Chereads / DADUNG KEPUNTIR (Kupita Kau jadi Jodohku) / Chapter 44 - Akhir tahun (Kenangan yang tak pernah Hilang) bag. 3

Chapter 44 - Akhir tahun (Kenangan yang tak pernah Hilang) bag. 3

Reni terlihat lebih disiplin di pondok, tak lagi kabur kaburan. Dan yang pasti menjadi senior yang baik.

"Ris, sebenarnya kenapa dengan saputangan yang dari pacarnya Reni Ris? " Kak Aan penasaran.

"hemmmm, aku sendiri juga gak yakin sih kak. Sepertinya kak Reni ecapok paneser bik pacarrah kak (kayaknya Kak Reni kena pengasih sama pacarnya) aku liat dia terlalu cinta gitu ke pacarnya, biasanya kalok pengasih itu perantaranya adalah barang, makanya aku tanya dia ada barang dari cowoknya nggak? ternyata betulan ada. dan pas di buka, wanginya itu gak lumrah, kayak bau wangi minyak khas perdukunan gitu."

"Kamu kok tau Ris?" Kak aan kepo.

"ya beda lah, minyak suling ma minyak yang berakohol, sama minyak yang dari bibit minyak wangi tu. "

"Ngebedainnya gimana?". kak Latifa makin penasaran.

"Kalok wangi alkohol tu, kayak nyenget tapi enak. kalok sulingan tu lembut, lha kalok yang dari bibit tu biasanya ada manis2nya gitu baunya. "

"Dih menurut aku sih semua minyak wangi sama, hanya beda aroma aja." kak Latifa nyeletuk.

"Heheheeheheh, ya hidung kita kan beda kak, lha kakak tadi nanyak cara ngebedainnya gimana? ya klok aku mah gitu. "

"Itu beda beda gitu komposisinya beda juga ris? " kak Aan masih penasaran.

"Beda dong kak, kalok yang ada alkoholnya kan emang dah banyak campuran kimianya. lha yang sulingan masih murni, sedang yang bibit aku gak pernah tau apa campurannya, katanya sih sama sama bunga ma minyak gitu. tapi satu yang pasti sama bahannya. " nuros sengaja berhenti, "Apa? " jawab ke 2 senior Nuris, "Bunga"

"yeeeeeeeee kalok itu aku tau. " kak latifah menoyor kepala nuris pelan. "Hahahahahaha, kalian gimana sih, kan kalian nanya, ya aku jawab dong. hahahahaa".

nuris tertawa.

"Eh, terus kamu kok tau kalok itu minyak pengasih dari apanya Ris? " Latifah kembali kepo.

"Aromanya dong.".

"iya tau adek tengil, maksud aku, emang aromanya khas apa? ".

"diiiiih, tengil can, saromben be'en, nak kanak baik sholehah mak e kocak tengil (Diiiih, tengil dibilang, sembarangan kamu, anak baik shalehah kok di bilang tengil). Ya tau lah kak, kalok dukun ma kiyai tu ya minyaknya pasti sulingan, soalnya gampang buatnya. mereka bikin sendiri dari bunga bunga di taman, jangan kau menggoda eh salah itu kumbang ya? kok malah nyanyi sih" Nuris mulai error.

"terus?" kata ke dua seniornya serempak.

"ya itu doang," Nuris membuka tangannya tanda cerita selesai. "Lhaaa katamu ada aroma khasnya. " kak aan mendesak Nuris.

"lhaaaa coba aja kakak bikin sulingan bunga untuk minyak, terus beli yang dari bibit sama yang parfum parfum biasa, pasti aromanya beda."

"Kamu kok tau banyak tentang minyak, padahal pengasuh kita gak pernah kasih minyak lho."

"iya kiyai kita, kalok pengasuh ponpes yang lainnya terutama daerah madura. pasti pulang pulang di kasih minyak sulingan."

"Kalok dukun buat apaan? ".

"ya itu tadi, buat media perantara, baik untuk pesugihan, pengasih, pelumpuh. perindu. pokoknya pepepe yang lain deh" yang terakhir Nuris ngasal.

"kok bisa ya? " kak Latifa mikir.

"Jangan di pikirin berat, nanti kakak pusing, lagian kakak aneh, yo bisalah, kan kerjaannya jin"

"Oooooooh, lha trs itu saputangan di apain di bawa pulang? ". kak Aan masih bingung.

"ya gak tau mau di apain aja ma ibunya kak Reni. yang penting jauhkan dulu itu saputangannya, dan kak reni gak nerima sesuatu lagi dari pacarnya insya Allah aman."

