Tok! Tok! Tok!
Bunyi gedoran pintu yang seakan- akan ingin menjebol pintu flat milik Furkan tersebut akhirnya membuat Furkan bangkit dan memutuskan membuka pintunya.
Tamu yang tak Ia undang tersebut adalah Dilraba.
Begitu Furkan membuka pintunya, Dilraba pun masuk begitu saja ke dalam flat Furkan. Furkan tak bisa menahannya untuk masuk. Ia awalnyaq ingin melarang Wanita tersebut masuk ke dalam flatnya namun tentu tak semudah itu mencegah Dilraba yang memiliki sifat kepala batu tersebut.
"Kau sangat menyebalkan! Bagaimana mungkin Kau tak mengangkat teleponku dan tak menggubrisku!" keluh kesah Dilraba yang tanpa disuruh duduk di kursi, langsung saja duduk di kursi di ruang tamu Furkan.
Furkan bertolak pinggang.
"Dilra... Sudah kukatakan padamu berkali- kali jika Aku tak ingin menemuimu lagi! Aku membukakan pintu untukmu karena tak enak dengan tetanggaku! Aku tak ingin mengganggu Mereka karena keributan yang Kau buat dengan menggedor- gedor pintuku!" ujar Furkan.