Aku memeriksa satu demi satu gulungan yang baru saja aku buka, dan hasilnya dalah
7 gulungan bintang 1, 3 buah fasilitas Sarang (Den), 1 buah perangkap bidik kecil, 2 buah perangkap duri kecil, 1 buah perangkap slime, dan untuk 3 gulungan bintang 2, aku mendapatkan 1 fasilitas sarang sedang, 1 perangkap retak kecil, dan 1 buah perangkap panah racun (kecil)
Aku cukup senang dengan hasil yang aku dapatkan dari gulungan fasilitas saat ini, karena semua fasilitas yang aku dapatkan saat ini dapat berguna untuk membuat fasilitas bintang 3 sampai 5 nantinya, namun semua itu harus dilakukan perlahan karena, dungeon ini harus diperluas terlebih dahulu sebelum aku bisa menggabungkan banyak fasilitas untuk membuat fasilitas tingkat tinggi.
'Tapi masalahnya adalah, satu-satunya ruangan yang ada ditempat ini sudah berubah menjadi sebuah altar yang merepotkan jika tidak segera diurus, altar ini akan menjadi akar masalah di dalam dungeon ku, tapi walau aku tau cara untuk menghancurkan altar ini, sang pembuat altar pasti akan mengetahui bahwa altar yang dia buat sudah dihancurkan, satu-satunya cara adalah mengubah altar ini menjadi ruangan persembahan dan memindahkan ruangan ini ke lokasi lain didalam dungeonku jika dungeon ini sudah memiliki ruangan lainnya'
Untuk saat ini, aku hanya bisa bersembunyi ditempat ini hingga ada sesuatu yang terjadi diluar sana sehingga membuatku keluar dari sini, jika beruntung, ada pahlawan yang masuk kedalam ruangan rahasia ini dan membuat kutukanku hilang.
'Sebuah kutukan khusus yang di berikan dewa untuk para pemilik dungeon yang dimana mereka tidak bisa pergi keluar dari dungeon apapun yang terjadi sebelum ruangan boss mereka diserbu oleh seorang pahlawan yang sudah diberkati dewa, dan jika kau adalah dungeon tingkat tinggi, hal itu mustahil karena pahlawan sudah pasti akan membunuhmu bahkan jika kamu memohon ampun kepada mereka, jadi pilihan terbaik adalah pahlawan masuk kesini dan melepaskan kutukan itu sebelum aku meningkatkan dungeon ini lebih jauh lagi.'
***
PoV_Adventure
*nafas berat
"Haa, haa, bagaimana bisa, bagaimana bisa sebuah dungeon tingkat D memiliki monster tingkat B seperti Dullahan?" Alfan
"Kita harus lari" Fris
"Huray, kirimkan merpati sihirmu ke Guild petualang, katakan, katakan apa yang terjadi disini" kata Tio
Huray yang mendengar perintah Tio menganggukkan kepalanya dan mengeluarkan sebuah gulungan merpati sihir dan mengatakan apa yang terjadi kepada mereka dan menjelaskan apa yang terjadi didungeon tingkat D yang sedang mereka coba taklukan.
Disaat Huray sedang menjelaskan segalanya dengan gulungan merpati sihir, semua orang mencoba melarikan diri dari dungeon tingkat D itu, tapi semua itu sia-sia karena, pergerakkan Dullahan itu cukup cepat dia berhasil menghabisi beberapa petualang yang mencoba melarikan diri.
Tio dan Fris yang melihat Dullahan ada tepat di belakang Huray berhenti dan mengambil sikap kuat untuk bertarung melawan Dullahan itu, Tio dan Fris sadar, mereka tidak bisa mengalahkan monster itu, tapi setidaknya, setidaknya Huray harus selamat dan berhasil mengirimkan informasi kepada Guild agar mereka mempersiapkan pasukan penyerangan lebih kuat dari mereka. Tio dan Fris tidak bisa melakukan apapun melawan seorang Dullahan tanpa sihir suci, tapi mereka berdua sudah tenang, karena tujuan mereka membiarkan Huray pergi sudah tercapai dan kedua orang itu tewas dengan tebasan di leher mereka.
Dullahan yang melihat masih ada 1 penyusup yang masih hidup hendak mengejar penyusup itu, tapi Dullahan itu secara tiba-tiba berhenti dan melepaskan Huray pergi.
