Chereads / Dungeon Maker: World Ender / Chapter 25 - Ibukota 1

Chapter 25 - Ibukota 1

Menyaksikan sebuah perubahan yang terjadi kepada semua orang, Mita yang melihat dari atas kereta kuda sadar, bahwa orang yang menggunakan sihir perlindungan ini adalah aku hanya bisa menatapku dengan tatapan ragu-ragu, namun secara mengejutkan, terdengar sebuah suara Terompet datang dari dalam hutan,

Sandres yang mendengar suara terompet langsung berkata "Mereka meminta bala bantuan, bersiap untuk. Ronde kedua"

Mendengar ucapan Sandres, para Prajurit mengeluarkan sebuah botol aneh dari dalam tas mereka dan mulai meminum cairan yang ada didalam botol itu, para prajurit yang bertarung tidak lupa memberikan botol itu kepada Lambert, Sandres dan Olaf juga, salah satu prajurit mendatangi Aku, Lita dan Mita lalu menyerahkan sebuah ramuan dengan warna yang berbeda kepada kami,

Melihar botol itu dengan tatapan aneh, Lita berkata "Ini adalah Ramuan penyembuhan kekuatan Sihir, ini benda mahal yang tidak bisa setiap hari kita temukan"

Mita dan Lita yang mungkin sudah kehabisan kekuatan sihir langsung meminum ramuan itu dan mulai menyiapkan serangan mereka lagi,

Tidak lama kemudian aku bisa merasakan ratusan orang berlari kearah kami, merasakan kehadiran ratusan orang itu, aku langsung berteriak "Mereka datang!! Jumlah lebih dari 130 orang!!"

'Tunggu, apa yang mereka sembunyikan dibalik kain besar itu? Apa mereka menyembunyikan sebuah senjata pendorong atau semacamnya? Tapi kenapa aku bisa merasakan tanda-tanda kehidupan dari dalam kain itu?'

Aku masih menyembunyikan fakta bawa ada sesuatu yang disembunyikan oleh para bandit itu.

Mendengar ucapanku, ketiga orang yang sudah mengenalku menyiapkan diri mereka dalam kegugupan, dan para Prajurit yang mendengar itu tidak bisa mempercayai hal itu dengan mudahnya, namun Sandres berkata "Jangan khawatir kawan, walau dia bukan orang di kelompok kami, tapi dia adalah penyihir terkuat yang ada didalam kelompok kami, jadi percaya saja, dia adalah pengubah alur pertempuran ini"

Mendengar ucapan itu para prajurit mengangguk dan menyiapkan keterampilan mereka untuk menahan serangan lanjutan.

...

5 menit berlalu ini terasa seperti tidak ada yang akan terjadi, namun hutan bergetar dan menunjukkan sebuah pergerakkan besar datang dari depan mereka membuat mereka semua gugup,

Namun saat bala bantuan bandit itu mencapai jarak 15 meter dari kami, aku melihat dari bahwa apa yang mereka sembunyikan dibalik kain besar itu adalah seekor monster beruang dengab Batu besar dipunggunya, menyaksikan hal itu aku secara reflek berteriak "Beruang Tanah Muncul!!"

Ya, itulah nama yang muncul saat aku melihat monster itu dari mata Dewiku, {Beruang Tanah}

Mendengar nama monster seperti Beruang Tanah membuat semua orang panik, dalam keadaan panik, Beruang itu sudah muncul dari balik hutan dan langsung menyerang Sandres dan beberapa prajurit yang membawa perisai,

Melihat Sandres terpental dengan mudahnya oleh beruang itu membuat semua orang terkejut,

Sisa Prajurit yang melihat itu mencoba tetap tenang, namun mereka menjadi tidak bisa tenang setelah lebih dari 130 orang bandit muncul dari dalam hutan menyaksikan amukan dari seekor Beruang Tanah,

Sosok terakhir yang muncul dari dalam hutan adalah sosok pria dengan rambut coklat bertubuh besar, dengan sebuah pedang besar di pundaknya, dia menyeringai menatap kami semua, namun perhatiannya terhenti kepadaku, dengan tatapan penuh nafsu dimatanya, Pria itu menujukku dan berkata "Wanita itu adalah milikku, kalian ingat itu" Aku mendengar itu dengan kemampuan ku

