"Kau memang orang yang sangat serius Vina. Aku kira kita punya banyak waktu untuk bicara hari ini."
"Liong Tsue, aku menyesal mengatakannya." Jawab Vina pada orang di depannya. "Minggu depan adalah sidang akhir masalah Sleep and See dan dugaan pembunuhan yang perusahaan itu lakukan. Jika aku tak menemukan apapun, maka Sleep and See akan ditutup dan banyak orang akan kehilangan pekerjaan. Mungkin kau hanya memiliki sepuluh persen. Tapi kau harus ingat, sepuluh persen adalah empat sampai lima anak cabang Sleep and See. Artinya akan banyak yang kehilangan pekerjaan."
Liong teratawa mendengar Vina.
"Lux Hemel yang mengatakannya padamu?"
"Bukan, aku sudah mengitungnya sendiri siang ini." Raut wajah Liong berubah seketika.
"Baiklah, kau benar. Aku mungkin hanya sepuluh persen. Sebagian besar investasi kami lebih ke bisnis pariwiasata. Tabi bukan berarti tidak perlu diselamatkan."
Liong mengeluarkan sesuatu dari bawah bangkunya.
"Ayahku masih seorang yang suka menulis dengan tangannya. Ini adalah beberapa catatan yang aku temukan di kamar enam bulan yang lalu."
Vina mengambil catatan itu. Ia membuka-buka tiap lebar halamannya. Setelah selesai ia meletakkannya di depan Liong kemabali.
"Aku tak bisa membacanya." Jawab Vina.
Liong kembali tertawa.
"Bukankan kau ini keturunan orang cina? Ku dengar kau lahir dari ras campuran?" Ejek Liong.
Vina diam menatap dengan mata dingin. Ia terlihat sangat tenang dan membuat Liong sedikit takut.
"Baiklah, Megan akan memberikanmu salinannya setelah kau pulang dari sini. Aku sudah menerjemahkannya. Agar tak mencurigakan, aku membungkusnya sama sperti souvenir saat kamu pulang nanti. Megan, ada di bagian pemberian souvenir." Jelas Liong.
"Intinya, ayah pernah berdebat dengan nyonya Truxbell. Saat itu mereka berdebat karena Nyonya Trux ingin agar ayah menyetujui pembuatan Healing Trill department. Satu-satunya yang tidak setuju adalah ayah. Lux, tidak dihitung karena ia sudah tak mau ngurusi perusahaan."
"Kapan? Tanya Vina.
Liong mengambil buku dan membuka-buka halaman.
"Ini, sekitar dua tahun lalu. Ayahku tak suka mencurahlan isi hatinya seluruhnya. Jadi, catatan di sini bersifat lompat-lompat.
Yang paling jelas, sejak saat itu. CEO mereka Kalleb, membuat semacam program. Kau pernah ikut dalam program tidur bukan. Apa kau merasa ada yang aneh?"
Vina berfikir sejenak.
"Aku mendapat Asisten pribadi"
"Tepat." Jawab Liong.
"Harusnya hal seperti itu tidak diperlukan. Kalleb membuat program itu tepat semenjak kasus An Rue, keponakanku. Ia merasa, perlu memberikan assiten pribadi dan bimbingan konseling agar membuat semua oang yakin, Sleep and See sudah memfasilitasi agar sesorang membatalkan niatnya untuk tidur. Baik jangka pendek amupun menengah serta panjang."
"Dengan begitu, jika seseorang tiba-tiba dinyatakn meninggal, mereka terbebas dari hukuman?"
Liong meng-iyakan pernyataaan Vina.
"Asal kau tahu, sejak saat itu jumlah pasien yang meninggal dalam program meningkat. Dan mereka meninggal dengan berbagai alasan."
Liong membuka halaman lain.
"Ini adalah, hari dimana ayah mencurigai An Rue di bunuh. Ia meminta tolong beberapa orang menyelidiki Suster An Rue. Karena, selama An Rue mengikuti program terapi, sang suster mendampinginya. Ia tidak ditidurkan total seperti pada umumnya. An Rue, ditidurkan pada jam-jam tertentu. Sayangnya, suster itu meninggal.
Ayahku mulai curiga, saat banyak orang yang meninggal di program. Itu sekitar delapan bulan setelah An Rue meninggal. Menurut penyelidikan, suster An Rue meninggal lima bulan kemudian."
"Bagaimana ia meninggal?" tanya Vina.
