Jakarta, Indonesia, September 2018
Polusi di Jakarta tak membuat Thalita berpaling dari Kota tempat Ia dibesarkan terseut. Meski dari kecil sudah sering keliling negara, namun Ia tetap menyukai Jakarta, seburuk- buruknya Jakarta, namun tetaplah ini merupakan tempat Ia lama bernafas, bersekolah, dan membangun relasi.
Walau Ia adalah anak dari ras campuran beberapa negara, namun Ia tentu paling bangga sebagai Orang Indoesia. Dengan privilege wajah blasteran, Ia mampu membuat Orang menjadikannya pusat perhatian. Ia juga sangat piawai dalam berbicara di depan umum.
Pembawaannya yang bisa berubah- ubah tergantung situasi pun juga cukup membuatnya banyak yang meminat.
Tidak terlalu membuat Orang canggung saat berhadapan dengannya.
Sesekali dengan campura di darahnya membuatnya galau karena membuatnya menjadi orang yang terlihat berbeda.