Chereads / I LOVE MY BROTHER - BOYXBOY / Chapter 12 - Minta Maaf

Chapter 12 - Minta Maaf

Vino masih terdiam dengan posisi yang sama di hadapannya Bryant.

Bryant memohon terus kepada Vino namun dia tetap mematung dan tidak menjawab sama, namun hal yang seperti ini yang malah membuat Vino menjadi salah tingkah dan baper lagi.

"Vino Ayolah aku minta maaf tentang kejadian kemarin!"

Rengek Bryant sambil memberikan wajah lesu kepada Vino.

Namun dia tetap teguh pada pendiriannya bahwa dia masih diam dan mematung di hadapannya Bryant.

Namun lama-kelamaan Bryant malah diam memandang dengan dalam ke arah Vino dan semakin lama dia semakin mendekatkan tubuhnya ke tubuh Vino.

"Hey what are you doing!!" ujar Vino kepada Bryant dan langsung mendorong tubuh Bryant ke belakang.

"Please Don't touch me!" ujar Vino dengan jengkel dan hendak berlari menuju ke depan.

Namun belum sempat Vino melarikan diri ternyata Bryant sudah menggenggam tangan Vino.

"Please forgive me...I swear, I will not do it again anymore!!! Please..." kali ini Bryant bukan hanya meminta maaf, melainkan dia sambil bersujud di hadapan Vino untuk bisa mendapatkan Maaf Dari Vino.

Dan tak disangka ada beberapa anak-anak yang melalui halaman belakang tersebut dan melihat mereka berdua dengan aneh.

"Hei, Aduh Bryant buruan berdiri, jangan kayak gini... gak enak dilihat banyak anak disini!" ujar Vino sambil mencoba untuk membuat Bryant bangkit dari sujudnya.

"I don't Care about that!!! I'll Not stand Up, Until you Forgive me!" ujar Bryant kukuh dengan keinginannya untuk mendapatkan maaf dari Vino.

Dan sekarang bukan hanya beberapa anak saja yang melihat kejadian itu, melainkan banyak anak sudah mulai mendekat dan menghampiri Di mana mereka sekarang berada.

Karena ucapan satu anak bisa langsung menyebar ke seluruh sekolah.

"Udah udah udah buruan berdiri!!! Aku maafin kamu kok, aku maafin kamu, cepet buruan berdiri!!! nggak enak dilihat sama yang lain Bryant.. Ayo buruan berdiri!"

Ujar Vino dengan khawatir karena sudah banyak anak yang melihat kejadian tersebut.

Detik itu juga Bryant langsung memberikan senyuman lebarnya, dan berdiri sambil menggenggam tangan Vino.

"Thanks!"

Bisik Bryant di telinga Vino dengan lembut.

Vino hanya diam dan memberi senyuman dengan terpaksa.

Mereka berdua pun akhirnya berjalan bersama melalui lorong di setiap kelas dan kemudian langsung memasuki ruangan kelas.

Dan pada waktu sudah masuk kelas Vino langsung duduk dengan bete di tempat duduknya.

Bryant yang barusan datang dia tampak sumringah dan langsung duduk disebelah Vino.

Pembelajaran masuk kelas semua sama seperti biasa namun yang membuat berbeda adalah ada sesuatu hal yang mengganjal di hati Vino.

Dia masih memikirkan tentang sikap kakaknya yang jutek tadi pagi. Karena juteknya dia pagi ini berbeda dengan jutek-juteknya dia yang biasanya.

"Vin...Are you okay?"

Lamunan Vino buyar seketika pada saat Bryant bertanya tentang dirinya.

"Ah Yeah am okay! just feel something different with me! tapi aku gak papa kok!" ujar Vino sambil memberikan senyuman tipisnya.

Bryant yang duduk di sebelahnya tampak tidak pernah putus pandangannya dari melihat ke arah Vino.

"Hei, ada apa?" tanya Vino, saat menyadari bahwa Bryant melihatnya begitu lama.

"Nothing, I hanya suka melihat parasmu, your Face is so Cute... You handsome!" ujar Bryant sambil membetulkan rambut Vino yang agak berantakan di bagian poni.

