David berlari mengejar Salsa. Meski terus di cegah oleh Dea. Dia tak mau menyerah, dan berusaha baik ke atas mobil mengejar taksi itu. Dengan cepat Dea berdiri di depan David merentangkan ke dua tanganya. Menghentikan David masuk ke dalam mobilnya.
"Kamu mau kemana?" tanya Dea kesal.
"Minggir," David mendorong tubuh Dea. Tetapi Dea tetap saja bersikukuh untuk tetap mencegah David pergi.
"Aku bilang minggir!"
"Gak akan! Aku tidak kan pernah pergi dari sini. Bukanya kamu bilang jika kamu tidak suka dengan dia. Tetapi kenapa David.." Dea memukul dada bidang David. Sedikit mendorongnya ke belakang penuh kekesalan. Butiran kristal itu mulai membasahi pipi Dea.
"Jangan pernah bilang jika kamu suka dengannya.. Tidak, kan? Kamu tidak suka dengannya?" Dea tak berhenti memukul dada bidang David. Membuat hati David merasa tersentuh. Dia mengurungkan niatnya untuk pergi menyusul Salsa.
"Tenanglah!" ucap David, memegang ke dua lengan Dea. Mencengkeram erat,