Mendengar ucapan pria itu membuatku merinding, tapi aku tidak bisa kehilangan fokus hanya karena itu,

Sekali lagi, aku memberikan sihir perlindungan kepada semua orang, Lita menembakkan Earth Bullet dan Earth Spear kearah beruang itu, namun tidak lama kemudian, semua pasukan yang ada di barisan depan sudah dikalahkan oleh beruang besar itu dan hanya menyisakan kami bertiga dibelakang,

Mita yang melihat kejadian itu berkata kepadaku "Nona, gunakan sihir itu akan memberikan waktu kita melarikan diri"

"Bagaimana dengan orang-orang yang jatuh itu?" tanyaku

Mita dengan tatapan gugup berkata "Kita akan selamatkan Rekan kita saja"

'Rekan ya, itu berarti dia tidak memperdulikan para prajurit yang hendak diselamatkan oleh rekannya sendiri dan malah memilih untuk melarikan diri bersama Rekannya saja'

Aku menghela nafas dan berkata "Baiklah, jika itu yang kamu katakan, aku akan mengikutinya"

Aku menciptakan lingakaran sihir dibelakang tubuhku dan mulai melakukan rapalan untuk sihir

{Wahai Es yang membekukan segalanya, ikuti perintahku, dan bekukan segalanya yang ada dihadapanku }

Dalam Seketika seluruh area yang ada dihadapanku membeku tanpa tersisa, hanya Olaf, Lambert dan Sandres saja yang tidak terkena pembekuan, karena niat kami adalah menyelamatkan mereka, bahkan para bandit yang ada dibelakang terkena dampak dan tidak bisa menggerakkan kaki mereka dari jeratan Es milikku, namun para bandit yang menggunakan anak panah dan sihir masih bisa menyerang kami dengan panah dan sihir, namun dengan jarak ini, aku cukup yakin serangan mereka tidak mengenai kami.

"Es ini akan bertahan selama 2 hari penuh, jadi itu pasti cukup untuk melarikan dirikan?" kataku

Mita menganggukkan kepalanya dan mulai mengangkat 3 orang itu kedalam kereta, Mita mengambil alih kursi kusir, dan setelah aku menaikkan Sandres kedalam kereta, Lita mengulurkan tangannya

"Nona, ayo naik" kata Lita kepadaku

Melihat uluran tangan dari Lita aku tersenyum berkata "Tidak apa, jika kalian ingin pergi, maka pergilah, aku akan mengatasi ini"

Aku berjalan kearah dimana Monster beruang itu terjerat dan mengaktifkan sihir magic sword dan menghapuskan seluruh es yang ada disana dan langsung menerjang kearah Beruang itu berada.

Saat Es dihapuskan, beruang itu mengeluarkan teriakkan yang menyakitkan telinga dan ikut menerjang kearah ku,

'Hal terbaik dalam bertahan adalah menyerang ya, jika begitu '

Dalam seketika, aku muncul dihadapan beruang itu dan menyerang lehernya, namun, beruang itu berhasil menghindari serangan itu dengan mengangkat kaki depannya lalu menghantamkan kedua kakinya itu ke tanah sehingga menciptakan sebuah guncangan, dari belakang beruang itu, para bandit hutan melepaskan anak panah dan sihir kearahku,

Menyaksikan ratusan anak panah dan sihir dilepaskan kearahku, aku menghela nafas sekali lagi dan berkata "Bisakah kalian diam sebentar? "

Sebuah pelindung transparan muncul dan menghentikan semua anak panah yang diarahkan kepadaku, tanpa memperdulikan apapun tentang sihir dan anak panah, aku terus bertarung dengan beruang itu, aku terus menyerang tubuh beruang itu dengan pedang sihirku.

..

Selama 1 jam aku bertarung dengan beruang itu, pasukan bandit yang ada dibelakang beruang mulai maju dan ikut menyerangku secara bersamaan, melihat para bandit itu maju kearahku tidak membuatku terkejut lagi, karena pemikiran licik seperti itu pasti akan dilakukan oleh mereka, namun yang membuatku terkejut adalah, mereka cukup sabar untuk menunggu selama 1 jam.