Wajah Vino langsung memerah seketika pada saat Bryant membenarkan rambutnya. Dia hanya diam tidak melakukan apa-apa, hanya membiarkan Bryant melakukan aksinya.

"Vin!"

Vino langsung Terkesiap pada saat mendengar suara familiar itu. Dengan cepat Vino langsung berdiri dan terlihat gagap saat mengetahui kakaknya sudah berada di pintu kelas.

"Ah, Kak Tristan kenapa kesini?"

tanya Vino salah tingkah, membenarkan rambut dan bajunya yang padahal tidak kusut.

"Sini bentar!"

ujar Tristan jutek.

Dengan waktu yang sama, banyak anak cewek di kelas itu langsung terkesima oleh Tristan.

Beberapa cewek langsung minta foto dan berkenalan dengan Tristan.

Namun Tristan hanya diam dan mengeluarkan jurus sok jual mahalnya kepada cewek-cewek yang sedang menggodanya.

Sedangkan Vino, berjalan dengan banyak sekali timbul pertanyaan di dalam benaknya.

Aduh salah apa aku kali ini? mengapa sampai dia malah repot-repot dateng nyamperin aku ke kelas sih... Jangan-jangan aku mau dihukum sama dia?.

Vino berjalan sambil bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Eh Vin siapa itu!"

"Kakakku!"

jawab Vino Singkat.

"Eh Gila, itu Kakak lo Vin?" ujar salah satu anak di kelasnya.

Vino hanya tersenyum dan melanjutkan berjalan ke arah Tristan.

"Vin Buruan!"

Desak Tristan dengan buru-buru.

Dan Spontan cewek-cewek yang ngantri minta foto itu langsung membuka jalan bagi Vino untuk bisa menemui kakaknya.

Vino datang sambil memegangi tangannya yang gemetaran.

"Ya,"

Tanpa banyak bicara Tristan langsung meraih tangan Vino dan menggeretnya keluar dari dalam kelas.

Dan dari semua itu, ada satu pandangan yang tidak lepas sejak dari kepergian Vino.

Yaitu Bryant...

Mau kemana mereka berdua? mengapa begitu terburu-buru, siapa cowok barusan? rasanya pernah ketemu sebelumnya?

Batin Bryant berkecamuk.

Brakkk

Gebrak Bryant ke meja yang ia duduki.

Dan Spontan semua anak langsung melihat ke arahnya.

Tak lama kemudian dia langsung berjalan, keluar dari ruangan kelas.

"Kak mau kemana?"

tanya Vino dengan bingung kepada kakaknya itu. Namun Tristan hanya diam dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.

Sedangkan Bryant bingung mencari kemana perginya Vino Dan Tristan.

Dia berjalan dengan cepat ke arah lapangan basket, namun tidak ketemu, Pergi ke arah parkiran juga tidak ada.

Bryant tampak bingung menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu sambil jengkel mencari dimana perginya si Vino.

"Kak mau kemana?"

ujar Vino dengan agak kesal kepada kakaknya yang dari tadi cuma diam dan membisu itu. Berbagai macam perlawanan Vino sudah mencoba, namun genggaman Tristan sangatlah kuat sehingga, Vino tidak bisa kabur darinya.

mereka berdua berjalan dengan cepat menuju ke lorong pagar-pagar bagian belakang sekolah. Vino yang tadinya mencoba melawan sekarang dia cuma bisa diam dan menurut dengan ajakan kakaknya yang tidak tahu akan dibawa kemana.

"Kamu diam saja, pada intinya aku ingin mengajak kamu ke sebuah tempat!!"

Akhirnya Setelah dari tadi Vino menunggu balasan dari kakaknya, Akhirnya dia pun bersuara.

"Tempat ini sangatlah wajib dikunjungi, dan saat ini aku dan kamu sangat membutuhkan tempat ini!" ungkap Tristan yang penuh dengan tanda tanya, membuat Vino bingung dan bertanya-tanya Ada apa sebenarnya?

Bryant yang dari tadi cari keberadaan mereka berdua, akhirnya terlihat di sudut sekolah bagian belakang dan dengan cepat Bryant langsung mengikuti mereka berdua.

"Kak mau kemana sih kita, kok horor ya!"

ujar Vino merengek.

"Diam!"

.

.

.