Chereads / Dungeon Maker: World Ender / Chapter 16 - Petualang 2

Chapter 16 - Petualang 2

Mendengar perkataan orang itu, membuatku berfikir lagi

'Petualang, Rumbut herbal, Bunga Lipia dan Inti Kristal Sang Malaikat Agung? seingatku, tidak ada sosok seperti Sang malaikat Agung didalam dunia ini saat masih dalam versi game ponsel, tidak makhlu kitu pernah muncul, ya benar, di stage terakhir dari dunia terakhir yang aku hancurkan, sosok itu muncul [Great Archangel] sosok yang sangat menyulitkanku, tapi bukankah malaikat agung seperti itu hanya akan muncul saat kamu telah melewati sebuah event yang disebut [King of Darkness Reveal] yang dimana sosok dari Raja kegelapan yang bersembunyi didunia ini muncul, dan 13 iblis hebat yang menjadi pelayannya muncul saja? jika sosok Raja Kegelapan belum muncul, bukankah sosok itu tidak akan pernah muncul ya?'

"Boleh aku tau, kapan malaikat agung itu muncul disini?" tanyaku

Pria itu berfikir keras dan berkata "Jika aku tidak salah ingat, dia turun 1000 tahun lalu, dia dipanggil oleh Saintess untuk mengalahkan Raja iblis Barbatos"

Mendengar kata-kata itu, aku hampir tersedak oleh udara

'Orang suci bisa memanggil Malaikat agung? lelucon macam apa lagi itu, Orang suci hanya bisa memanggil [Boneka Tiruan] dari malaikat, tidak akan pernah bisa seorang manusia, walau dia seorang Saintess sekalipun bisa memanggil sosok seperti malaikat Asli, walau itu hanya malaikat tingkat rendah sekalipun, manusia tidak akan pernah bisa, malaikat hanya akan mengikuti perintah tuhan, bukan keinginan manusia, sejak awal malaikat tidak pernah turun kebumi, namun karena perintah tuhan, mereka menciptakan sebuah sihir yang dikatakan bisa memanggil boneka tiruan dari mereka, yang bahkan itu hanya 1/10 dari total kekuatan asli malaikat itu sendiri.'

Setelah mengatakan semua kenyataan itu didalam hatiku, aku menjawab "Begitu ya, aku cukup terkejut dengan cerita semacam itu, dan jika boleh aku tau, tugas dari petualang itu apa saja?"

Pria itu berfikir lagi dan berkata "Mereka berburu, mengumpulkan bahan, dan menyelesaikan dungeon yang dianggap berbahaya"

"Apa hanya itu?" tanyaku

"Hmm aku tidak tau apa lagi, aku hanya tau itu saja sih, jika anda penasaran, kenapa anda tidak bertanya saja kepada mereka? karena mereka ada didesa selama 3 hari kedepan" jawab pria itu

'Benar juga, seharusnya aku bertanya langsung kepada para petualang itu, kenapa aku malah bertanya kepada warga yang bahkan tidak tau apa-apa'

"Benar juga, terima kasih atas informasinya" kataku

Aku berjalan mencoba mendekati para petualang itu, namun pemuda sama muncul dan berkata "Sebaiknya nona tidak langsung menemui mereka seperti ini, lebih baik, anda menunggu hingga mereka bertemu kepala desa, dan kepala desa menyetujui keinginan mereka"

"Begitu ya, ohh ya, kita sering bertemu namun kita tidak saling mengenal, namaku Lea, siapa namamu?" tanyaku

Mendengar ucapanku, wajah pemuda itu menjadi merah, dan detak jantungnya jadi semakin cepat

"Na-namaku Charles, umur 22 tahun" jawab Charles

'Dia bahkan menyebutkan umurnya' aku tersenyum dengan jawaban Charles dan berkata "Salam kenal Charles"

"Iya Nona Lea" Charles

Aku memperhatikan para petualang itu sedang pergi menuju rumah kepala desa, dan saat mereka sedang melewatiku, semua petualang itu menatapku dengan tatapan senang.

'Kenapa mereka menatapku seperti itu?'

***

5 Jam berlalu dengan sangat cepat, aku yang sedang melihat para warga melakukan pekerjaan mereka diladang melihat semua petualang itu bergerak kearah hutan dan mereka menundukkan kepala mereka kepadaku.

