Anna tidak menyadari bahwa dirinya telah tertidur. Dirinya bermimpi hal yang sama lagi,sewaktu dirinya akan memasuki dunia yang belum pernah dilihat sebelumnya.
Dan terputar kembali ingatan dimana dirinya berada sebelumnya,ia merindukan neneknya. Dan wajah lelaki itu tidak bisa dilihatnya dengan jelas. Yang jelas dirinya tahu bahwa pria tersebut sangat baik kepada keluarganya.
.
Ditengah malam tersebut..
Ada seseorang yang membuka pintu ruangan dibawah tanah itu. Anna yang masih tertidur tidak menyadari ternyata ada yang masuk kedalam. Orang tersebut adalah anak buah Tuan Andre.
Menyalakan lampu dan melihat Anna yang sedang tertidur. Ditangan orang tersebut tampaknya sedang membawa makanan dan air minum untuk Anna.
"Bangun!!"tapi Anna tidak bangun.Karena Anna tidak mendengar suaranya,maka pria tersebut melirik gelas yang ada ditangannya. Lalu melempar air kepada Anna dengan kasar. "Hei!..bangun!!"menunjuk-nunjuk dahi Anna dan sedikit menekannya.
Anna merasakan wajah dan bagian dadanya terasa dingin. Juga merasakan ada yang menyentuh dahinya dengan kuat menggunakan jari.
Membuka mata dan melihat lampu telah dinyalakan membuatnya sangat lega. Akhirnya kegelapan itu pergi,juga sadar bahwa dirinya telah tertidur.
Didepannya ada seorang pria yang tidak dikenalnya sedang memegang sebuah piring aluminium berisi makanan dan gelas ditangan sebelahnya. Namun gelas itu tidak berisi..jadi yang dirasakan dingin itu adalah air dari air minumnya??!
Mengapa harus menyiramnya?...apa tidak ada cara lain selain menyiramnya?..tapi dirinya hanya bisa pasrah dan berharap kepada Tuhan.
Menu makanannya itu seperti bubur biasa yang hanya dibubuhi garam. Dan mungkin makanan rumah sakit masih lebih baik.
"Ini makanan untukmu"menyodorkan makanan tersebut ke depan wajah Anna.
"Tapi tangan dan kakiku terikat?!"kata Anna memohon kepada pria tersebut,agar melepaskan tangannya dari ikatan tali.
"Tidak bisa.."
"Kenapa??"
"Tanpa seizin dari Tuan..saya tidak bisa sembarangan membuka tali dari tanganmu. Carilah caramu sendiri!"menaruh makanan itu di atas pahanya Anna.
"Itu sama saja...aku tidak bisa memakan ini tanpa harus membuka tali dari tanganku."
"Tolong bukalah ikatan tali ini...!!"Anna berusaha membujuk anak buah Tuan Andre.Karena memang perutnya sudah sangat lapar.
"Ada apa?"tanya Andre yang datang bersama dengan Zhang asistennya dan memasuki ruangan itu. Zhang berdiri diluar sambil melihat gadis didalam ruangan itu dengan kasihan.
Itu adalah Tuan Andre,seketika Anna merasa takut. Tapi dirinya juga merasa senang,karena bisa melihat Tuan Andre. Cinta macam apa ini, membuatnya semakin menderita saja. Di sisi lain Anna merasa sangat takut dan disisi lain juga dirinya sangat mencintai Tuan Andre.
"Maaf Tuan,tapi....." sedikit mundur menjauh dari Anna dan membungkuk hormat kepada Tuan Andre.
"Berikan!!"berkata dengan cuek dan seperti tidak mau mendengarkan penjelasan dari anak buahnya.
Anak buah Tuan Andre keluar dari ruangan itu setelah memberikan makanan tersebut kepada Tuannya dan meninggalkan Tuan Andre bersama Anna yang sudah merasakan ketakutan dalam dirinya. Tidak lupa juga untuk menutup pintu. Menambah ketakutan pada diri Anna.
"Susah untuk makan?!"tanya Andre yang tengah mengaduk bubur untuk Anna. Anna tidak menjawabnya, menggerakkan kepalanya saja sebagai tanda setuju atau tidak,tidak dilakukan Anna. Hanya bola matanya saja yang mengikuti arah Tuan Andre akan berjalan.
Andre mengambil kursi yang ada di ruangan itu,yang digunakannya sewaktu mengawasi Anna. Menaruh kursi itu berhadapan dengan Anna.
"Makan.."Andre menyuapi Anna.
"Cepat kunyahnya!"terus menyuapi Anna dengan hanya jeda 5 detik saja.
Cepat sekali....
Bentuk mulut Anna sekarang sudah sangat penuh dengan bubur yang terus disuapi Tuan Andre kepadanya. Biarpun Tuan Andre tahu bahwa mulutnya telah penuh tapi tetap saja tidak berhenti untuk menyuapinya.
Karena tidak bisa ditahan lagi,maka Anna memuntahkan semua bubur yang ada di mulutnya ke wajah dan baju Tuan Andre. Membuat Tuan Andre sangat marah. Jika Tuan Andre telah marah,entah apa yang akan terjadi.
"Maaf Tuan!!" Anna sangat takut ketika mengatakan itu.
"Apa yang kau lakukan!!"Andre berteriak kepada Anna,sambil berdiri dengan cepat. Kursi dibelakangnya jatuh kelantai dan membuang makanan yang ada ditangannya.
Dirinya sangat marah!!..
Tindakan Tuan Andre yang seperti itu membuat Anna semakin takut.
"Tidak Tuan...aku tidak sengaja!!"menggelengkan kepalanya dengan sangat kuat.
"Kau melakukannya dengan sengaja...iya kan!!"mendorong kepala Anna.
"Tidak Tuan!!itu salah"berusaha membelah dirinya.
"Jika saja Tuan tidak memberikan bubur itu terus menerus kedalam mulutku. Maka hal ini tidak akan terjadi.."ingin menangis tapi tidak bisa. Ia harus menjadi kuat..
Anna berusaha membelah dirinya mati-matian. Dirinya akan membuktikan kepada Tuan Andre bahwa dirinya pasti akan bisa melalui semua ini.
"Sudah mau belajar untuk melawan ya?!"
"PAKKK" Andre telah menampar Anna,karena sedari tadi dirinya berusaha menahan untuk tidak menampar gadis itu lagi. Tapi ia benci bagi mereka yang secara tidak langsung bisa menaikkan level kemarahannya.
Anna pun menangis dengan kuatnya... telinga Andre bertambah menjadi sakit lagi. Sudah dibilang jangan menangis didepannya,ia tidak suka dengan suara orang menangis.Tapi gadis ini belum mengerti juga.
"Kau tahu kan!..apa akibatnya jika kau menangis di depanku!"