Setelah berhasil mengirimkan informasi menggunakan merpati sihir Huray terus berlari hingga dia sampai di sebuah goa yang beberapa hari lalu mereka singgahi, saat dia berada di dalam goa itu, dia merasa sudah aman, karena dia berada didalam dungeon 1 ruangan yang memiliki Altar level 10 sebagai pelindungnya, walau Dullahan itu mengejar, ada kemungkinan dia masih bisa melawan dullahan itu jika didalam tempat ini,
Merasa dirinya sudah aman, Huray duduk di goa itu dan berfikir untuk tinggal didalam goa itu beberapa saat, karena dia sudah terlalu lelah karena berlari, namun beberapa saat kemudian tembok goa yang ada diujung ruangan secara tiba-tiba roboh Huray yang adalah seorang Tracker dapat merasakan ada sosok misterius berdiri dibalik kegelapan itu, Huray yang melihat sosok itu melalui skillnya merasakan perasaan dingin diseluruh tubuhnya, satu-satunya hal yang ada didalam pikirannya hanya "Lari" ya, seluruh jiwa dan raganya memerintahkan dirinya untuk lari dari makhluk yang berdiri dibalik kegelapan, namun, dia tidak bisa menggerakkan tubuhnya sama sekali karena dia merasakan perasaan takut yang luar biasa, sosok misterius itu melangkah ketempat dimana cahaya berada, dan saat Huray melihat sosok misterius itu, hanya 1 hal yang bisa dia pikirkan ya, didalam otaknya, hanya ada kalimat "Malaikat atau Iblis" saja, karena sosok yang dia lihat adalah sosok wanita dengan 6 pasang sayang yang memiliki warna hitam dan putih dipunggungnya, Huray melihat sosok itu kagum, dia kagum karena bisa melihat Wanita indah dan cantik seperti itu ditempat seperti ini,
Namun saat dia sedang memperhatikan wanita itu, Wanita itu mengeluarkan sebuah cahaya emas dari tangannya dan membentuk cahaya itu menjadi sebuah tombak lalu melemparkan tombak itu kearah Huray.
Huray yang tidak bisa bereaksi atas apa yang terjadi terkejut karena perutnya sudah ditembus oleh tombak cahaya yang dilemparkan oleh wanita itu,
Huray yang menyadari dirinya sudah hampir mati merasa menyesal karena tidak bisa memberikan peringatan kepada seluruh dunia atas apa yang dia lihat disini.
...
*Guild Petualang
Didalam gedung perserikatan petualang, seorang wanita berjalan dengan terburu-buru menuju ruangan yang ada diujung lorong sambil membawa sebuah surat ditangannya, dengan keadaan panik, wanita itu mendobrak pintu yang tidak terkunci itu dan membuat keributan di ruangan, Ketua yang sedang memperhatikan dokumen terkejut karena sekretarisnya masuk kedalam ruangan dengan mendobrak pintu
"Ada apa?" tanya Ketua
Sekretaris itu menundukkan kepalanya karena membuat keributan, namun dia tidak mengatakan apapun, lalu berjalan kearah ketua dan menyerahkan sebuah kertas yang dia terima dari merpati sihir.
Ketua yang melihat sebuah kertas berisi surat berkata "Apa ini?"
Sekretaris yang mendengar pertanyaan ketua hanya bisa diam, dan berkata pelan "Kelompok petulang tingkat D, Tio dan kawan-kawannya telah tewas, karena seorang Dullahan di dungon tingkat D yang beberapa hari lalu mereka ambil untuk ditaklukan"
Ketua yang mendengar itu mengambil 1 kertas dan berkata "Mungkin apa yang tertulis di kertas ini ada benarnya, tapi apa hanya karena 1 Dullahan mereka semua terbunuh? jika mereka semua terbunuh, siapa yang mengirimkan merpati itu?"
Sekretaris berkata "Yang mengirimkan merpati ini adalah Huray pak"
"Jika begitu, kita harus menemukan dimana Huray berada, dan bertanya tentang apa yang terjadi disana, ahh jangan lupa bawa pasukan pembasmian tingkat A untuk menghancurkan Dungeon tingkat D itu."
Perintah ketua yang cukup cepat membuat sekretaris tersenyum dan pergi dari ruangan ketua segera setelah menerima perintah itu.