"Sayang sebenarnya anak kita masih hidup!". Ucap Austin sambil menunduk.
Seketika itu Lisya kaget dan tercengang, jantungnya berdetak lebih kencang lagi, apa yang di dengarnya seperti sebuah mimpi yang menjadi kenyataan.
"Itu tidak mungkin". Ucap Lisya. Seketika itu Austin memeluk Lisya yang menangis sambil mengusap punggungnya.
"Aku menyelidiki semuanya, dan kenyataanya dia masih hidup dan berada di suatu tempat, aku sudah berusaha mencarinya tapi aku belum bisa menemukanya". Mendengarkan penjelasan Austin, tangis Lisya pecah dan semakin deras, dia memeluk Austin semakin erat karena dia benar-benar patah hati, jika anaknya benar masih hidup, tapi dia tidak tau keberadaanya entah di mana, apakah hidupnya sulit atau tidak.
"Selamat ulang tahun ... Selamat ulang tahun ... Semoga panjang umur...!". Tiba-tiba suara tepukan dan nyayian selamat ulang tahun terdengar.