Dua tahun lalu ...
Di malam yang gelap Kazura melangkah di tengah keramaian kota dengan jubah hitam nya. Hujan lebat ini seakan menutupi nya dari rasa curiga masyarakat yang melihat nya dengan pakaian aneh seperti ini.
Kazura tak mempedulikan hujan yang terus jatuh membasahi jubah nya itu. Kazura terus melangkah kemana yang ia mau.
"Misi tujuh nol lima ... hotel mafu, lantai tiga puluh dua, kamar nomer empat ribu, lima orang. Kazura ... empat orang diantara nya bersenjata lengkap dengan armor", suara dari earphone tanpa kabel yang ada di telinga kanan nya.
"Beri aku sepuluh menit ...", Kata Kazura yang sudah berada di depan pintu masuk hotel mafu.
Dengan santai Kazura masuk ke dalam hotel dengan jubah hitam nya yang sangat mencolok itu. Bahkan beberapa orang sempat memperhatikan nya sejenak. Kazura tak mempedulikan orang orang itu lalu masuk ke lift dan naik ke lantai tiga puluh dua.
Ting~
Bunyi lift disertai pintu nya yang membuka otomatis tanda Kazura sudah sampai di lantai tiga puluh dua. Ia pun melangkah keluar dari lift dan berjalan dengan santai menuju kamar yang telah ditentukan.
Tepat di depan kamar nomer empat ribu, Kazura berhenti dan menarik sebilah pedang panjang yang ia sembunyikan di balik jubah hitam nya itu.
Greeekk ...
Kazura masuk ke kamar yang gelap tanpa penerangan sedikit pun. Hanya ada sedikit cahaya yang masuk dari luar jendela kamar hotel di malam hari ini.
"Sial!"
Booomm!!!
Ledakan yang memporak poranda kan kamar hotel itu. Ternyata Kazura masuk ke jebakan para musuh nya itu. Empat orang bersenjata senapan laras panjang masuk lengkap dengan armor mereka.
"Apa dia mati?", tanya salah seorang dari mereka berempat.
Di dalam kegelapan kamar hotel itu Kazura beraksi dengan kecepatan nya yang seperti bayangan. Kazura membunuh ke empat orang itu hanya dengan beberapa sabitan pedang nya.
Klek ...
Kazura menekan saklar lampu tang ada di samping pintu lalu lampu kamar itu pun menyala dengan terang. Sekarang terlihat jelas empat pria yang tergeletak tanpa nyawa karena pedang Kazura yang sangat tajam itu.
Duar!!! ... Swushh!!!
Tanpa Kazura sadari seorang pria menggunakan sniper telah menembak bahu kanan nya. Penembak jitu itu berada di atas gedung yang terletak tak jauh dari hotel. itu.
Kazura pun segera berlindung di belakang sofa yang terbalik akibat ledakan tadi. Walau sofa itu sudah setengah hancur, tapi itu bisa melindungi nya dari terjangan peluru.
"Cih ... penembak jitu ... di atas gadung ...", Kazura menahan rasa sakit karena peluru yang bersarang di bahu nya itu menimbulkan luka yang cukup serius.
Darah nya terus mengalir keluar dari bahu nya. Kazura tetap berlindung di balik sofa warna biru itu menunggu bantuan.
"Kami sudah mengatasi nya, misi selesai", suara pria misterius yang keluar dari earphone di telinga Kazura.
"Huff ... akhirnya", Kazura kembali berdiri dan menghela nafas nya.
"Kazura ... cepat keluar dari sana ... polisi sudah datang", lagi lagi suara perintah yang keluar dari earphone Kazura.
Kazura pun langsung berlari menuju ke lift dengan menahan rasa sakit nya. Tanpa seorang pun memperhatikan nya, ia berhasil keluar dari kerumunan orang yang panik dan ingin keluar dari hotel akibat ledakan tadi.
Kazura pun segera berjalan menjauh dari hotel itu. Ditengah gelap nya malam dan hujan yang masih turun. Kazura berbelok di gang yang gelap dan sepi. Jalan yang ada karena sedikit jarak antara gedung satu dan yang lain nya. Itulah tempat persembunyian yang sangat cocok bagi Kazura saat ini.
Kazura beruntung karena tak satu pun tetes air hujan yang menyentuh nya di gang gelap nan sepi itu. Besi tipis yang menghubungkan gedung satu dan yang ada di samping nya itu berfungsi seperti atap.
Kazura pun duduk bersandar di tembok gedung itu dan sedikit melihat seberapa parah luka nya itu.
"Cih ... kenapa aku selalu ceroboh?", gumam Kazura di tengah gelap nya tempat itu.
Kazura merogoh saku celana panjang nya dan mengambil sebungkus coklat batangan yang ia bawa. Ketika ia hendak membuka bungkus coklat nya itu, gadis kecil yang seperti nya berasal dari eropa dan menggunakan seragam sekolah yang compang camping dan badan nya juga kurus seperti orang kelaparan itu tiba tiba keluar dari kegelapan dan berdiri di depan Kazura.