Chereads / I LOVE MY BROTHER - BOYXBOY / Chapter 30 - Hang Out With Bryant

Chapter 30 - Hang Out With Bryant

---

Gak paham pake banget kenapa hari ini tiba-tiba terjadi seperti ini, bisa di bilang sebenarnya aku bingung sih, ya karena di satu sisi aku cinta dan sayangnya sama kakak gue sendiri, tapi di sisi lain aku di sukai sama bule satu ini dan aku gak tau apakah ini rasa suka juga sama dia? atau hanya sebatas care semata?

Dan di sisi yang tersembunyi lagi, ada Daniel yang tiba-tiba hadir, Aduh sumpah kacau aku ini!

Ahhhh Tau ah kenapa aku jadi bingung sekarang!

Aku gak tau apa yang di rencanakan oleh sih bule satu ini, karena tiba-tiba datang ke rumah, alih-alih untuk menghindari pertemuan Bryant dan kak Tristan jadi aku memutuskan untuk pergi keluar bersama dengan Bryant. Meskipun Terpaksa, Ingat TERPAKSA.

Tapi sebenarnya ndak juga sih Hehe.

"Ngapain di lepas pegangannya? aku gas nih!" Ujar Bryant yang membuat lamunanku langsung membuyar.

"Hisss iya iya!" Dengan cepat aku langsung pegangan sangat erat ke perut Bryant.

"Nih Puas!" Ujarku kesal padanya.

Dia hanya menimpali ku dengan senyuman manisnya, njir nih orang waras ndak sih, padahal aku pegang perut nya dengan sangat erat, kok dia malah biasa aja sih.

Beda lagi kalau kak Tristan, pasti aku udah di omelin.

"Btw kita mau kemana sih?" tanyaku penasaran

"Udah kamu diam saja, nanti juga bakalan tau!" jawabnya sok ketus.

Selama perjalanan aku hanya diam sambil menikmati indahnya pemandangan yang berada di sisi kiriku, karena rasanya aku jarang sekali lewat jalur ini, dimana jalur ini kalau aku ingat-ingat adalah jalur menuju ke tempat Paralayang.

Waduh jangan bilang bahwa dia akan mengajakku ke situ! Kalau memang iya, gak nyangka banget sih! Karena itu tempat yang pengen aku datengin dari dulu...

"Bryant? bukannya kalau mau nyari sarapan itu ke kiri bawah yah? Lah kok kita ambil jalur yang ke kanan atas? jangan bilang..." belum sempat aku selesaikan ucapanku, namun telah di potong langsung Olehnya.

"Yup benar sekali aku mau take you to fly!" Potong Bryant sambil meringis ke arahku.

"Aishhhh Sumpah yahhh!" Seruku jengkel, karena lagi-lagi dia pasti ada niat sesuatu yang tersembunyi pakai banget.

Tak lama setelah mengikuti jalur yang sedikit terjal alias naik pakai banget, akhirnya sampailah pada tujuan.

Pada waktu aku menoleh ke arah kananku, aku diam tidak bisa berkata-kata, karena bisa di bilang bahwa pemandangan nya keren indah pakai banget, astaga gue selama ini kemana aja, sampai gak tau ada tempat seindah ini.

Ini adalah puncak tertinggi di kota tempat tinggal ku, dimana jikalau kita berdiri di sini, kita bisa melihat pemandangan yang sangat indah. Ya pemandangan kota ku!

Aku hanya diam dan masih terkagum akan indahnya pemandangan yang aku lihat sekarang.

"How?"

"Hah?" Tanyaku bingung pada Bryant yang tiba-tiba membisikkan pertanyaan itu padaku.

"Bagaimana? Kamu suka?" Jawabnya sambil tersenyum di sebelah ku.

Aku yang menoleh melihat dia tersenyum dengan lembut itu membuat ku membeku beberapa saat karena bisa di bilang

'Kenapa lo ganteng banget njir!'

"Ah.. a ya, It's beautifull, I love it! Thanks btw udah ngajak aku kesini" jawabku sambil terbata-bata sembari memalingkan wajah ku dari pandangan nya lalu melihat ke arah pemandangan yang sangat indah ini.

Suasana pagi sangat cerah disini, jadi semua kota pun terlihat tanpa terselimuti oleh kabut sedikit pun.

Aku melihat sekeliling bahwa ternyata disini masih agak sepi, dan sekarang juga aku masih di atas motor di boncengan nya si Bryant.

"Mau mencari tempat duduk?" Ujar Bryant sambil mengulurkan tangan kanannya ke hadapan ku.

Aku yang melihat dia sok romantis itu langsung ku balas ajakan tangannya dengan Tos dariku.

"Ayo!" Jawabku sambil melompat turun dari motor, tanpa mengambil dan memegang uluran tangannya.

