"Perkenalkan ... nama ku Okino Kazura ... senang bertemu kalian"
Murid baru yang masuk ke SMA Asakura pagi ini ternyata adalah Kazura. Setelah sekian lama menghilang dia akhirnya muncul kembali. Yobi dan Arin tersenyum lebar saat Kazura melihat mereka berdua.
"Ya sudah ... Okino ... kamu duduk di bangku kosong belakang Yobi", pinta pak Kakegawa menunjuk ke arah bangku kosong itu.
Kazura segera melangkah menuju bangku yang di tunjukan guru nya itu. Saat melewati Arin, Kazura sama sekali tak menatap nya. Seolah mereka tak pernah bertemu. Begitu pula saat melewati Yobi, Kazura seakan lupa ingatan sehingga tak mempedulikan kedua sahabat dekat nya itu.
Pelajaran pun berjalan layak nya hari biasa nya. Ketika jarum pendek jam menunjuk ke angka sembilan. Bel istirahat pertama pun berbunyi. Banyak siswa yang langsung berlari keluar kelas mencari udara segar.
Yobi pun langsung menoleh ke belakang dan melihat teman lama nya itu sedang fokus dengan ponsel nya.
"Oi ... gimana kabar mu?", tanya Yobi.
"Baik", jawaban singkat dari Kazura.
"Ka-kazura? ... kamu kemana aja sih?, kok gak pernah kasi kabar", tanya Arin sembari perlahan melangkah mendekat ke Kazura.
"Hmm ... gak kemana mana ... maaf, tapi sekolah ku dulu gak boleh pegang ponsel", jelas Kazura dengan tatapan dingin nya.
"Hee?! sekolah jaman sekarang gak boleh pegang ponsel?", ujar Yobi mengernyit heran.
"Bilang aja kamu gak mau chat kita lagi kan?", tambah Arin seraya menendang kaki meja Kazura perlahan.
"Kalo kalian?, Arin apa kamu pernah ngirim pesan baru habis kamu ngucapin sampai jumpa sama aku?", tanya Kazura tetap memusatkan perhatian nya pada ponsel nya.
Disaat yang sama salah seorang siswa yang membawa sebuah layar monitor komputer memanggil Yobi.
"Yobi ... tolong bantu rakit komputer di ruang klub robotik ... aku tunggu!", pinta seorang siswa dari klub robotik.
"Iya ...", Yobi segera berdiri dari tempat duduk nya dan berlari mengejar siswa tadi.
Arin hanya bisa berdiri dan terdiam tanpa bisa menjawab pertanyaan Kazura.
"Hmm ... gak perlu dijawab ... janji kita bertiga waktu itu hanya main main", kata Kazura lalu memasuka ponsel ke saku seragam nya.
"Kazura?! kamu itu kemana aja?!, gara gara kamu pergi kita semua jadi berubah tau!!?", Arin mulai meluapkan emosi nya yang sudah lama terpendam.
"Maaf", satu jawaban Kazura yang tak berguna.
"Maaf kata mu?!", teriak Arin seraya menampar Kazura.
Plak!!
Keadaan menjadi sunyi sejenak. Hanya terdengar suara jam dinding yang berdetak.
"Hmm ... kita memang udah ancur karena waktu ... takdir selalu membawa kita kemana yang ia mau ... dan aku hanya bisa diam menatap telapak tangan ku sendiri", kata Kazura lalu melangkah keluar dari kelas.
---___---___---___---
Kazura
Banyak hal yang berubah hanya dalam waktu tiga tahun ini. Dan aku tak tahu harus berbuat apa. Tiga tahun ini aku mengalami banyak hal. Banyak hal yang mengubah diri ku.
Aku sudah tak peduli lagi dengan hidup ini. Dunia yang penuh sampah ini sudah tak berarti lagi bagi ku. Aku bahkan sekarang tak memiliki rumah ataupun orang tua. Kedua orang tua ku meninggal tepat setelah hari kenaikan kelas ku ke kelas dua SMP. Akibat nya aku harus pindah ke rumah paman ku diluar kota.
Bruk!!
Karena tak memperhatikan langkah ku, aku menabrak seorang gadis dari arah yang berlawanan.
"Maaf ... aku gak sengaja", ucap ku dengan sedikit membungkuk.
"Ohh ... gapapa ... eh nama kamu siapa?, kok kaya gak pernah liat", tanya gadis itu.
"Aku Okino Kazura ... aku baru masuk hari ini ...", ucap ku memperkenalkan diri.
"Ohh ... Nama ku Chiaki Fuyu, aku dari kelas 3F", kata gadis dengan rambut pirang sebahu dan bola mata warna kuning yang indah itu.
"Ohh ... aku baru kelas dua kak ... salam kenal kak Fuyu", ujar ku.
"Wah ... baru kelas dua ternyata ... mau ku anter ke kantin sekalian gak?", kak Fuyu menawari ku bantuan untuk menunjukan letak kantin.
"Hmm ... makasih", ucap ku lalu mengikuti langkah nya.
---___---___---___---
Waktu pun terus berjalan. Putaran jarum jam terasa begitu cepat. Langit biru mulai memudar dan berganti warna ke oranye. Semua kegiatan di SMA Asakura pun berakhir tepat pukul 5 sore.