Sembari menatap luasnya padang rumput hijau yang membentang luas dihadapanku, aku terus menatap padang rumput itu dengan mengenggam sebuah jantung ditangan kananku, jantung dari sosok yang dianggal pahlawan didunia ini, detak jantung yang perlahan melemah dan akhirnya detakkan jantung itu berhenti setelah beberapa saat aku berpindah ke sini.
Menatap jantung yang ada ditanganku, aku tidak merasakan perasaan mual atau jijik sama sekali saat memegang jantung manusia,
'Apa karena aku bukan lagi manusia? jadi kemanusiaanku sudah hilang?'
Dan semenjak aku sampai ke padang rumput ini, jendela pemberitahuan terus muncul dengan tulisan yang sama
[Anda telah mendapatkan jantung "Sang Pahlawan Merah, Zou" makan jantungnya, dan hancurkan semua batasan yang ada didalam dirimu]
'Batasan ya, sebuah bahasan yang sejak awal aku pikirkan, jika memang aku adalah makhluk yang kuat, aku tau manusia sebelumnya tidak terlalu kuat, tapi ntah kenapa aku merasa aku sangat mudah dipojokkan oleh para manusia itu, tapi hatiku masih menolak untuk memakan mentah-mentah jantung manusia ini, tapi jika ini aku buang, akan ada kemungkinan kedepannya aku tidak akan bisa menemukan jantung pahlawan lagi'
Dalam kebingungan, aku mengingat sebuah kata-kata dalam buku petunjuk dari wanita itu, sebuah penyimpanan dimensi, seharusnya aku memiliki itu juga, karena aku adalah makhluk dengan tingkat tinggi.
Aku membayangkan sebuah tempat untuk menyimpan jantung itu, dan secara tiba-tiba jantung yang ada ditanganku menghilang
"Hilang, tapi, bagaimana caranya aku mengeluarkan itu?"
Aku mencoba membayangkan jantung itu sekali lagi dan benar saja jantung itu muncul lagi di tanganku seperti semula.
"Bagus itu bekerja, jadi aku akan simpan ini disana saja"
Aku menyimpan jantung itu didalam penyimpanan dimensiku dan mulai berjalan kearah padang rumput itu,
Dalam keadaan tangan penuh darah, aku terus berjalan didataran rumput, dan sesaat kemudian, seekor serigala rumput melompat keluar dari balik pohon dan mencoba menyerang diriku, tapi aku dengan mudah memotong lehernya dengan tanganku.
Hanya dengan 1 ayunan tangan, aku bisa membunuh serigala itu, setelah membunuh serigala itu, aku langsung meninggalkan serigala itu disana,
...
1 Jam berjalan dipadang rumput, aku sudah bertemu puluhan serigala rumput, dan aku bisa memburu semua serigala itu hanya dengan tebasan tangan saja. bahkan aku tidak membutuhkan tenaga untuk menyerang mereka, mereka sangat mudah dibunuh.
Setelah membunuh puluhan serigala, tanganku sudah dipenuhi oleh darah serigala, namun, aku terus berjalan, hingga akhirnya aku menemukan sebuah sungai, sesampainya di pinggir sungai, bayangan diriku tercermin disana, sosok iblis dengan wajah dan tangan penuh noda darah tercermin disana, rambut hitam, dan mata merah terlihat disana,
Dipinggir sungai itu, aku mencoba mengubah wujudku menjadi sosok malaikat, dan sosok yang muncul disana adalah sosok wanita dengan pakaian khas malaikat didalam sebuah game, dengan rambut emas, mata emas dan juga sebuah Halo emas diatas kepalaku, 6 pasang sayap terlihat dipunggungku,
"Apakah aku bisa menyembunyikan sayap, dan halo ini? jika aku bisa menyembunyikan ini, mungkin aku akan terlihat seperti manusia normal yang hanya menggunakan sehelai kain, namun bagaimana caranya aku menyembunyikan sayap ini?"
