Chereads / JANJI MANIS SULTAN / Chapter 4 - Hot and sexy

Chapter 4 - Hot and sexy

NINO

"Kamu pulang jam berpa semalem no??"tegur mamaku saat aku menemui papa dan mama di meja makan.

"Jam setengah 2 mah"kataku santai sambil duduk di mejamakan lalu meminum susuku.

"Kamu dari rumah Queen,No?"tanya papaku sambil melipat koran.

"Ya ..... Ketiduran aku"kataku lagi.

"Ga kamu tidurin kan??"ledek papa

Huk huk!! aku tersedak susuku.

"Ga lah pah,ya kali ga ada tante Sophie"kilahku.Mama dan papa langsung tertawa,hanya gladis yang sibuk dengan handphonenya.

"Bikin malu kamu tuh,ga enak mama no,queen kan anak gadis"kata mama.

"Trus kenapa mah,tante sophie aja ga keberatan"sanggahku.

"Ya .... karena kamu ngeyel,anak gadisnya kamu pepetin terus"kata papa

Aku cengar cengir

"Emang kalian pacaran?,emang dia tahan?,cewe cewe banyak banget deketin kamu.Mama aja kesel mereka telepon ke rumah cuma cari kamu,Anak gadis orang kamu apain No??"tanya mama.

"Ga aku apa apain mah,mereka aja cari aku sendiri.Aku mah sibuk sama Noni aku mah"jawabku santai.

"Noni??siapa lagi itu no??"tanya mama

"Astaga mama,noni ya queen mama,kan dia bule banget kaya noni belanda"kataku lagi

Mama,papa dan juga gladis tertawa.

"Astaga kamu bisa aja.Tapi emang anak Dave itu cantik banget sih"kata papa sambil menyebut nama papa queen,teman bisnisnya.

"Nah itu papa tau,aku juga ganteng kaya papa,masa aku ga cari yang cantik kaya mama,kalah dong aku sama papa.Ogah banget"kataku sambil cengar cengir

"Awas anak orang kamu macem macemin,papa sering ketemu papanya lo No,bisa malu papa"ancam papa

Aku menghela nafas

"Makanya biar papa ga malu,pas ketemu om Dave bilang papa mau lamar noni buat aku"kataku konyol

Papaku terbahak.

"Hei ... jadi lelaki hebat dulu,anak gadis yang kamu suka itu hebat banget.Udah cantik,sopan,pinter lagi.Kalo kamu berandalan"ledek papa.

"Dih aku juga ganteng,baik hati dan tidak sombong pah,bagian pinter sih karena aku malas aja.Kalo aku serius juga aku rangking 1"sanggahku.

"That's the points.Karena kamu malas dan sibuk main,makanya kamu ga pinter"kata papa

Aku merengut

"Udah ah aku berangkat dulu mah pah"kataku bangkit mencium tangan papaku lalu mencium pipi mamaku.

"Abang,bawa motor apa mobil??"tanya gladis.

"Bawa motor,napa??mau nebeng?"tanyaku

"Ga deh,panas,aku di anter papa aja"tolaknya

"Manja"ledekku

"Daripada abang yang cuma modus,bawa motor biar bisa di peluk noni pas abang bonceng pulang sekolah kan??"jawabnya

Aku ngakak

"Adik ku pinter banget sih,gemes deh"kataku sambil mengacak rambutnya

"Pah ... abang rese banget"keluhnya jutek

Mama dan papa hanya geleng geleng kepala sambil melihat aku berangkat sekolah.

🍩🍩🍩🍩🍩

Sampai di sekolah aku menemukan Queen sedang duduk bersama dengan Karin dan Obi di kantin.Aku menghampiri mereka yang sedang tergelak sambil makan donat.

"Wih ... Nino my brother"sapa Obi.

"Lebay lo"kataku lalu duduk di sebelah Queen.

"Elo ngapain dateng dateng langsung mepetin temen gue??nurunin pasaran aja" ledek Karin.

"Dih .. serah gue,minta Non"kataku

Dia memberikan donat yang dia makan padaku.