Melihat tindakan mereka aku sedikit bingung, karena aku tidak tau kenapa mereka menundukkan kepala mereka kepadaku, salah satu perempuan dari desa mendekatiku dan berkata "Sepertinya nona Lea mulai dikenali oleh para petualang itu, dan sepertinya mereka menyukai anda"

"Ehh, tidak, mungkin tidak seperti itu, itu hanya firasatmu saja, aku tidak berfikir mereka menyukaiku" jawabku

Perempuan itu tertawa dan berkata "Nona mungkin bisa berfikir seperti mereka tidak, tapi kenyataannya adalah 70% mereka menyukai anda nona, pria mana yang tidak menyukai wanita seperti anda? Mereka pasti menginginkan wanita seperti anda"

'Kenapa semua orang didesa ini sangat keras kepala? Mereka akan terus mengatakan hal yang sama untuk meyakinkan orang lain atas apa yang mereka pikirkan'

"Ohh ya nona Lea, ayo kita kembali ke desa, hari sudah mulai siang" kata wanita itu

Saat semua pekerja kembali ke desa, beberapa warga yang mendapatkan panen dari ladang mereka mulai membagikan hasil panen mereka kepada para warga lainnya, termasuk diriku,

"Ini untuk anda nona Lea, maaf jika kami hanya bisa memberikan sayuran saja" kata salah satu warga

Aku yang mendengar perkataan warga tersebut langsung menjawab "Tidak tidak, aku yang berterima kasih karena mendapatkan bahan makanan padahal aku tidak ikut bekerja"

Warga lainnya tersenyum karena perkataanku dan berkata "Tidak apa, kamu juga membantu, tanpa kamu, kami tidak bisa memperluas lahan kami semudah kemarin"

Mendengar jawaban mereka aku hanya bisa menerima pemberian mereka dan membawa semua sayuran itu kerumahku kembali.

Saat aku sampai rumah, aku menaruh semua sayuran itu diatas meja dan mengambil peralatan untuk mengolah semua sayuran itu, ketika aku sedang mengolah semua sayuran itu, pintu rumahku di ketuk beberapa kali,

Mendengar suara ketukan itu aku berdiri dan membuka pintu rumahku,

Saat aku membuka pintu, kelompok petualang yang sebelumnya berada didepan rumahku, melihat pintu rumahku terbuka, orang yang mungkin adalah pemimpin mereka berkata "Selamat sore nona, Aku Limbert, beberapa waktu lalu kami mendengar kabar dari kepala desa, bahwa anda ingin pergi ke ibukota, apa itu benar?" kata Limbert

Mendengar pertanyaan pria itu aku berkata "Benar, tapi sebelum kita berbicara, silahkan masuk terlebih dahulu"

Aku membuka pintu dan membiarkan mereka semua masuk dan duduk dikursi ruangan makan,

Saat ke 6 orang itu duduk di kursi, aku berkata "Apa kalian suka roti lapis? walau tidak ada daging didalamnya"

Aku memotong roti dan membuatkan roti lapis untuk ke 5 orang itu dan menaruh roti itu diatas meja dan membiarkan ke 5 orang itu menikmati roti lapis.

Melihat roti lapis yang aku sediakan ke 5 orang itu menikmati roti lapis itu, dengan senang dan berisik saat memakannya.

...

Setelah melihat melihat roti lapis yang aku buat dihabis kan oleh semua orang, aku duduk dikursi lainnya dan berkata "Jadi, apa ada yang bisa aku bantu?"

keenam orang yang melihat aura dariku berubah langsung duduk dengan sopan dan merapihkan piring yang telah mereka gunakan dan salah satu dari mereka membersihkan piring dan berdiri dibelakang sang pemimpin.

Melihat tindakan mereka semua membuatku sedikit terkejut karena mereka setidaknya memiliki rasa sopan dan mengerti keadaan dengan baik.

"Ya, kami mendengar dari kepala desa, bahwa anda ingin pergi ke ibukota, apa ibukota yang anda tuju adalah ibukota Vissele? jika benar, kami bisa memberikan tumpangan kepada anda" jawab Limbert

Mendengar jawaban pria itu, aku tersenyum didalam hati.