"Yakin Ris?" kak Aan ragu.

"Ya gak taulah, kan bukan aku dukunnya? bukan aku juga yang meriksa kak Reni. harus orang yang ahli di bidangnya. "

"Misal? ".

"Kalian para mahasiswi kok malah tanya aku, gak ada apa temen temen kakak yang paham gitu gituan? santri cowok pasti banyak yang tau lah. "

"Pulang sana Ris, kamu makin kesini makin bikin kepo makin ngeselin" Usir Kak Aan.

"Assalamualaikum" tanpa basabasi Nuris keluar kantor sambil tersenyum. 'Heheehheeeh, nanyak mulu sih kalian, aku juga mau tidur tau'Nuris membatin lega.

3 bulan kemudian Reni lulus dengan hasil yang lumayan tinggi. saat pelulusan dan pamitan berhenti mondok ibu reni sempat menemui Nuris untuk berterimakasih, karena berkat kejelian Nuris Reni sadar sepenuhnya jika dia berada di bawah kendali alam bawah Sadarnya.

Reni sebenarnya menyukai tunangannya, hanya sang pacar tak mau jika Reni menjadi milik orang lain, maka di buatlah Reni seakan akan mencintai sang pacar sampai mati. aaaah manusia di kuasai nafsu apapun akan di perbuat. 'Syukur diri ini tak pernah berpacaran ya Allah, terimakasih engkau menjaga hati ini ya Allah untuk tetap setia pada Engkau ya Rabbi.' Nuris mengelis dadanya pelan.

<< FLASHBACK OFF>>

Nuris terkejut saat Dita menggamit pundaknya, "Ada ummi kamu tuh" Dita menunjuk ke arah luar.

Nuris melihat ke arah yang di tunjukkan Dita.

"eh, tumben my mom kesini lebih cepet?" Nuris girang.

"Ustadz, maaf saya ijin keluar dulu ustadz, ada tamu, " Nuris berpamitan.

"Siapa Ris? ". pak Taufiq bertanya.

"Ibu saya ustadz."

"Ohya Silahkan , sampaikan salam saya pada orang tuamu ya ris?" goda pak taufik membuat suasana di mushalla itu riuh rendah menggoda Nuris.

Nuris keluar tanpa menjawab omongan pak taufik.

"Ummih," sang ummi menoleh dan menghentikan langkahnya.

"lho kok kamu malah turun? kamu gak lanjutin ngaji?"

"nggak udah ijin kok sama ustadznya. ummi sama siapa? "

"Ayo kekantor mahrom, di tunggu kakak kakakmu di sana".

Nuris mengekor umminya. di halaman belakang kantor mahrom Nuris melihat abi, kak iif, kak Aan dan duduk di tempat duduk yang terbuat dari tembok di bentuk seperti sofa.

Mata Nuris berbinar melihat ke dua orang kakaknya yang sudah lama tak menyambanginya itu.

"Kakaaaaaaak," Nuris melompat memeluk kedua kakaknya. di sambut pelukan hangat keduanya.

"Diiiiiih dah gede juga masih aja ngegelayut manja gini, anak siapa si ini, anak onyet ya? " goda kak Ifnu.

"Biarin, habis kakak sih, berhenti mondok gak nyambang aku sama sekali." rajuk Nuris.

kedua kakaknya tersenyum

"yeeeee kan kamu dah betah disini, malah sekarang kamu males pulang kan" kak Aan menyahut.

"eeeh sekarang nggak lagi dong kak, kan dah ada yang nungguin tu di rumah". goda kak Ifmu lagi.

"oooooh iya. aku lupa. "

"Kak aan juga bentar lagi mau mengikat cewek lho dek." Ummi memberi kabar berita.

"eeeeh dah laku kamu kak? kirain masih setia nunggu jandanya mbak Badi'ah." goda Nuris.

"Nggak mau bekas orang aku, orang yang perawan orisinil banyak, ngapain juga nunggu si Badi'ah menjanda?" Sungut kak Aan membuat Nuris dan Ifnu tertawa. "BTW, siapa nih cewek yang apes dapetin kakak aku, udah jelek, ngomongnya kasar, item dekil idup pula"

"Pletak !!!!" sebuah jitakan mengena ke jidat Nuris

"Waddaaauuuwwww, aduh sakit" Nuris memegang dahinya.

"Enak aja ngatain kakaknya. kelamaan gak di jitak kamu, otak kau makin error. kakak cakep kayak gini kok di bilang dekil. " Aan pura pura sewot.

