Ucapan terima kasih dari kak Gatot terdengar di telinga ku namun aku terus berjalan meninggalkannya karena aku tidak mau berbalik melihat nya, biarlah hanya lambaian tangan ku saja yang ku berikan kepada nya sebagai tanda aku juga berterima kasih kepadanya, sesungguhnya aku sudah tidak kuat lagi menahan air mata yang sudah menggenang di pelupuk mataku.
Pertemuanku dengan kak Gatot kali ini benar benar membuat diriku semakin paham akan semua perlakuannya kepada ku selama ini. Dan kini diantara status diantara diriku dan Kak Gatot sudah jelas, namun aku tidak pernah menyimpan dendam kepadanya, karena bagaimanapun aku dan dia dibesarkan dalam rumah yang sama dan kasih sayang yang sama , walaupun kebahagiaan antara aku dan kak Gatot bisa di hitung memakai jari jari tangan ini, tetap saja aku akan menghargai dirinya sebagai kakak pertama ku.
Tiba tiba aku teringat sesuatu yang hampir sama dengan Kak Gatot.
"Andika..!! kamu pernah melihat saudari tiri kita..?"