"Bukankah dia pacarnya?".
"Jangan-jangan Vina berbohong".
Ekspresi Vina menjadi pucat mendengar kata-kata temannya, dengan segera dia mengalihkan pembicaraan.
"Miss Lisya kesini mau apa?".
"Apa kamu idiot? Ini butik jadi jelaslah orang kesini untuk belanja". Sambut Maheza karena tidak menyukai cara Vina bertanya pada kakak iparnya.
Wajah Vina merah padam mendengar perkataan Maheza, ia pun menantang tatapan tajam Maheza lalu berkata,"Tuan Maheza, saya tidak bicara denganmu".
"Tapi saya mendengarnya". Jawab Maheza tanpa ekspresi.
Vina kehilangan ketenangan dia benar-benar geram dengan Maheza yang terus menyela perkataannya.
"Tuan Maheza harusnya sadar, kalau disini itu tempat belanjanya orang-orang kelas atas, Dan tidak cocok buat wanita yang kamu bawa.". Kata Vina yang mulai merendahkan Lisya.
Eza menyeringai jijik kearah Vina.
"Oh ya... ?"