"Astaga ... itu masih ada No,ngapa mesti yang ditangan Noni,biar cipokan ga langsung ya no??"ledek Obi

Aku ngakak berdua Karin

"Dih ga jelas banget deh,lagi ngapa ikut manggil gue Noni sig,nyebelun tau"kata Queen blushing

"Emang elo enakan dipanggil Noni daripada Queen,gue kaya hamba sahaya aja manggil elo ratu ratu"ledek Karin.

" Tapi elo kaya jongos gue manggil gue Non,Non" balasnya.

Kami bertiga ngakak.

"Gemes sumpah" kataku sambil mengacak rambutnya.

Dia menjerit-jerit kesal, "INO ih rambut gue kusut pea!"

"Nino sebenernya pengen nyipok elo Noni tapi malu,jadi ngacak rambut elo, gemes kan kamuflase dari sange" ledek Obi gesrek.

Queen merona,karin malah udah terbahak-bahak keras banget.Aku hanya bisa cengar cengir,temen sialan!

"Bi,berarti klo elo suka ngacak rambut gue,elo juga sange dong sama gue?" ledek Karin

Gantian aku dan Queen yang terbahak,sedang Obi malah grogi.

"Mulut Karina!! Sekolah sih!! beneran gue cipok nih!" kata Obi sambil menarik tangan Karin.

Karin menjerit-jerit sambil memeluk tubuh Queen yang ada di sampingnya.

"Anjir modus!,cabut yuk Bi!,ngrokok!" kataku bangkit mengajak Obi.

"Come on,jangan kangen babang Obi ya neng Karin cantik!"ledek Obi sambil meangkul bahuku.

Karina bergidik.

"Ngarep!"desisnya.

"Lepas sih Bi,ga dapat nyipok Karin malah modusin gue!" keluhku sambil melepas tangannya di bahuku.

Dua cewek itu tertawa.

"Eh non,tar pulang sekolah jadi ya,tunggu gue!"perintahku.

"Pulang dulu ah,ngantuk gue No!"

"Okey! entar gue anter dulu,gue juga ngantuk,sore gue jemput ya?"

"Curiga gue,elo berdua bilang ngantuk barengan"kata Karin kepo.

"Kaya ga tau aja nih dua orang moron,yang cewek oon yang cowok cemen,ga ketemu jadinya"kata Obi menyindirku.

Queen melotot ke arah Obi sedang aku sudah menyikut perutnya.

"Bacot lo curut,ayo kita ke pojok,Karin ga bakal kemana-mana,nunggu elo dia mah!"kataku menarik Obi kepojok kantin.

Masih aku dengar jerit protes Karin padaku.

Sepulang sekolah aku dan tiga curut menunggu Queen di parkiran.

"Noni kemana sih Bi?"tanyaku pada Obi karena dia sekelas,di kelas 2-5 dengan Queen.

"Mana gue tau,kan jam terakhir gue nongkrong sama elo orang di kantin"kilahnya

"Tunggu aja sih nyong,ga sabar amat"ledek Roland sambil merokok santai.

Aku mendengus, "Di pepet kakak kelas kali di kantin"goda Omen.

Aku melotot ke arahnya, "Bacot njir"jeritku kesal.

Aku mengeluarkan handphoneku untuk menelponnya tapi aku urungkan karena melihatnya melangkah lesu ke arah kami.

"Ngapa lo Non? lesu amat,habis di gagahin ya?"ledek Omen

Queen mendengus kesal, "Ngantuk!"jeritnya lalu duduk di sebelahku di selasar aspal parkiran.

"Ngantuk banget yak?" tanyaku ketika dia bersandar di lenganku dengan mata terpejam.

"Hmm ...." gumamnya.

