Seketika itu Lisya terkejut karena ia tidak menyangka kalau Tuan Putri Kelly ikut dalam rencana pangeran Austin.
"Bagaimana mungkin tuan putri itu memiliki rencana yang sama dengan yang mulia?" Tanya Lisya.
"Ceritanya panjang. Aku akan menceritakannya padaku nanti. Sekarang istirahatlah karena perjalanan kita masih panjang." Pangeran Austin menarik Lisya ke pelukannya dengan perasaan yang tidak tenang.
Lisya pun mengangguk karena tidak mau membuat pangeran Austin marah.
"Akhirnya kak, semuanya selesai juga!". Ucap Maheza setelah melihat Lisya tertidur dalam pelukan Pangeran Austin.
"Ini bukan akhirnya melainkan awal dari semuanya. Pangeran Gilbert akan memanfaatkan situasi untuk melawanku dan ayahku. Oleh karena itu, kita harus bersiap dengan segala kemungkinan." ujar pangeran Austin dengan tatapan yang tajam.
Maheza tercengang mendengar apa yang dikatakan pangeran Austin, namun dia tidak ingin membahas masalah seperti ini selang Lisya ada di dekat pangeran Austin.
