Chereads / karena cantik saja tidak cukup / Chapter 8 - harapan terbesarku adalah memiliki keluarga utuh....

Chapter 8 - harapan terbesarku adalah memiliki keluarga utuh....

seperti yg telah di rencanakan min zhi, ia dan A hao berangkat pagi pagi sekali kelokasi perkemahan yg dekat dengan danau, setelah sampai di lokasi pasangan ayah dan anak serta asisten zhang mulai mendirikan tenda mereka, hari ini cuaca sangat cerah diperkirakan pertengahan musim semi ini mereka akan menikmati akhir pekan yg sempurna.

sementara A hana yg juga sedang bersiap untuk melakukan pemotretan sebelum ikut bergabung dengan kelompok pekemah itu. sebelumnya ia telah memberitahu manager bong shu untuk membantunya mempersiapkan segala kebutuhannya saat di perkemahan nanti, tapi apa yg terjadi manager bong shu saat ini justru tengah fokus bersiap dengan baju seragam berwarna coklat mirip dengan seragam pramuka, ia tengah menghadap ke sebuah cermin besar "tuan muda A hao memang sangat pandai merancang sebuah seragam...ahahahaaa...."menager bong shu terus tertawa bahkan ketika ia membayangkan penampilan A hana yg biasanya terlihat anggun dengan gaun yg identik dengannya tiba tiba saja harus berganti dengan sebuah seragam seperti ini belum lagi presdir min zhi, juga membayangkan dirinya yg tengah memakai seragam ini sekarang entah bagaimana penampilannya. hahahaaa.....bagus bagus tuan muda memang sangat pandai.

tepat pukul 11.00 A hana telah menyelesaikan pemotretan ia lalu menghubungi menager bong untuk segera menjemputnya.

.....menager bong aku telah selesai segera jemput aku. terdengar suara A hana di ujung telepon.

lihatlah ke arah jam 9 aku ada disini menuunggumu dari tadi. bong shu membalas A hana

A hana menengok ke arah jam 9 dan di sana mobil van miliknya telah terparkir, ia segera berjalan menuju mobilnya.

melihat A hana yg sudah dekat dengan mobil menager bong segera turun untuk membukakan pintu untuknya. sontak saja pemandangan seragam yg dikenakan menager bong yg lengkap dengan sebuah topi membuat A hana tertawa terbahak bahak.

"menager bong seragam apa yg kau kenakan itu" ahahahaaaa....A hana tertawa sampai perutnya terasa sakit, ia merasa sudah berapa bulan ini ia tidak pernah merasa terhibur seperti ini.

menager bong yg melihat reaksi A hana yg sedang senang juga ikut senang, ia segera berlagak seperti seorang prajurit, mengambil posisi tegap setelah membuka pintu mobil lalu memberi hormat dan mempersilahkan A hana masuk kedalam mobil. setelah A hana duduk di kursi belakang pengemudi, ia. kembali tertawa. menager bong yg sekali lagi melihat A hana yg tertawa seperti itu segera memasang senyum mencurigakan, A hana yg telah menyadari senyum misterius bong shu tidak sabar ingin segera mengetahui apa maksud dari menager bong.

"kenapa kau tersenyum seperti itu"

"A hana lihatlah isi tas di sebelahmu"

A hana yg sudah tidak sabaran lagi, ia segera mengambil tas tersebut dan segera melihat isinya. selang berapa detik kemudian A hana nampak syok sambil menatap sebuah seragam yg juga sama dengan yg dikenakan menager bong kini berada di tangannya.

"apa maksudnya ini"

menager bong yg melihat ekspresi A hana yg tengah syok itu tidak bisa lagi menyembunyikan tawanya....

"A hana seragam itu adalah permintaan khusus tuan muda A hao, jadi anda tidak punya pilihan lain selain menggunakannya"

"apa, bagaimana bisa aku memakai ini"

"tidak...tidak...anda harus memakainya jika ingin ikut perkemahan, ini adalah aturan yg telah di tetapkan oleh tuan muda"

setelah 1 jam mengemudi mobil van milik A hana dan bong shu kini telah memasuki area parkiran perkemahan. menager bong turun terlebih dahulu ingin memberi privasi pada A hana untuk berganti pakaian.

sementara di lokasi perkemahan 2 tenda yg berukuran sedang telah berdiri dengan kokoh, ke tiga lelaki ini telah menyelesaikan urusan dengan tenda kini mereka tengah bersantai di pinggir danau, menikmati pemandangan sekeliling danau yg masih asri dengan pepohonan berwarna hijau yg menjulang tinggi, di tambah suara kicau burung yg terdengar dari sela sela ranting pohon.

kembali ke A hana yg kini telah berganti pakaian dengan seragam perkemahan yg berwarna coklat, ia turun dari mobil dengan anggun. tidak seperti apa yg telah menager bong bayangkan sebelumnya kini A hana yg tengah mengenakan seragam itu nampak sangat cocok, keanggunan seperti dewi yg dimilikinya tidak sama sekali berkurang meskipun gaun yg biasa ia kenakan kini berganti dengan seragam pramuka. kini yg tampak syok adalah menager bong shu bukan lagi A hana.

"menager bong rapatkan mulut mu itu kau mencemari udara sejuk disekitar sini"

menager bong yg menyadari sikapnya yg konyol karna terpesona dengan penampilan A hana menjadi sangat malu, pipinya mulai memerah.

mereka berdua segera berjalan kearah perkemahan, sesampainya disana asisten zhanglah yg terlebih dahulu melihat mereka. reaksi asisten zhang tidak jauh berbeda dari menager bong tadi saat melihat A hana ia juga segera terhipnotis membuat semua air yg tadinya ia ambil untuk dimasak menjadi tumpah mengenai sepatunya. merasakan dinginnya air kesadarannya segera kembali.

min zhi dan A hao juga kini telah menyadari kehadiran A hana dan bong shu. min zhi yg melihat A hana tidak menampilkan reaksi apapun jauh di dalam dirinya ia berusaha menekan dirinya agar tidak ikut terpesona, ia tidak ingin terlihat konyol saat ini. sementara A hao ia justru tersenyum dan memanggil A hana. "ibu...."

A hana yg melihat A hao dengan senyum di wajahnya, ia segera mempercepat langkahnya menuju ke arah A hao dan min zhi. tepat di hadapan A hao dan min zhi A hana berputar dan berarguman "putrakku bagaimana penampilan ibu saat ini"

A hao yg mendengar perkataan ibunya justru segera mengalihkannya kepada min zhi. "ayah jawablah pertanyaan ibu" min zhi yg tiba tiba mendapat serangan seperti itu ia tidak memiliki pertahanan dan pada akhirnya ia menjawab dengan terbata bata "ba..bag....sangat cantik" dalam hati min zhi sangat gelisah seharusnya ia sudah bisa menduga sebelumnya, tadinya ia ingin terlihat keren di hadapan A hana dan A hao tapi apa sekarang ia justru terlihat konyol setelah berkata terbata bata seperti itu.

A hao kecil yg melihat ekspresi kegundahan ayahnya ia ingin membantu min zhi agar mendapat perhatian ibunya...."ibu di masa depan harapanku adalah ingin terus bersama kalian seperti keluarga lainnya dimana ada ayah dan juga ibu"