Jangan kan diriku, Jo pun mengunci bibirnya rapat rapat, karena tidak tahu kata kata apa yang bisa diucap kan untuk membalas cerita Andika. Karena ternyata nasib Andika lebih parah dari diriku.
"Jika Ibu sedang sakit ? mengapa kamu tidak pulang, mengapa kamu tidak merawatnya ?!"
Aku bertanya kepada Andika, nadaku sedikit takut ketika aku bertanya kepada Andika karena aku takut bila mendapat cerita yang diluar dari pemikiran ku lagi.
" Saat ini ada Ayah, jadi biarlah Ayah yang menjaga Ibu, lagi pula aku juga muak melihat Ayah, karena dia saat ini membagi 2 dirinya untuk Ibu dan untuk wanita simpanannya !"
" YA TUHAN...!! coba kamu katakan lagi dengan jelas !"
"Yaa... itu memang benar apa adanya, saat ibu mulai sakit sakitan Ayah mencari tempat membuang pelampiasannya kepada yang lain, Ibu mengetahuinya namun Ibu pun menyetujuinya dan rela menjadi saksi untuk Ayah!"