Aku tidak memperdulikan apa ekspresi yang akan dia berikan kepadaku setelah aku dengan halus menolak uluran tangannya.

Tapi yang buat aku emosi adalah kenapa tiba-tiba tangan dia yang di ulurkan tadi sudah berada di pundak ku saat ini!

Aku melirik ke arah jemari tangan Bryant yang sudah terbenam di pundak ku saat ini.

"Let's Go kita cari tempat!" ujar Bryant dan langsung menggeret ku dengan paksa.

Aku yang mencoba melepaskan diri dari rangkulannya itu rasanya sia-sia, karena di lihat dari postur badan aja udah pasti besar dia, apa daya aku yang kurus ini mau memberontak pun tidak lah berdaya baginya.

Vino dan Bryant berjalan menuju ke arah gazebo yang berada di pojok dari tempat paralayang ini, sebenarnya Bryant sudah merencanakan untuk menaiki parasut bersama dengan Vino. Berhubung petugas nya belum siap dan masih dalam persiapan jadi mereka berdua memutuskan untuk mencari tempat duduk terlebih dahulu.

Tanpa sepengetahuan Vino, Bryant sudah membeli tiket untuk dua orang yaitu untuk dirinya sendiri dan juga cowok yang di bawa sekarang.

Hari ini pokoknya adalah kesempatan aku untuk memanjakan anak satu ini. Gumam Bryant sambil melihat terus ke arah Vino.

"Apaan sih liat-liat mulu!"

Vino yang menyadari hal itu langsung menoleh kan pandangan Bryant dengan kedua tangannya agar melihat segerombolan cowok dan cewek yang sedang duduk di Gazebo seberang.

"Dan maksdunya apa?" tanya Bryant yang bingung kepada Vino.

"Noh liatin sono aja, biar gak liat aku melulu!" jawab Vino ketus.

Dengan cepat Bryant langsung menggenggam tangan Vino dan melepaskan tangannya dari wajahnya sambil berkata.

"Aku lihat kamu saja sudah cukup buat aku, jadi aku nggak bakalan liat yang lain lagi!"

Ucap Bryant sambil melihat dalam ke arah Vino.

Deg Deg

Detik itu juga Vino langsung membeku lagi dan lagi.

Nih orang rasanya punya sihir apa sih kok bisa-bisa nya aku terus tersipu akan setiap apa yang dia lakukan dan dia katakan.

Aku yang masih terdiam akan kalimat yang dia ucapkan dan juga pandangan yang menatap ku begitu dalam sekarang, sulit untuk membuat ku bangun dari waktu yang membeku sekarang.

Tuhan aku harus bagaimana?

"Vin, are u okay?" Tanya Bryant sambil memegang pipi Vino dengan kedua tangannya.

Dan detik itu juga Vino tersadar akan lamunannya.

"Ahh katanya mau traktir makan, aku udah laper nih!" Dengan spontan Vino langsung mengubah topik dan kemudian langsung memalingkan wajah dari Bryant.

Bryant yang melihat itu, dia hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Iya iya, tunggu sini ya, aku cariin sarapan buat Vino!" Jawab Bryant sambil membelai rambut Vino dengan halus.

"ah iya" sahutku singkat.

Kenapa nih bule satu dari tadi buat Hati gue naik turun kayak roller coaster njir.

Aku melirik ke arah dimana Bryant pergi memesan sarapan untuk mentraktir ku, dan dari belakang aja Vibes nya dia udah cool banget njir, aduh gimana sih hati gue ini.

Aku meringis sambil memegangi dadaku yang dari tadi di pacu dengan cepat pakai banget.

Satu-satunya orang yang bisa membuat perasaan ku tergoyahkan adalah bule satu ini, Hussshh Vino ayo kamu harus bisa ngontrol perasaan kamu okay, jangan plin-plan begini dong.

Aku bergelut dengan perasaan ku sendiri, untuk selalu mengingat kan bahwa ada hati yang harus ku jaga.

"Haii Nasi Goreng!"

Aku terkejut ketika Bryant hadir langsung menyodorkan nasi goreng ke arahku.

"Hisss kaget tau"

"Ahh sory sory, sengaja wkwkwk!" Ujar Bryant sambil tertawa.

"Hmmm yaya!"

"Ya udah Ayo sarapan dulu sebelum kita naik bareng!" ucap Bryant sambil mempersiapkan sendok untuk makan.

"Hah? Naik Bareng?" Tanyaku bingung.

"Yup kan kita mau naik dan terbang bareng pakai itu!" jawab Bryant sambil menunjuk ke arah Parasut yang sedang di siapkan oleh petugas paralayang.

Aku hanya diam dan melihat ke arah dimana parasut itu sedang di siapkan...

Sumpah nih anak beneran mau ngajakin aku terbang bareng, sumpah demi apa!

.

.

.