"Hahahaahhahah, iya cakep di liat pakek sedotan liatnya dari pucuk pohon Keciplukan. hahahahahaha. eeeh anak mana calonnya kak Aan?. " Nuris mengulang pertanyaannya.

"Kamu inget lek sur nggak? " tanya abi.

"inget inget lupa" jawab Nuris.

"Itu anomnya mbak pradani".

"oooooh itu yang di karangbendo ya bi? "

"betul, kakakmu mau ngelamar putri beliau"

"eeeh aku kok gak tau lek sur punya anak cewek? "

"iya kamu taunya ma Fir doang"

"iya emang hehehehehe, kalok gitu selamat ya kak? lekas susulin kak bibi sono".

"Yeeeeeee orang anaknya masih sekolah kok. "

"ya seumuran aku kan? bentar lagi juga tamat."

"nggak dia adek kelas kamu dek. "

Mata Nuris melotot.

"Haaaaaah serius kak? emang masih kelas berapa? "

"Kelas 1 SMK".

"Yah masoh jauh dong".

"ya emang. ornang kakak gak keburu juga."

"orangnya cantik nggak? "

"Cantiklah, kalok ganteng gak mau aku dek. "

"apah can be'en lah kak. (apa katamu dah kak), namanya siapa calon mbak baru itu? "

"nanti kalok kamu pulang aja kenalan." Aan sengaja membuat Nuris penasaran.

"Diiiih apa bedanya tau sekarang sama nanti? "

obrolan mereka semakin hangat, hingga akhirnya keluarga Nuris berpamitan pulang ummi membantu Nuris membawa kirimannya ke kamar.

Lalu setelah itu Nuris mengantar keluarga di pintu depan mahram, setelah mobil yang di naiki keluarga Nuris tak terlihat Nuris hendak masuk kembali ke dalam wilayah.

"Ris. " ustadz sulaiman memanggil. beliau penjaga mahram juga sekaligus guru ngaji siswi negeri, baik MTS maupun MA.

"iya saya ustadz"

"Itu barusan abi kamu?"

"iya ustadz"

"sama ummi kamu juga Ifnu kan? yang satu siapa? "

"yang satu kakak saya yang nomer 2 ustadz adeknya kak Lili."

"Ooooooh, abi mu kayak arab, ummi mu kayak cina kamu ma sodaramu kok kayak orang negro itu gimana ceritanya Ris?" ustadz sulaiman sok serius.

"Jangan bikin orang mikir buat tes DNA deh ustadz gak baik" sewot Nuris lalu menutup pintu mahram dengan keras. tersengar suara tawa dari kantor mahram. ya ustadz sulaiman tertawa dengn tingkah nuris.

"si Alan". gerutu Nuris.

💝💝💝💝💝💝💝💝

Hari ini dia datang melamar ku, seperti yang telah kami sepakati satu tahun yang lalu, yaaaa satu tahun kami berkomunikasi melalui Hp tak pernah sekalipun kami bertatap muka. hingga tiba saatnya aku memberikan keputusan ku.

Mas Alfa menagih janji ku melalui Hp

"Dek gimana? keputusan adek sudah ada? " Dia bertanya pada ku di sms.

"aku bingung mas, aku masih pengen ngelanjutin sekolah, minimal sampek lulus SMK ini" aku bimbang.

"Iya dong, harus selesaikan dulu sekolahnya. kita nanti hanya tunangan aja." Dia menjelaskan.

"Ooooh, kirain langsung....."

Hp ku hampir terjatuh saat aku terkejut karena tiba tiba Mas Alfa menelpob tanpa memberi tau melalui sms dulu.

"Assalamualaikum, adek. "

"Waalikum salam Mas. "

"jadi aku pengen dengar langsung jawaban adek dari bibir adek ke telinga aku."

"Aku diam pura pura mikir, padahal sih dalam hati aku udah mutusin buat nerima lamaran dia hihihihihi, biarin aja wes biar dia nebak nebak dulu. Lama aku terdiam

"Duuuuuh, kayaknya di tolak ya? kok mikirnya lama banget, kurang lama ya mikir 1 tahun? " godanya.

"Hehehe udah cukup kom mas.".

"jadi? "

"iya aku mau ma Mas."

"Alhamdulillah. sampaikan dek ke ortu adek, lusa insya Allah aku ma keluarga ku akan melamar adek secara resmi. "

"Kok cepet baget Mas? "

"iya biar kamu cepet aku ikat dab gak di sambar orang"

duuuuuh, untung hanya di Hp, muka aku merah pastinya sekarang.

