"Denyut nadinya menurun, Dok!" seru suster Yu-Ra panik. Menatap monitor pendeteksi jantung milik pasien yang terbaring di ranjang ruang operasi.
"Sus, siapkan alat kejut jantung!" teriak dokter Ji-Young. Dokter bedah yang bertanggungjawab pada operasi kali ini.
"Baik, Dok." Suster Yu-Ri segera menyiapkan alat kejut jantung, tak lupa melumuri dengan gel sebelum menyerahkannya pada dokter Ji-Young.
"100 Joule!" perintah dokter Ji-Young. "1... 2... 3.... Shock!"
Suster Yu-Ri menatap monitor, kemudian menggeleng. "Masih lemah dan terus menurun."
"200 Joule!" ujar seseorang. Salah satu dokter yang juga ikut melakukan operasi.
"1... 2... 3... Shock!"
"Ayolah," mohon suster Yu-Ri mengiba.
Orang-orang yang ada di dalam ruang operasi itu juga berharap pasien mereka bisa melewati masa kritis ini. Mereka harap-harap cemas menunggu kondisi pasien, melirik layar monitor mesin kardiograf was-was.
"Ayo berhasil."
"Bertahanlah."
"Jangan menyerah."