Aku menaikan kedua alisku memandang kearah wajah Jo dengan keheranan karena aku tidak pernah menyangka bahwa Jo akan memperhatikan diriku sampai sedetail itu.
" Jo, bukan maksudku untuk tidak membawamu kerumah orang tuaku, namun aku masih belum bisa melupakan luka yang ada didalam hatiku, aku tidak mau kejadian itu akan terulang lagi, mereka tidak akan pernah melihat dirimu jika dimata mereka saja aku ini adalah anak yang tidak berharga."
Akhirnya aku pun mulai menceritakan apa yang selama ini ku simpan didalam hatiku karena aku juga tidak mau anak yang ku kandung ini juga akan merasakan kepedihan yang kurasakan jadi aku ingin membagi kepada Jo agar setidaknya hati ku menjadi lega dan bisa mengurangi rasa luka hati ini.
"Sudahlah tidak usah membicarakan hal itu lagi, karena aku saat ini sudah tidak berminat juga, yang aku inginkan adalah kebahagiaan dirimu sudah cukup jika kamu bahagia maka anak kita juga ikut bahagia."
