Berada di apartemen yang sama tapi berbeda lantai, sepasang orang tua paruh baya dan gadis belia baru saja selesai menuntaskan aksi sensual mereka. Sementara orang tua paruh baya tersebut sedang tertidur pulas setelah sukses menyemburkan cairan benihnya di dalam tubuh gadis belia tersebut, sang gadis sedang sibuk membersihkan tubuh telanjangnya di dalam kamar mandi.
Uap hangat masih sedikit berasap dari tubuhnya ketika Sandra menerima pesan masuk di telepon genggamnya. Bagi seorang model pemula seperti Sandra, bertahan hidup di tengah belantara dunia entertainment sangatlah sulit. Tanpa koneksi dan tampang yang bagus, ia akan sangat sulit untuk bersaing dengan ratusan gadis –gadis belia yang memiliki standar yang sama dengannya. Belum lagi ia harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk menunjang penampilannya dari ujung kepala sampai kaki dan semuanya itu, benar-benar diluar kemampuannya. Apalagi dengan gaji pas-pasan dari hasil modellingnya yang masih "cupu" sekarang. Sandra sendiri hanya memiliki tampang yang cukup manis dan tubuh tinggi langsing. Tapi, hanya itu. Standar yang sama juga ditemukan dengan sangat mudahnya pada model-model belia yang lain. Perlahan, untuk menunjang gaya hidup dan penampilannya, Sandra mulai menerima "side job" dari makeup artist langganannya. Awalnya, ia menerima honor belasan juta sebagai "teman kencan semalam" para pengusaha berduit yang kemudian dibagi ke makeup artist tersebut sebagai germo bayangannya. Sekarang, honornya sudah berada di angka puluhan juta dengan layanan bervariasi mulai dari blow job sampai BDSM dengan role play female dom, semuanya Sandra lakukan. Hasilnya, ia merasa bisa hidup "cukup layak" di kalangan para entertainer sekarang. Apalagi, saat ini ia juga menjadi seorang "sugar babe". Secara materi, kehidupannya benar-benar sangat cukup!
"Halo, Jean. Gimana hasilnya?"
"Dapet, San! Gue berhasil nemu pengusaha yang doyan maen orgy sex bareng sama temen elu itu. Eh, tapi yakin, temen elu bisa service sampe 4 orang sekaligus? Ga bakalan bocor parah tuh memeknya?"
Sandra tertawa dan sebuah seringai licik muncul di dalam hatinya.
"Ngga lah! Gue berani jamin biar sampe 10 orang juga, punya dia sih ga bakalan kendor keless…"
"Ok, San! You're the best!! See you…"
Tak lama Sandra menerima sebuah pesan masuk baru di layar telepon genggamnya. Di dalamnya tertulis nama sebuah hotel, peta lokasi, tanggal dan jam pertemuan. Melihat pesan tersebut, Sandra tersenyum jahat sekali lagi.
Hatinya masih terbakar cemburu saat membayangkan tatapan Cristan yang begitu intens serta cara Cristan memperlakukan Arissa sewaktu mereka berdua ada di Fashion Blast. Begitu intim dan mesra. Belum lagi ketika Sandra diam-diam juga mengamati bagaimana penampilan Cristan baru-baru ini. Begitu trendy dan stylish.
Sandra bukan orang bodoh. Sebagai penggemar fashion, ia tahu benar kalau semua pakaian yang digunakan Cristan sekarang bernilai lebih dari ribuan dollar per helainya. Belum lagi mobil sportnya yang merupakan salah satu edisi terbatas dari semua seri sport car Maserati. Baginya, yang pernah "mencicipi" tubuh Cristan selama 1 malam, kakak kelasnya itu adalah sebuah kesempurnaan nyata dari sosok sebuah laki-laki. Tampan, kekar, jago "bermain" di atas ranjang, dan terutama….. KAYA!!
Sandra masih ingat malam itu ketika Cristan menyentuh tubuhnya dan melumat bibirnya dalam-dalam sampai-sampai ia hampir lupa bernafas karena begitu intensnya gairah mereka saat berciuman. Lalu, saat tangan Cristan bergerilya merayapi seluruh lekuk dan bagian-bagian terintim di tubuhnya sampai membuat Sandra mendesah dan mengerang nikmat berkali-kali. Dari satu puncak surga ke puncak surga berikutnya.
Lagi.
Lagi.
Lagi…. dan lagi.
Sentuhan dan cumbuan Cristan mampu membuatnya orgasme berulang kali sampai Sandra lupa menghitungnya malam itu. Tapi, ia terpuaskan secara penuh. Dan hanya Cristan saja yang bisa
membuatnya seperti itu sejauh ini.
Sandra banyak berhubungan badan dengan para laki-laki, terutama dari para bandot tua berduit yang memimpikan tubuh langsingnya untuk ditindih dan bibir ranumnya dipagut dengan penuh gairah oleh mereka. Lalu, tepat di atas ranjang, Sandra dengan mudahnya bisa bertransformasi menjadi seorang Dewi Aphrodite untuk memenuhi fantasi erotis terliar mereka .... dengan bayaran yang ok…tentunya!
Ia memang seorang model standar tapi service yang ia berikan di atas ranjang selalu di atas rata-rata dan melampaui imajinasi para "kliennya" karena itulah namanya selalu berada di daftar teratas artis panggilan yang bisa "dipakai."
Sandra tak malu akan hal tersebut. Baginya, sex adalah salah satu alat untuk bertahan hidup di dunia ini dan ia berhasil melakukannya. Tapi hanya dengan Cristanlah, Sandra merasa posesif dan cemburu. Ia masih ingat aroma keringat maskulin yang keluar dari tubuh pemuda itu dan bagaimana lihai jari-jarinya menari di semua titik erogenus tanpa henti sehingga membuat Sandra meleleh pasrah sambil terengah-engah dengan nada erotis saat mereka tidur bersama. Dengan kepiawaiannya, Cristan berhasil menaklukkan sang dewi itu sendiri!
Sejak malam itu, Sandra diam-diam mengklaim Cristan untuk menjadi miliknya seorang!
Tidak boleh ada seorang pun yang berhak untuk memilikinya kecuali Sandra seorang!
Termasuk Arissa! Tidak boleh!
Sandra menyunggingkan senyum licik sekali lagi. Ia sudah menyiapkan "hadiah" untuk Arissa karena merebut Cristan darinya.
Perlahan, jarinya menekan beberapa tombol telepon dan ia menunggu seseorang untuk menjawab teleponnya selama beberapa deringan. Lalu, suara seorang pria terdengar dari ujung sana.
"Jason, aku punya pekerjaan bagus untukmu…."