Chereads / I LOVE MY BROTHER - BOYXBOY / Chapter 16 - Permainan Di Mulai (18+)

Chapter 16 - Permainan Di Mulai (18+)

"Ahhhh, Vin..!"

Aku mendesah dengan erangan yang kuat pada saat Vino memainkan alat vital yang sudah tidak sabar untuk dimainkan oleh Nya.

Aku masih bermain dengan mulut mungil yang dimiliki oleh Vino. Aku tidak bisa menahan lagi aku melumat bibirnya dengan beringasan dan tanganku yang sebelumnya berada di leher Vino mulai merambat turun ke punggungnya dan aku masukkan ke dalam celana bagian belakang. Aku bisa merasakan bokong yang sangat kenyal itu.

Dan sekarang waktunya aku untuk memainkan aksiku. Aku mengelus dengan lembut bokong Vino dan meremasnya dengan perlahan. Remasan yang aku berikan di bokong Vino membuat dia semakin menggeliat. Tentunya menggeliat tidak tahan dengan remasan yang aku berikan. Dan ternyata dia juga tidak tinggal diam saat aku meremas bokongnya dengan sangat lihai itu dia kemudian memainkan alat vital ku dengan sangat kasar. Dia meremas nya dan juga mengocoknya dengan perlahan meskipun itu masih berada di dalam celanaku.

Karena mungkin dia sudah merasa tidak tahan akan sentuhan yang aku berikan dia langsung melepaskan permainannya di alat vital ku dan memegang Celanaku dengan kasar kemudian dipelorotkanya.

Aku tidak bisa menolak Apa yang dia lakukan sekarang karena bisa dibilang saat ini aku benar-benar berada di dalam kondisi yang begitu nyaman.

Aku masih berciuman dengan nya begitu sangat nikmat. Dan dia kembali mempermainkan alat vital ku dengan sangat lihai. Tak lama kemudian Vino melepaskan lumatan bibir ku dengannya. Dia memandangku sesaat sebelum akhirnya dia tiba-tiba turun dari pandanganku dan menuju ke baju ku yang sudah terbuka dibagian Dada aku.

Dia membuka perlahan kancing bajuku satu persatu. Dan pada saat dia sudah membuka semuanya Vino menenggelamkan lidahnya di dadaku dan melumat puting Dadaku. Rasa geli yang kurasakan membuat aku tidak bisa diam. Tanganku menekan tengkuk lehernya dengan kuat sehingga membuat lumatan yang tadinya sudah berjalan aku membuatnya semakin dalam.

Dia menyedot dan menggigit kecil di bagian puting ku dan memelukku dengan erat. Tak berhenti di situ Vino menjilati perutku yang sixpack itu dan mempermainkannya. Dia menjilatnya dari atas Turun ke bawah dan dari bawah naik ke atas lagi. Dan pada saat dia menjilati pusar ku rasa geli yang sangat nikmat itu membuatku semakin terangsang.

Karena aku sudah tidak kuat lagi akhirnya aku memundurkan diriku sehingga aku sekarang duduk dan memutuskan ku berbaring di tempat tidur Vino. Aku merentangkan kedua tanganku pada saat Vino masih menjilati pusarku.

Dia tidak hanya menjilati Pusarku saja melainkan tangannya tetap menggenggam dan memainkan mengocok alat vital ku dengan lembut namun ada tekanan khusus yang diberikan setiap mengocok nya.

Aku mengerang dengan keras pada saat dia mulai menurunkan jilatannya di bawah pusarku dan menuju ke alat vitalku. Aku merasakan Deru nafas yang begitu hangat pada saat dia berada di sekitar alat kemaluan ku.

Tak lama kemudian si Vino langsung memainkan aksinya yang sudah ku tunggu-tunggu. Dia menjilat ujung alat vital aku seperti menjilat permen lolipop yang sangat disukai. Setelah dia menjilati alat vital ku kemudian dia langsung memasukkan ke dalam mulutnya. Dia maunya dengan perlahan menjilatnya memasukkan kedalam mulutnya dan memberikan ritme yang sangat nikmat kurasakan naik dan turun itu.

"Arghhhhhh!!! "

Aku tidak bisa menahannya karena lumatan tersebut sangat membuatku mengerang beberapa kali. Memang lumatan tersebut sangat nikmat menurutku dan aku rasa seperti Vino sudah sangat jago sekali melakukan perannya. Dia memegang alat vitalku sambil melumatnya dan mengulumnya dengan perlahan.

