Art of War
- Vanessa Mae -
=======
Ruby secara setengah sadar melihat dari mata sayu dia yang telah buram terselimuti oleh kabut libido, bahwa lelaki blasteran Jepang dan Perancis yang baru saja memanjakan benda sensitif miliknya, kini membuat mereka berdua tidak lagi memiliki penutup pada area bawah mereka.
Sebuah batang besar dan kokoh serta panjang milik Nathan Ryuu telah teracung dengan pongahnya mendongak ke atas, seolah hendak menantang langit. Apakah 'tuan pongah' itu bersedia ditenangkan?
"Hana ... ijinkan aku memilikimu, sayank ... aku tidak bisa menjanjikan apapun yang muluk-muluk selain cinta dan kesetiaanku saja." Nathan Ryuu berbisik sembari dekatkan ujung 'si pongah' tadi ke bibir celah spesial Ruby.
"Jangan, Ryuu ... jangan ..." Ruby segera saja duduk tegak dan dia langsung meraih batang pongah tadi, kemudian merunduk untuk memberikan kuluman felation di sana. Lebih baik memuaskan lelaki itu dengan cara demikian saja ketimbang penetrasi, demikian pikir Ruby.