"Memangnya sangat terburu-buru?" Qu Tan'er tampak murung. Kalau aku tidak pergi, apa aku akan dibilang membangkang perintah Ibu Suri? Pikirnya.
"Nona?" Jingxin tampak cemas.
"Tidak apa-apa." Qu Tan'er beranjak dari kursinya perlahan dan tidak ingin berbicara banyak lagi. Dia meminta pelayan memberitahu orang istana untuk menunggu sebentar karena dirinya ingin berdandan dan berganti pakaian terlebih dahulu. Beberapa hari ini karena banyak istirahat, luka di kakinya sudah pulih 70-80 persen. Lukanya tidak akan bermasalah kalau dia berjalan dengan lambat dan berhati-hati.
Qu Tan'er berpikir sudah seharusnya dia menyiapkan sesuatu sebelum dirinya berangkat. Sekitar 30 menit kemudian, kereta kuda mewah dari istana membawanya keluar dari kediaman Pangeran Kedelapan menuju Istana Tai He.