Aku mencoba membayangkan sayap dan haloku hilang, tapi itu tidak berkerja, namun sebuah pemberitahuan muncul
[Perubahan wujud manusia sempurna telah didalapatkan]
'Perfect Human Transformation, begitu ya, aku bahkan bisa mendapatkan skill hanya dengan membayangkannya saja'
Merasa ada perubahan dari tubuhku, aku memeriksa bayangan diriku di sungai sekali lagi dan disana tercermin sosok wanita berkulit putih bersih dengan rambut emas dan mata emas, Memandangi sosok itu, aku mencoba membayangkan warna rambutku berubah menjadi merah, dan sesaat kemudian, warna rambutku sungguh berubah menjadi warna merah, setelah melihat aku bisa mengubah warna rambut, aku mencoba mengganti warna mataku dengan warna hijau, namun saat warna mataku berubah, hanya mata kiriku saja yang menjadi hijau, sedangkan mata sebelah kiriku malah berubah menjadi warna merah gelap.
Melihat warna mataku yang tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan
"Kenapa mataku menjadi seorang yang mengidap Heterochromia?"
Aku secara tidak sengaja mengeluarkan kata-kata itu dari mulutku, dan sesudah memeriksa keadaan fisik, aku membuka menu toko, dan melihat apa yang bisa aku gunakan sebagai pengganti dari kain putih ini,
Saat aku membuka toko, mataku terfokus kepada 1 hal yang aku pikir sangat aneh sejak awal,
[Poin: 47.720]
'Poinku bertambah sebanyak 40 ribu hanya karena membunuh pria berambut merah itu saja? bagaimana bisa?'
Aku masih tidak mempercayai apa yang aku lihat, namun, 'Disisi lain, Levelku tetap saja tidak naik sedikitpun walau sudah membunuh pria itu, apa ada sesuatu yang aku lewatkan hingga aku tidak bisa naik level? apa ini bagian dari batasan yang disebutkan?'
'Tapi bagaimana mungkin sebuah batasan dapat mengunci level seseorang? atau memang ada yang seperti itu?'
Aku yang masih saja kebingungan dengan apa yang terjadi kepada diriku terus mencari beberapa barang yang aku butuhkan saat ini,
[Anda telah membeli Blazer Hitam]
[Anda telah membeli Kemeja Putih Wanita]
[Anda telah membeli Celana Panjang Hitam Wanita]
[Anda telah membeli Sepatu Heels Hitam]
Setelah membeli semua pakaian yang aku pilih, aku masuk kedalam hutan lebih dalam dan membuat sebuah ruangan dengan menggunakan tembok tanah sebagai dasarnya, dan menggunakan ruangan yang aku buat dari tembok itu sebagai tempat aku mengganti baju.
...
Saat aku sudah berganti pakaian, aku menghancurkan tembok dan pergi mengikuti instingku mengarah kemana.
***
4 jam berlalu, dan hari sudah mulai malam, akhirnya aku bisa melihat cahaya dari ujung hutan, ketika melihat sebuah cahaya, aku berlari dengan sekuat tenaga dan memeriksa apa yang ada disana.
Sesampainya aku diujung hutan, aku melihat sebuah desa diluar hutan, saat aku melihat kearah desa, aku merasakan perasaan yang tidak enak didesa itu, namun aku menepis perasaan itu, dan dengan insting dewiku, aku bisa merasakan keberadaan orang-orang desa dari ujung hutan.
Saat aku merasakan keberadaan mereka, aku langsung berjalan keluar hutan dan pergi kearah desa untuk mencari tempat tinggal sementara.
Ketika aku sampai digerbang depan desa, beberapa pria dewasa memperhatikanku saja dan tidak menghentikanku masuk kedalam desa, namun saat aku baru saja masuk kedalam desa, seorang pria muda berlari kearahku dan berkata "Permisi bu, boleh aku tau, ada urusan apa anda kesini?"
Aku yang mendengae kata-kata pria muda itu membalikkan tubuhku dan melihat kearah pria itu dan menjawab "Aku hanya membutuhkan tempat untuk berisitirahat malam ini, aku ingin pergi ke kota "Guile" yang berada ditimur dari desa ini.
Mendengar jawabanku, pria itu berkata "Jika begitu, izinkan saya mengantarkan anda ke rumah kepala desa, apakah itu baik-baik saja?"
Aku menganggukkan kepalaku dan pria itu langsung mengarahkan diriku ke rumah kepala desa yang ada diujung jalan utama.