Chereads / it's us || Friendzone / Chapter 2 - it's Us

Chapter 2 - it's Us

Jangan jatuh cinta, kita belum saling kenal yang sebenarnya, aku agak takut, aku minta maaf Jangan membuat janji, kamu tidak pernah tahu kapan esok datang.

Tapi aku benar-benar bersungguh-sungguh

ketika aku mengatakan aku menyukaimu

Jangan tanya aku apa-apa, aku tidak bisa memberikan jawaban

Kita sangat bahagia seperti sekarang

Jangan mencoba memiliki ku.

Biarkan saja seperti ini kamu membuatnya lebih menyakitkan, mengapa?

Selamat tinggal setelah kita sering bertemu Pengulangan patah hati ku tidak bisa menemukan tujuan dalam perasaan bodoh ini Kesalahan dengan topeng cinta ini,

Semua perasaan itu sama sekarang, tetapi pada saat ini, Aku ingin kamu tetap di sini.

Jangan tersenyum padaku

Jika aku terikat dengan mu, diriku akan sedih aku khawatir senyum yang indah akan berubah menjadi air mata,

Jangan mencoba menjebak kita dalam kata cinta

Karena keserakahan yang tidak bisa dipenuhi pada awalnya, sebenarnya itu setengah kebahagiaan, setengah kekhawatiran

Namun pada akhirnya, itu menjadi kewajiban, kucoba hari demi hari, aku gugup, kepolosanmu terlalu banyak menekanku

Tapi malam ini, aku ingin kau tetap di sini

Jangan berharap terlalu banyak dari ku

Aku juga tidak ingin kehilangan kamu sebelum segalanya menjadi terlalu dalam,

sebelum kamu terluka jangan percaya padaku kamu selalu memanggil saya Bajingan egois jadi jangan jatuh cinta,...

***

Tak ada yang berubah dari sebuah nama namun terdapat beberapa perubahan yang sedikit mencolok di beberapa tempat.

Ini kali pertamanya menginjakkan kaki kembali di tanah kelahiran setelah ia memutuskan untuk balik dan mengabdi untuk tanah kelahiran.

Beberapa tahun di negeri orang tak membuatnya patut melupakan apa yang ada di negeri sendiri begitu pula seseorang yanh selama ini menemani nya lewat jalur elektronik.

Bibirnya terangkat ketika mendapati ingatannya mengarah kepada seseorang yang entah sekarang dimana dengan senyuman manis yang selalu terpatri di wajahnya.

" kamu kenapa senyum senyum gitu?" seruan itu membuat lamunan nya buyar

" gak ada, cuma seneng aja akhirnya bisa kembali kerumah lagi,"

Yang bertanya hanya mengangguk paham dan kembali menikmati santapan paginya.

" jadi, kapan kamu akan mulai?" pertanyaan itu membuatnya berfikir, ia baru saja kembali tadi malam tak mungkin ia akan mulai bekerja hari ini,

" Adnand? Kamu gak berfikir buat gak kerja kan?"

" yahh gak mungkin lah Pa, rugi dong aku kuliah bertahun tahun di negeri orang baliknya malah jadi Pengacara a.k.a Pengangguran banyak acara"

" Syukurlah kalau pikiran kamu kek gitu, ya udah papa duluan kekantor kamu bisa masuk kapan aja kamu mau"

Adnand mengangguk serah mengacungkan jempolnya, sedangkan wanita paruh baya dindepannya hanya geleng geleng kepala melihat anak laki laki satu satunya yang ia miliki.

" ma aku ke apartemen dulu ya, mau lihat lihat sekitar juga biar besok gak ribet lagi"

" kamu yakin mau tinggal di apartemen ? Gak disini aja?"

" iya ma, lagian apartemen juga deket dengan tempat kerja ma" jawabnya sambil tersenyum.

" kamu ini, baru juga pulang bukannya disini sama orangtua malah kamu tinggalin lagi, gak kangen apa kamu" ucap mamanya dengan sayu

" mama ini udah pasti kangen dong ma, Adnand udah dewasa loh ma udah 25 tahun ini"

Wilda hanya mengangguk sambil tersenyum bangga ketawa anaknya ini, tak terasa sang buah hati udah sebesar ini, rasanya baru kemaren ia sibuk sibuk tengah malam saat sebuah hati menangis, sibuk melihat Adnand yabg jatuh bangun saat belajar jalan dan bagaimana ia mengobati luka di lututnya saat Adnand yang bandel jatuh karena lari dikejar ayam tetangga.

