" Ayolah kita segera balik kekamar, nanti dikamar baru aku ceritakan."
Jo segera bangkit dari duduknya lalu dia menggandeng tanganku dia mengajakku untuk kembali ke kamar, untuk kali ini aku merasa perbincangan antara aku dan Jo benar-benar memanas, karena aku membuka kenangan pahit yang mungkin seharusnya sudah disimpan di dalam jiwa kami masing masing namun kini antara kami berdua mulai mengulik lagi cerita cerita lama itu kembali.
"Jo... apakah kamu marah?"
Aku langsung memberikan pertanyaan kepadanya setelah aku memasuki kamar. Aku tidak perduli jika aku dan Jo akan bertengkar hebat kali ini yang aku inginkan hanyalah semua kisah ini menjadi jelas dan aku tahu semuanya. Aku tidak ingin Jo menyimpan kenangan buruk tentang ku.