Aku yang sudah tidak tahan menahan tersebut, Aku hanya bisa mengerang dan memegang kepala Vino untuk bisa aku tuntun untuk memberikan Irama yang nyaman bagiku.

Aku perlahan melepas baju yang masih menempel di tubuhku itu. Dan melemparkannya ke samping ranjang.

Aku langsung memutuskan untuk Vino menyudahi apa yang ia lakukan dan kemudian aku mengangkatnya berdiri, membiarkannya berdiri diam di hadapanku.

Kemudian aku membuka bajunya perlahan dan melepaskan semua pakaian yang ia pakai. Begitupun juga aku melepaskan celanaku yang masih menjerat kakiku itu.

Setelah semuanya selesai aku lepaskan, aku kembali menuntun Vino untuk naik ke atas ranjang.

Kali ini aku tidur dan Aku meminta Vino untuk berada di atasku.

Aku melumat bibirnya dengan penuh nafsu dan kemudian menuntunnya untuk bisa menuju posisi yang aku nantikan.

Dia turun ke bawah dan memainkan kembali alat vitalku dengan ganas, dan dia mengulumnya dengan sangat lihai. Aku tidak bisa berbuat apa-apa, yang bisa aku lakukan hanyalah mengerang merasakan nikmatnya permainan yang di berikan Vino kepadaku.

Karena mungkin sudah tidak bisa menahan hawa nafsu yang sudah memburu...

Vino langsung menyudahi dan kemudian dia berjongkok di atasku.

Aku tahu apa yang akan dia lakukan kali ini.

Tak lama setelah itu Vino langsung memposisikan dirinya dengan pas di atasku. Dan tidak perlu menunggu waktu lama, dia langsung menuntun alat vitalku untuk bisa menembus perlahan lubang yang sudah ku tunggu sejak dari tadi...

"Arghhh!" Vino mengerang pada saat rudalku sudah mulai mengusik lubang kemaluannya.

Rudal yang begitu keras berusaha menerobos kembali lubang yang pernah di jamah sebelumnya.

Perlahan namun pasti, aku menekannya begitu juga Vino.

Dan pada saat rudal kerasku itu berhasil menerobos masuk ke dalam lubang. Vino dengan perlahan memberikan goyangan naik turun yang membuatku merem melek merasakan nikmatnya rasa yang begitu tidak bisa aku jelaskan dengan kata-kata.

Aku membantunya dengan memompa dari pelan menuju ke cepat. Dan erangan nikmat itu kembali muncul dari bibir Vino.

Pada saat dia mengerang, aku tidak tinggal diam. Aku memacu nya dengan lebih cepat. Kedua tanganku memegangi pinggang Vino.

Vino hanya bisa menyerahkan kedua tangan nya di atas dadaku pada saat aku memainkan aksiku.

Aku terus memberikan pacuan yang membuat Vino merasa nyaman dengan pacuan yang aku berikan. Desahan rasa nikmat tidak kunjung reda dari bibir Vino.

Rasa nikmat yang di rasakan mereka berdua, terpadu menjadi rasa syahdu yang membuat setiap orang yang merasakannya akan lupa dengan dunia yang mereka tempati.

Tristan terlihat begitu nyaman dengan apa yang dia lakukan kepada adik tirinya itu. Namun Vino pun juga merasakan hal yang sama dengan apa yang mereka berdua lakukan saat ini.

Keringat bercucuran membasahi mereka berdua, sudah agak lelah dengan posisi yang pertama, Tristan. Meminta Vino untuk bangkit dari jongkoknya itu dan berganti dengan posisi menungging, sudah siap dengan posisi yang di arahkan oleh Tristan. Tristan langsung beraksi kembali dengan memasukkan perlahan rudalnya itu ke lubang yang sebelumnya sudah basah karnanya.

Rasa nikmat kali ini tiada duanya, memompa perlahan membuat semakin nyaman dan nikmat yang mereka berdua rasakan.

Pacuan yang kuat dan ber irama itu membuat Tristan tidak tahan karena rasanya sudah di ujung.

"Arggggahhhhhhhh!!!" Desahan itu muncul dari mereka berdua.

Rudalnya berkedut dan cairan kental itu tertuang di dalam lubang milik Vino.

Tristan terdiam sejenak mencoba mengatur nafasnya, dan dengan posisi yang masih sama dia mengajak Vino untuk berbaring miring dengan rudal yang masih menancap di bokong Vino.

Tristan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka berdua.

Terlalu lelah dengan permainan yang baru saja mereka selesaikan.

Mereka berdua terkapar dengan berpelukan di ranjang yang penuh dengan cerita...

.

.

.