Putri bangun dari tidurnya dengan perasaan lelah, sambil mengusap wajahnya Putri melihat ke arah jam dinding yang sudah menunjukkan jam lima pagi.
Semalaman Putri tidak bisa tidur nyenyak. Hatinya masih merasa kesal dengan ucapan Priambodo yang selalu memuji wanita lain di hadapannya.
"Ya Tuhan, seharusnya aku tidak marah. Kenapa aku harus marah? yang di puji adalah Bibi Muda? lain lagi kalau Tante Sanny atau Darma." ucap Putri sambil memegang keningnya merasa begitu bodoh.
"Maafkan aku Bibi Muda seharusnya aku tidak merasa iri padamu apalagi cemburu." ucap Putri dalam hati merasa bersalah pada Nayla.
Dengan perasaan malas Putri keluar dan pergi ke dapur untuk menghangatkan makanan sisa semalam yang masih banyak.
Sambil melihat ke jam dinding yang sudah menunjukkan pukul setengah enam. Putri meletakkan semua makanan yang sudah di hangatkan di atas meja.