Chereads / karena cantik saja tidak cukup / Chapter 5 - rencana balas dendam....

Chapter 5 - rencana balas dendam....

di perjalanan pulang min zhi masih terus memikirkan semua kejadian hari ini apa yg di katakan A hana padanya terus membayangi dirinya, perjalanan dari lokasi syuting dengan kediaman keluarga min cukup jauh sehingga memakan waktu 1 jam lebih. di tengah perjalanan min zhi menyuruh asisten zhang menghentikan mobil. asisten zhang yg mendengar tuannya segera mengikuti instruksi min zhi dengan patuh, ia segera menepikan mobil. begitu mobil terparkir di sisi jalan, min zhi bergegas turun dari mobil, tanpa menunggu aba aba asisten juga segera turun, belum juga asisten zhang keluar sepenuhnya dari mobil, min zhi sudah membabi buta meninju asisten zhang.

"buk...buk..." 2 kali pukulan membuat asisten zhang tersadar akan tindakan min zhi yg secara mendadak memukulinya, pada saat min zhi berniat melayangkan tinjunya sekali lagi, asisten zhang sudah siap sepenuhnya, ia secara refleks menahan tangan min zhi yg di arahkan ke wajahnya.

min zhi yg menyadari asisten zhang bisa menghindari pukulannya, perlahan mulai menarik kembali tangannya emosinya yg tadi memuncak perlahan kembali tenang.

"bangunlah" min zhi.

asisten zhang yg mendengar min zhi, segera beranjak keluar dari mobil. ia hanya berdiri dan menundukan kepalanya, di bawah sinar rembulan samar samar terlihat darah segar di sudut bibir asisten zhang.

min zhi" hubungan seperti apa yg kau miliki dengan A hana dimasa lalu ?"

Asisten zhang yg mendengar perkataan min zhi tidak langsung menjawab ia masih terdiam entah apa yg difikirkan oleh asisten zhang tetapi ini jelas membuat min zhi semakin jengkel.

min zhi yg sekali lagi kehilangan kesabaran segera menarik kerah baju asisten zhang, cukup dengan melihat penampakan 2 pria dibawah sinar rembulan malam sudah bisa membuat bulu kudu orang yg melewati mereka bergidik merinding, 2 pria yg berbeda derajat yg satu tuan dan yg satu pelayan dengan melihat mereka yg dalam keadaan seperti ini membuat orang yg melihat membayangkan 2 pria ini bagaikan sang raja dan jenderal yg sedang berhadapan, masing masing dari mereka memancarkan aura yg saling mengintimidasi.

asisten zhang yg sudah tersadar dari pikirannya sendiri, segera menghempaskan tangan min zhi dari kerah bajunya, tatapannya mulai terlihat dingin pada min zhi. "presiden kita sebaiknya tidak membuang buang waktu disini, saat ini A hao pasti membutuhkan anda"

min zhi "apa maksud mu"

asisten zhang " tuan muda A hao selain tidak dapat berbicara dia juga menderita gagal ginjal, setiap bulan dia harus melakukan cuci darah, belum lagi ketika kondisinya kelelahan maka A hao akan menderita demam tinggi, semua ini adalah efek dari suntikan yg hampir membunuhnya"

min zhi yg mendengar penjelasan asisten zhang segera bergegas masuk ke mobil, ia segera mengemudikan mobilnya dan meninggalkan asisten zhang.

di dalam mobil min zhi segera menghubungi A hana.

A hana yg sedang menunggu i A hao yg sedang melakukan cuci darah, tampak sangat gelisah dan khawatir, di lain sisi ia memikirkan A hao namun ia juga sedang mimikirkan cara untuk membalas tetua min yg sudah bertindak melibatkan A hao lagi.

"kring...kringgg...kringgg..." terdengar suara telepone A hana berdering. A hana yg melihat nomor baru yg masuk ke hpnya, ia mengernyitkan dahi melihat nomor yg dikenalnya.

"halo" terdengar suara A hana pada telepon min zhi. tanpa perlu basa basi min zhi langsung bertanya pada intinya.

"bagaimana keadaan A hao saat ini"

A hana "ia sedang tidur"

min zhi " jangan bohong, suaramu bergetar "

A hana " untuk apa aku bohong padamu, kau bukan siapa siapa dan A hao juga tidak butuh dirimu "

"ibu" terdengar suara A hao yg memanggil A hana. A hana berbalik dan bertanya pada A hao "apa kau butuh sesuatu atau adakah yg terasa sakit " A hana bertanya dengan tergesa gesa sehingga melupakan sambungan teleponnya dengan min zhi yg masih terhubung, hal ini membuat min zhi dapat mendengar dengan jelas dan bisa menebak A hao sedang tidak berada kondisi yg tidak baik.

min zhi "halo....A hana" A hana yg mendengar suara min zhi kembali tersadar. "Tuan min, jika malam ini saya mengatakan bahwa A hao sedang tidak dalam kondisi yg baik dan ini karena ulah keluargamu, apa yg akan kau lakukan ?" suara A hana.

min zhi yg di ujung telepon terdiam sesaat kemudian dia kembali berkata "beri aku kesempatan untuk melindungi putraku". A hana yg mendengar kalimat permintaan dari min zhi, tanpa sadar ia meneteskan air mata, setelah sekian lama ia menanggung beban kesedihan untuk A hao tapi malam ini ia merasa surga sungguh baik kepadanya mendengar langsung dari mulut min zhi sebuah kalimat yg menginginkan untuk melindungi A hao, sungguh membuat A hana bahagia untuk pertama kalinya min zhi mengambil tanggung jawab sebagai seorang ayah.

"apa yg akan kau lakukan jika hal ini menyangkut kakek dan ibumu ?" A hana.

"aku tetap akan melindungi putraku, sekalipun aku akan melawan kakek, ibu bahkan dunia sekalipun aku akan tetap melindungi A hao dan membalas mereka yg telah menyakitinya termasuk kakek dan ibu". min zhi

A hana terdiam sesaat ia sedang berusaha mencerna setiap kalimat, kata demi kata yg baru saja min zhi ucapkan.

"baiklah, aku akan menganggap perkataanmu barusan adalah janji dari seorang ayah untuk putranya"

"A hana percayalah dan serahkan semuanya padaku sekarang, aku sudah menyiapkan rencana balas dendam " min zhi berkata kepada A hana dengan suara yg serak namun terdengar tegas.