"Ayah tak menuliskannya. Penyelidikan selesai, karena suami nyonya Truxbell medatangi ayah dan mengancam. Ia mengancam akan membuat sesuatu yang bisa menghancurkan semua bisnis ayah. Sejak saat itu, ayah menghentikan kasusnya."
Liong megambil teh dan menikmatinya. Vina, meskipun ia tak tahu isi tulisan di buku catatan yang dia pegang ia tetap membuka dan membuka.
"Apa suami Nyonya Truxbell juga mengamcam dengan bentuk lain?"
"Benar. ia mendatangi resort hampir satu bulan sekali. Ia meminta banyak hal. Ruangan gratis,liburan gratis dari perusahaan lain, ia meminta uang."
Liong menunjukkan sebuah halaman yang berisi gambar.
"Lihat ayahku menggambar Nyonya Trux"
"Itu tak terlihat seperti dirinya." Jawab Vina.
"Ini adalah adalah gambar Wu Zetian."
Vina Nampak terkejut. Ia meletakkan cangkir tehnya.
"Angela apa itu Wu Zetian?"
Dengan sigap ia segera mencari tahu apa itu Wu Zetian.
"Ia adalah satu-satunya Kaisar China wanita. Terkenal kejam dan tidak takut untuk membunuh orang demi kekuasaan."
Vina mengambil buku dari tangan Liong.
"Ia tak mirip dengan Wu Zetian." Kata Vina. "Bagian mana dari wanita cantik ini yang mirip dengan Nyonya Truxbell?"
"Perhatikan baik-baik".
Liong menunjuk beberapa bagian sambil bicara.
"Tusuk rambut wanita itu, terbuat dari emas dan berlian. Jika diperbesar, ada logo merek dari perusahaan ayah. Baju yang ia kenakan, adalah karya desainer kami."
Liong mengeluarkan ponsel dan menunjukkan gambar sebuah sketsa baju.
"Ini adalah skeksa pakain karya Trinity Wong."
Liong mengganti gambar.
"Ini bentuk jadinya."
Liong menggeser gambar lagi.
"Ini adalah nyonya Trux yang menghadiri sebuah acara kedutaan China. Dengan menggunkan pakaian tersebut."
Vina menyandingkan gambar ayah Tsue dengan foto nyonya Truxbell. Gambarnya tampak sama. Model bajunya sama.
"Jika kau perhatikan baik-baik, ada logo perusahaan pakain kami pada gambar pakaian itu."
Vina tak mengeluarkan suara apapun.
"Pedang yang di bawa, menunjukkan tulisan yang artinya tidur dan melihat dalam bahasa mandarin."
"Yang artinya, ia mencoba mengendalikan Sleep and See."
Gumamku. Ini akan menjadi gawat dan sulit.
"Mengapa ayahmu tak melapor atau mengumpulkan bukti?"
Liong menutup buku dan meminum teh.
"Ia melakukannya. Sayang, ia meninggal terlebih dahulu. Ia terinfeksi Corona Virus yang menyerang dunia beberapa tahun lalu. Ia selamat, sayangnya sejak saat itu kesehatannya menjadi tak baik. Mungkin karena usia juga. Ia meninggal dan aku rasa aku harus mengentikan Truxbell. Ia meminta upeti terlalu banyak pada perusahaan-perusahan seperti kami. Jika ini dibiarkan, cepat atau lambat kami akan bangkrut. Mengingat ada lebih dari satu orang seperti Nyonya Trux. Kau harus tau, ia anti barang murah. Ia menganggap bisa melakukan apapun dengan banyak tentara di sisinya. Dia salah! "
"Apa saja yang telah ayahmu berikan?"
"Cukup banyak, uang rumah dan istrinya selalu menelepon tiap bulan untuk mendapatkan sesuatu yang mahal sebagai uang keamanan."
"JIka kau menolak?"
"Ia akan membunuh kami. Satu persatu atau membuat orang menghancurkan usaha kami."
"Aku turut prihatin" kata Vina lirih.
"Tak perlu, Tuan Truxbell akan pensiun satu bulan lagi. Mari kita buat mereka membayarnya. Ayahku takut terhadap anak buahnya. Aku tidak. Aku yakin, kau juga tidak? Kau lebih tertarik pada bisnis bersih tanpa membunuh bukan?"
Vina berdiri.
"Tidak juga. Terkadang, bisnis kotor juga kita perlukan."