Chereads / Am I His Mate? / Chapter 7 - AIHM-The War (Part II)

Chapter 7 - AIHM-The War (Part II)

Dengan sisa tenaga yang ada, beberapa serigala berhasil ia bunuh. Tapi itu tak cukup untuk menghentikan pertarungan itu. Di helaan nafas yang semakin tercekat, ia mendengar sebuah teriakan untuk menyemangatinya. "BANGUN BODOH!! APA YANG KAU LAKUKAN DISANA HAH!" Serigala hitam besar itu menolehkan kepalanya kearah sumber suara.

Ia melihat seorang gadis berambut panjang tengah berteriak dari dalam kastil. "Mate." ucap Nick dan Jacob bersamaan. Mereka melihat matenya berteriak memberinya semangat untuk melanjutkan peperangan. Thomas pun melihat dan mendengar hal yang sama.

"AYO BANGUN. APA KAU AKAN DIAM SAJA MELIHAT KAWAN-KAWANMU MATI HAH!" pekik Rose keras keras. Rose melihat raut wajah serigala hitam itu seperti marah. Tubuhnya yang terkulai lemas ditanah kini perlahan mulai bangkit. Rose tersenyum senang.

"LAWAN MEREKA SEMUA BODOH. JANGAN HANYA TIDURAN DISANA SEPERTI KUCING PENAKUT!" ejek Rose yang semakin membuat Nick geram akan tindakannya.

Berani beraninya kau mengataiku kucing penakut?! Lihat saja sayang kau akan merasakan bagaimana di terkam oleh kucing penakut ini. Gumam Nick kesal. Jacob tertawa melihat keberanian Matenya mengata-ngatai Nick seperti kucing penakut dan bodoh.

Diam kau brengsek. Jacob mengabaikan Nick yang semakin membara. "Aaaauuuuuu...Aaauuuuu...." Nick melolong berkali-kali. Hinaan mate nya seolah membuatnya untuk bangkit. Ia dan sisa prajuritnya menyerang balik kawan Rogue itu hingga akhirnya mereka mati.

Nick melolong sangat kencang. Begitu juga dengan kawanan yang lainnya. Rose yang menyaksikan kemenangan itu pun bersorak riang sambil bertepuk tangan. Ia tak percaya membantu serigala-serigala itu bertarung hingga menang.

Sebuah tepukan dipundaknya, membuat Rose kembali tertarik ke dunia nyata. Saat ia membuka matanya, ia melihat ekspresi ayah dan ibunya tampak khawatir. "Oh sweet heart. Kau membuat kami ketakutan." ucap Eve sang mama sambil merengkuh Rose dalam pelukannya.

Rose bingung dengan semua yang terjadi. "What's wrong with me ?!"

***

"Putri kita akan baik-baik saja kan? Aku takut dia tak bisa bertahan." tanya Eve khawatir. Adam memeluk istrinya. "Dia akan baik-baik saja. Rose putri kita yang kuat. Dia sudah pernah melewati yang lebih buruk dari ini. Percayalah." Adam mencoba menenangkan hati istrinya.

Sementara itu di Blue Moon Packs, Jacob mencari-cari keberadaan Matenya hingga ke seluruh penjuru packs namun tak berhasil ditemukan. Lagi lagi ia mengumpat. Padahal Matenya sudah di depan mata tapi kini ia kembali kehilangannya.

"Kemana perginya wanita yang meneriakiku bodoh dan kucing penakut." tanya Nick kesal yang kembali bertukar posisi dengan Jacob.

"Tak usah marah. Bagaimanapun juga wanita yang mengejekmu tadi adalah milik kita."

"Memang benar dia Mate kita. Tapi aku tetap saja tak terima di katakan bodoh dan kucing penakut." Nick benar-benar tersinggung. Jacob menggelengkan kepalanya.

"Aku yakin melihatnya ada disini. Kau juga melihatnya bukan. Jaden dan Thomas pun melihat Luna mereka hadir disini. Jadi tak mungkin jika tadi mimpi."

"Kau benar. Aku bahkan bisa mencium bau tubuhnya. Aaargh...Kenapa dia menghilang. Aku sudah sangat ingin menandainya." geram Nick. Jacob termenung. Jelas jelas Matenya ada di depan mata, tapi dengan sekejap saja menghilang.

***

Rose sudah siuman. Ia tampak kebingungan karena berada di rumah sakit. Selang infus tertancap ditangannya begitu juga dengan selang oksigen yang menempel di hidungnya. Belum lagi tatapan kedua orang tuanya yang tampak khawatir. Begitu juga dengan Zach dan Zalina. Kedua pamit pulang karena lega Rose sudah siuman. Tinggallah Adam dan Eveline.