"Kok gak jawab? gak suka di gombalin ta? "

"suka kok ups" aku menmrutuki diri ku sendiri.

"ooooh ya nati kalok kita tunangan aku akan gombalin adek tiap waktu heheheehehe"

"Apaan sih Mas ini" Aku malu.

"Ya udah adek istirahat ya? aku tutup telponnya assalamualaikum"

"waalaikum salam" sambungan terputus eeeh kok keburu banget sih, padahal kan aku mau nanya nanya banyak ma dia. ya sudahlah lain waktu saja.

Lusa kemudian dia benar benar datang dengan keluarganya, Ya Allah aku akan melepas status jomblo ku kah? ini mimpi kan?.

setelaj tamu di persilahkan masuk aku di minta keluar, dan duduk di samping wanita yang cukup cantik di usia yang aku kira tak muda lagi yang kemudian ku ketahui beliau adalah camer alias calon mertua.

ku curi curi pandang pada Mas Alfa, subhanallah, ternyata Dia ganteng juga. gak jelek jelek amat kok.

masih ada manis manisnya.

seperti kebanyakan acara pertunangan kami melakukan tukar cincin dan dia sendiri yang memasukkan cincinku ke jari manisku, tanda kamu telah memiliki ikatan yang resmi walau belum sah karena belum ada ijab qabul.

setelah itu acara sambutan dan terakhir doa.

Mas Alfa tak menginap seperti kebanyakan calon yang lainnya, dia memilih pulang, entah kenapa, mungkin merasa tak nyaman dengan kondisi rumah kami yang memang cukup sempit.

Hari balasan itu tiba. ayah ku mengajak sanak famili cukup banyak, semua saudara di ajak oleh ayah tak terkecuali sepupuku si Arif

Namun karena dia dalam kondisi persiapan Ujian Nasional maka dia tak bisa ikut.

di rumah Mas Alfa alhamdulillah acara pun berjalan Lancar.

di sini aku diminta untuk menginap.

aku di temani oleh mas Alfa sambil melihat lihat album foto keluarga.

ada foto gadis kecil cantik tapi agak sedikit berperangai tomboy, siapa dia?

"Itu Lila, adek bungsu ku" Seakan tau pikiran ku Mas Alfa menjelaskan satu persatu orang yang ada di foto.

"Mas aku manggilnya nanti ke dia apa? "

"Panggil nyet juga dia bakal marah kok dek"

"iyalah pasti marah, orang baru kenal malah mau musuhan, mas iiiiih" Aku gemas pada calon suami ku ini.

"Ya terserah adek lah, kami sekeluarga biasa manggil Lila ndok, dan Dek." hemmm, anaknya agak rame, urakan, kolokan, kalok ngomong gak ada remnya, blong, jadi nanti kamu pasti lebih banyak sebelnya kenal ama ni bocah"

kok kesannya jelek banget ya? "Masak sih? " aku berusaha mencari kebenaran.

"Gak percaya liat aja nanti kalok dah kenal, pasti kamu akan ngeluh"

"Kok jadi serem ya?, kata temen ku, pernikahan itu ujiannya juga bisa dari ipar lho" Aku khawatir gadis itu tak akan menerima aku.

"Nurutin Alfa kamu ndok, Lila itu pasti suka ma kamu, Lila emang urakan, tapi dia baik kok. Oh ya minggu depan aku mau ngirim adekmu itu, kamu manggil dia adek ya? Ndok juga boleh. kamu mau ikut ndok ngirim si Lila? dia pasti seneng ketemu kamu."

"Oooh nggak papa kah mih? gak ngerepotin ta? " aku basa basi.

"Ya gak papa dong, kamu kan calon mbaknya Lila. " Camer ku baik banget ma aku.

"adek niki sekolah teng pundi mih? kelas pinten mih? (adek ni sekolah dimana? kelas berapa mih? )" kuberanikan diri ngobrol dengan mertua cewek ku.

"Lila sekolah sambil mondok ndok. sekarang dia dah mau lulus, dia juga dah tunangan lho ndok.l

"lho kok dah mau lulus? berarti adek kakak kelas saya ya mih? "

"iya Ndok, usianya juga lebih tua dari pean ndok. tapi kan pean dah jadi calonnya Alfa jadi ya manggilnya dek. "

"oooo inggih Mih" ku lanjutkan melihat foto foto yang lain.

sepertinya Lila ini adalah anak kesayangan di kelyarga ini.

semoga dia bisa menerima aku, aku pun akan menyayangi dia.

💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