"Menyerahlah Ardian, Istrimu sama sekali tidak mencintaimu seperti aku yang mencintaimu." ucap Anita mendekati Ardian dan mengusap lembut wajah Ardian.
"Jauhkan tanganmu dari wajahku Anita, aku sudah mempunyai istri, dan tidak pantas sekali kamu berbuat seperti ini." ucap Ardian dengan tangan dan kaki yang masih terikat.
"Aku tidak perduli kamu sudah beristri atau tidak Ardian, aku menginginkan dirimu..aku ingin bercinta denganmu." bisik Anita di telinga Ardian.
"Bunuh saja aku, itu lebih baik daripada aku harus melayanimu." ucap Ardian dengan rasa sakit di perutnya yang sudah tidak bisa di tahannya.
"Tidak akan aku biarkan kamu mati Ardian, kamu sudah tahu.. bertahun-tahun aku menanti hal ini, berdua denganmu tanpa ada yang menganggu." ucap Anita dengan tatapan penuh cinta.