Tidak hanya satu tembakan melainkan tiga tembakkan yang terdengar begitu nyaring. Sehingga membuat Sovia terpaku melihat Alan yang ada di seberangnya.
Terlihat Alan yang sedang memegang senjata api dengan sorot mata yang begitu haus akan membunuh. Tidak begitu lama muncul senyum tipis dari kedua ujung bibir Alan.
Pria berbaju merah itu terjatuh di atas jalanan, dengan kaki dan tangan sudah terkena peluru yang berasal dari senjata Alan. Terdengar suara rintihan kesakitan dari pria itu.
Alan berjalan mendekat dengan senyum yang sedikit mengerikan. Sovia tidak bisa bergerak dia masih terlihat syok dengan apa yang baru saja terjadi.
Dia semakin dekat lalu memeluk Sovia dengan erat. Alan memberikannya sebuah pelukan yang menyatakan jika dia tidak akan memberikan wanita yang ada di pelukannya dalam bahaya.
"Kau seharinya mati!" ucap Alan sembari menembak pria berbaju merah itu dan dia pun tetap masih memeluk Sovia.