"Ayo pulang naik taxi aja"sambil menariknya bangkit

"Lebay amat lo Noni" ledek Omen

Dia hanya merengut sambil merangkul lenganku,mungkin terlalu lelah untuk menanggapi

"Motor lo kampret?"tanya Roland

"Elo bawa balik deh nyong!,kasian ntar jatoh klo tidur di motor!"perintahku sambil melempar kunci motor ke arahnya

"Gue yang ketempuhan"

"Jangan protes,mama gue masak di rumah,sampai rumah gue,elo minta makan aja"

"Gue ikut ahh"Omen menyahut

"Karin mana Non?" tanya Obi

"Masih di kantin sama genk borju"sahutnya

"Genk borju siapa sih?" tanyaku kepo

"Genk an Rengga,Andi,sama Sinta No,sama Clara sama Putri juga anak kelas tiga" jelas Omen.Dia tau karena dia veteran jadi sebenernya dia satu angkatan dengan Clara dan Putri si duo yang terkenal tukang bully di sekolahan

Aku hanya mengangguk

"Gue susul Karin ah,tar gue susul kerumah Nino"Obi beranjak kesekolah lagi

"Udah sana bawa pulang No" perintah Roland

"Ayo Non,apa mesti gue gendong?"godaku

Dia merengut sambil melepaskan rangkulannya di lenganku

"Dih,ngarep!"katanya berubah jutek lalu mendahului langkahku menuju gerbang

Aku menyusulnya lalu merangkul bahunya. Dia tidak menolak sampai kami dapat taksi

Di dalam taksi,dia langsung memelukku dan tidur di bahuku

"Elo tidur jam berapa sih semalem?,ngantuk banget?"

"Jam 3"

"Malem amat,kan gue balik jam 1"

"Gue jadi g bisa tidur gara-gara elo"

"Makanya jangan mikirin gue,gue mah udah banyak yang mikirin"

Dia merengut menatapku lalu merebahkan kepalanya lagi di bahuku

"Lagi kenapa sih Non,tumben manja"

"Elo lagi wangi,kan ga main bola"katanya sambil mengeratkan pelukannya dipinggangku

Aku tertawa lalu mencium kepalanya

"Besok besok klo abis main bola gue guyur minyak wangi deh,biar elo mepetin gue,enak Non dada lo empuk"

"Hm...masih aja modus"

Aku tertawa, "Udah bobo,katanya ngantuk" kataku sambil mengusap kepalanya lagi

Dia menghela nafas pelan sepertinya terus terpejam karena hembusan nafasnya mulai terdengar teratur

Aku menghela nafas pelan,sikap dia yang seperti ini lagi lagi bikin aku berbunga bunga,ga canggung buat manja sama aku.Aku suka,kalo dia yang lagi mode kaya gini.Berasa aku berguna banget buat dia,Hm...Kesempatan aku buat meluk dia dan mencuri cium rambutnya yang selalu wangi dengan aroma musk lembut.Dan rambutnya juga lembut banget seperti orang yang setiap menit nyisir,ga ada kusut kusutnya.

Kelakuanku kontan membuat supir taksi senyum senyum saat mengintip dari spion tengah mobil.Tapi aku mana pernah perduli.Aku malah mengeratkan pelukanku di pinggang Noni karena Noni juga semakin memeluk tubuhku seperti takut rangkulannya terlepas.

Setelah setengah jam perjalanan,akhirnya kami tiba di depan rumahnya

"Non,udah sampe nih!"

"Akhirnya"

"Udah sana tidur lagi" kataku sambil tersenyum

"Iya ... aku ... eh kenapa aku sih? gue maksudnya turun dulu ya"ralatnya

Aku tergelak, "Aku juga ga pa Noni,lebih sopan"godaku

"Dih emang elo pacar gue"

"Tau aku ... ups jadi ikutan aku deh"

"Ngarep aja jadi pacar gue"

"Udah sana masuk,gue juga mau pulang"

"Iya ... makasih ya Ino tayang tayang"katanya sambil mencium pipiku

"Hmmm....Gantian elo yang ngarep jadi cewe gue"ledekku

Dia tergelak, "Sedikit banyakan gaknya"elaknya sambil membuka pintu mobil.

Aku menangkap tangannya,"Sore gue jemput"kataku mengingatkan.

"Iya bawel,jemput gue jam 4 awas ngaret!,tar gue batalin"ancamnya sambil melepas tanganku lalu menutup pintu mobil.