu tampak mendung seperti akan turun hujan.
Di dalam gudang perusahaan Swandita Pratama, nampak satu wanita dan satu pria yang sedang berbicara dengan serius.
"Aku mohon mulai sekarang kamu jauhi aku dan lupakan semuanya yang pernah terjadi di antara kita" ucap wanita itu pada seorang pria.
Pria itu terkejut saat mendengarkan perkataannya "omong kosong macam apa ini, kau bercanda?" pria itu tertawa kecil.
"Tidak! Aku tidak sedang bercanda, ini serius Ron" tegas wanita itu.
Brrakk
Pria itu menendang barang yang ada di dekatnya, ia sangat marah mendengar semua ucapan wanita itu yang tiba-tiba membuat hatinya sakit. Wanita itu sangat kaget dan ketakutan.
"Kau akan melupakannya setelah apa yang kita perbuat, itu tidak akan pernah terjadi aku mencintaimu Sin" teriak pria itu, ia menghampiri dan memegang tangan wanita itu. Teriakan pria itu sampai kedengar keluar gudang.
"Tapi ini demi kebaikanmu Ron" wanita itu memegang erat tangan pria itu dengan wajah memelas.
°
°
°
°
°
'~•~•~* § *~•~•~'
Ayo siapa yang tahu dua orang yang ada di gudang Swandita Pratama perusahaan milik ayahnya Rey. Kalian pasti penasarankan baca terus ya ceritanya. Author sengaja nulis sedikit di part ini, biar kalian pada penasaran siapa sih dua orang yang di gudang itu 😆
Terima kasih kepada para Readers yang udah baca. Maaf kalau ceritanya jelek karna author juga manusia biasa 😢
Jangan lupa vote & komen ya biar author makin semangat nulis ceritanya 😇😀