Dilla menjadi galau karena hal ini. Ia dilema antara ingin menerima pernyataan Inwoo atau tidak. Ia masih menggantung perasaan Inwo dengan belum memberikan jawaban kepastian mengenai perasaannya kepada Inwoo.
Batin Dilla. Seharusnya Aku harus berani menolak karena Aku tak ingin membuat Inwoo kecewa. Aku tak mau Dia masuk Islam demi Aku, Aku juga tidak memiliki perasaan padanya.
Apakah Aku harus menolaknya sekarang? Tapi Aku merasa segala perhatian dan perasaannya sangat tulus untukku. Aku sangat berterimakasih atas pengorbanan yang Dia lakukan untukku. Aku mungkin tak bisa membalas segala kebaikan yang Ia berikan kepadaku. Rasanya ini menjadi boomerang untukku. Ya Allah, apa yang harus Kukatakan padanya? Aku tidak tahu apakah ini adalahh petunjuk jodohku?
Tiba- tiba seseorang menelpon Dilla.
Ternyata Ayah Dilla yang menelponnya.
"Assalamualaikum."
"Wa alaikum salam."
"Dilla, Daddy missing you so much."
"Daddy, Dilla juga merindukan Daddy."