***

" Selamat pagi pak" sapanya dengan ramah tak lupa senyuman manis yang terus terpatri di bibirnya.

" pagi buk dokter cantik" bukannya yang bertanya yang menjawab malah lelaki muda yang tengah duduk di sofa disudut ruangan.

" sebentar, saya cek dulu ya pak"

" Syukurlah keadaan bapak sudah baik baik aja, tekanan darah juga sudah kembali normal, apa masih ada yang dirasakan pak?" tanya nya sambil melepas Stetoskop dari telinganya.

" sudah tidak ada dok, terimakasih ya dok"

" oh iya apa saya sudah boleh pulang dok? Saya bosan disini, katanya masakan istri saya merindukan saya" dokter cantik itu terkekeh geli mendengar penutupan salah satu pasien nya ini.

" sepertinya masakan istri bapak bisa tahu kapan waktu yang tepat untuk merindukan bapak, boleh pulang namun chek up nya jangan lupa ya pak, jangan bolong bolong lagi harus rutin biar kami bisa melihat perkembangan bapak"

" Key, jangan lupa cek terakhir ya terus urus keperluan yang lain" perawat di samping nya mengangguk paham

" kalau gitu saya permisi ya pak, ingat jaga kadar gula nya ya"

" sekali lagi Terimakasih buk dokter" ia mengangguk kemudian berlalu dari ruangan VIP tersebut.

" gila....gila itu anak bapaknya ganteng banget Chel" heboh gadis dengan balutan seragam putih dan beberapa kertas ditangannya.

" gila lo Key heboh sama brondong, inget umur"

" kalau gue gak inget umur udah gue embat tu bocah"

" pedofil lo"

" rese lo" "oh iya lo habis ini kemana? Jadwal lo udah kosong sampai sore" Jelas nya sambil melirik note yang berada di hp nya.

" pulang kek nya, capek banget gue... Oh iya lo kalau mau pulang pulang aja, istirahat lo.. gue gak maunya asisten gue mpe ambruk saat bekerja" jelasnya membuat gadis di samping nya sangat antusias.

" baik banget sihh bos gue ini" membuat dokter cantik di depannya tersenyum geli.

Grizelle Anindyayu dokter cantik yang biasa di panggil Gichel dengan usia 25 tahun dirinya sudah bisa menjadi seorang dokter yang bisa dikatakan hebat, banyak karyawan atau teman sesama bidangnya yang kagum akan dirinya.

Sudah cantik, ramah dan humble pula  orangnya tak heran kadang tuhan memang menciptakan makhluknya dengan kata istimewa untuk orang orang tertentu yang bisa dikatakan sempurna dalam penilaian manusia, dan Grizelle termasuk dalam pembagian kata istimewa tersebut.

Jangan heran jika rekan kerja atau bahkan pasien nya banyak yag jatuh hati akan senyuman manis yang terpatri diwajahnya. Suara lembut dan merdu membuat pasien nya betah untuk berlama lama di rumah sakit asal bisa selalu dekat dengan Grizelle.

Bahkan tak jarang pasien nya yang hanya modus untuk mendekati seorang Grizelle salah satu dokter cantik pantolan Stev' Hospital .

" Chel gue duluan ya, ingat jadwal lo kosong sampai sore jangan lupa istirahat" Grizelle mengacungkan jempolnya mendengar ocehan Keysha, sahabat yang merangkap jadi asisten dokternya sejak setahun ini.

" hati-hati Key" Keysha mengangguk seraya keluar dari ruangan Grizelle.

Sambil merenggangkan tubuhnya, putar kiri putar kanan Grizelle memutuskan untuk keluar mengisi perutnya berhubung waktu juga menunjukkan saat nya ia makan siang. Grizelle berjalan di koridor dengan sesekali menjawab sapaan baik dari pengunjung maupun dari rekan kerjanya.

"Ichel.."

"Adnand"

Grizelle terbelalak kaget melihat siapa yang tengah berada di depannya saat ini, mulutnya tertutup telapak tangan dengan mata membola seakan tak percaya bahwa itu adalah dia...