"Membayangkan wanita lain hingga saat ini, lama lama hati ibu pun tidak bisa menerima nya lagi, akhirnya seperti saat ini yang kamu lihat, Ibu telah menerima kepergian Ayahmu ."
Apa yang harus aku lakukan ketika aku mendengar kata-kata ini keluar dari mulut Ibuku sebuah kata penyesalan yang teramat sangat dan terlalu sakit untuk di ungkapkan, ternyata Ibu telah menyimpan Sakit Hati ini dari awal pernikahannya.
" Bu, jika Ibu bertahun tahun seperti ini mengapa Ibu tidak mengambil keputusan itu bu? mengapa Ibu tidak bercerai dengan Ayah ! Harusnya Ibu melakukannya ! mengapa Ibu masih menahannya ?"
Aku lah yang menjadi emosi melihat sikap Ibu yang masih tidak mau berubah, padahal dengan jelas Ibu mengalami sakit hati bertahun tahun lamanya.