"Apa yang terjadi padaku Mom?" tanya Rose bingung. Eve mengelus rambut putrinya. "Kamu kejang kejang tadi. Untuk itulah Mom & Dad membawamu ke rumah sakit."

"Kejang kejang? Benarkah?" Rose kebingungan. Bagaimana bisa dia di rumah sakit seangkan ia tadi berada di sebuah pertarungan sengit kawanan serigala. Dahinya mengkerut. Ia berpikir keras.

"Ada apa nak? Sepertinya kau bingung." tanya Adam melihat kerutan di dahi putrinya semakin dalam. "Dad aku tak tahu apa yang sebenarnya ku alami. Tapi yang pasti aku tidak kejang. Aku tengah berada di sebuah pertarungan besar."

Kini giliran Adam dan Eve yang kebingungan. "A War? What's war?" Rose mengangguk. "Pertarungan kelompok serigala." ucap Rose membuat Adam dan Eveline memucat. Rose menceritakan bagaimana ia menyaksikan pertarungan sengit antar kawanan serigala. Bahkan ia menyemangati pemimpin serigala tsb hingga akhirnya pertarungan itu di menangkan oleh kelompok serigala berbulu hitam tsb.

"Mom Dad...ada apa? kenapa kalian terlihat pucat. Apa kalian sakit?" tanya Rose saat melihat kedua orang tuanya pucat pasi. "Mom..."

"Ba...Bagaimana kau bisa melihat itu?" tanya Eveline tergagap. Rose menggelengkan kepalanya.

"Aku juga tak mengerti. Yang pasti aku tiba-tiba berada ditempat asing. Yang pertama kali kulihat adalaah sekelompok kawanan serigala yang tengah bertarung. Itu saja. Lalu saat aku sadar aku sudah berada disini. Padahal aku sangat yakin kalau aku ada di tengah tengah kastil indah itu."

"Lebih baik kamu istirahat saja. Lupakan tentang apa yang terjadi hari ini ya. Mom & Dad akan bertemu dengan dokter untuk bertanya tentang penyakitmu. Kau tidur lagi saja." ucap Eveline gugup. Ia menyelimuti tubuh putrinya dengan selimut. Ia dan Adam bergantian mencium dahi putri mereka. Lalu pergi meninggalkan kamar Rose.

***

"Sayang... Bagaimana ini? Rose semakin sering berinteraksi dengan Alpha Jacob melalui mimpinya. Ramuan yang kita buat hanya bisa menyamarkan baunya saja. Tapi tidak dengan pikirannya." ucap Eveline khawatir.

Ia dan Adam duduk di dalam mobil membahas perubahan yang terjadi pada putri mereka. Mereka tak menyangka secepat ini Rose berkomunikasi dengan Matenya. Selama ini mereka mencoba menyembunyikan Rose dengan ramuan tapi ternyata tidak sepenuhnya berhasil.

"Kita harus bergerak cepat sayang sebelum orang-orang itu menemukan kita. Kita bawa kembali Rose pergi menjauh dan kita hilangkan kembali ingatannya jika memang membahayakan kita." ucap Adam tak kalah khawatir dengan Eveline.

"Tidak sayang. Tidakkah kau kasihan jika ia terus-terusan kehilangan ingatannya? Kau tak ingat betapa menyakitkannya ia saat kehilangan ingatannya. Aku tak setuju. Tidak bagus juga untuk pertahanan tubuhnya." Eveline menolak usul suaminya.

"Lalu kau mau kita berbuat apa hah? Cuma itu satu satunya cara agar Rose tidak terus terusan berhubungan dengan Alpha Jacob. Tak lama lagi ingatannya tentang keluarganya akan muncul secara perlahan." Adam terlihat geram.

"Tapi tidak dengan menyakitinya lagi Adam. Aku tak tega melakukannya. Dia sudah ku anggap seperti putriku sendiri." Sisi keibuan Eveline keluar. Ia meneteskan air matanya.

"Dia bukan putri kita. Dia hanya pengganti putri kita yang telah mati. Ingat itu!!"

Eveline terdiam. Ia hanya bisa menangis jika mengingat naasnya putri mereka yang mati sia sia. Adam merangkul istrinya dan mengelus punggung rapuh itu. Eveline semakin menangis dengan kencang dalam pelukan suaminya.

***

TBC