"Tapi aku tidak senang kalau Pria menyakiti hati Putri." ucap Nayla merasa kesal melepas tangan Ardian.
"Kamu marah pada Pria, tapi kenapa marah padaku juga Nay?" ucap Ardian seraya menghela nafas panjang.
Seketika Nayla sadar dengan apa yang di lakukannya pada suaminya.
"Maafkan aku Mas. Kamu tahu kan, aku tidak mungkin melakukan hal itu padamu." ucap Nayla meraih tangan Ardian kemudian meletakkannya kembali di atas bahunya.
Ardian tersenyum kemudian mencubit hidung Nayla dengan perasaan sayang.
"Tidak ada orang yang mengenalmu sebaik diriku Nay, baik itu Ayah dan Ibu. Hanya aku yang bisa mengerti dirimu. Benarkan Nay?" ucap Ardian merengkuh Nayla dalam pelukannya.
Nayla menganggukkan kepalanya dengan tersenyum.
"Oh ya Nay, selain kamu memberitahuku tentang masalah Pria dan Putri, aku ada kabar untukmu. Mungkin kamu akan terkejut." ucap Ardian dengan tatapan penuh.
"Kabar apa Mas? apa itu masalah lagi?" tanya Nayla dengan dengan kening mengkerut.