Karena saat ini sangat hard untuk wait para pembeli datang membeli dagangan kita, maka mulai banyak penjual yang mengikuti teori perdagangan ala tuan Krab, yaitu "Jika para pelanggan tidak bisa datang ke kita, kenapa kita tidak datang saja ke para pelanggan?". Dan dari teori itulah, para pedagang mulai berpetualang untuk menjualkan produk mereka secara langsung.
Pedagang :
"Baksoo bakso!!" *sambil memukul piring.
Abdullah :
"Pak! Beli bakso pak!!" *sambil melambai-lambaikan tangan.
Pedagang :
"Ok mas!!"
Kemudian, si pedagang bakso keliling itu segera saja menghampiri pelanggan yang memanggilnya barusan.
Abdullah :
"Baksonya masih banyak mas?" *tanya Abdullah pada si pedagang yang sudah berhenti di depannya.
Pedagang :
"Iya mas, pendemi begini jarang ada yang beli karena rata-rata orang-orang lebih milih masak sendiri dirumah, padahal saya pikir kalau saya jualan keliling begini penghasilannya akan lebih banyak daripada diam di 1 tempat terus, tapi sepertinya enggak akan semudah itu ya." *sambil membuka wadah baksonya yang masih tersisa banyak.
Mendengar ucapan pedagang itu, hati nurani Abdullah yang polos pun menjadi kasihan, karena itulah diapun berkata ...
Abdullah :
"(Sebenarnya aku cuma mau beli buat diri sendiri sih, tapi ya sudahlah, toh uang masih mudah dicari) Baiklah mas, kalau begitu aku pesan bakso 5.000 isi campur, dan 10.000 bakso tanpa gorengan dibungkus ya, nanti itu buat ibu dan adikku di rumah."
Pedagang :
"Siap mas, tolong tunggu sebent ... ."
Abdullah :
"Oh ya mas, aku juga pesan 1 mangkuk 5.000 lagi ya."
Pedagang :
"Eh? Kenapa tidak langsung saja 1 mangkuk 10....ah benar juga, pasti nanti isinya tidak cukup untuk .... "
Abdullah :
"Ahahahaha, baksonya yang 1 itu bukan untuk saya mas, tapi untuk masnya sendiri." *sambil tersenyum manis.
...
...
Pedagang :
"Eh, ma..maksudnya masnya ini bagaimana ya?" *sambil memasang wajah bingung.
Abdullah :
"Ahahahaha, saya cuma mau traktir masnya saja kok, karena kebetulan saja saya punya uang lebih yang entah mau dibuat apa, lagian tidak ada larangan tukang bakso tidak boleh makan dagangannya sendirikan?" *sambil tetap menunjuoan senyumannya yang makin manis.
!!!
"Tersentuh" adalah kata yang mewakili perasaan sang pedagang saat ini, karena baru pertama kali dalam seumur hidup dia menemukan pelanggan semulia orang di depannya saat ini, saking tersentuhnya diapun sampai menangis dibuatnya.
Pedagang :
"Huhuhu, jarang banget saya ketemu orang sebaik masnya, makasih banget ya, semoga masnya diberikan kemudahan dalam segala urusannya." *sambil mengelap air matanya.
Abdullah :
"Amiiin."
[POSITIVE]
-------------------
Pedagang :
"Baksoo bakso!!" *sambil memukul piring.
Lucien :
"Pak! Bakso pak!!" *sambil melambai-lambaikan tangan.
Pedagang :
"Ok mas!!"
Kemudian, si pedagang bakso keliling itu segera saja menghampiri pelanggan yang memanggilnya barusan.
Lucien :
"Baksonya masih banyak mas?" *tanya Abdullah pada si pedagang yang sudah berhenti di depannya.
Pedagang :
"Iya mas, pendemi begini jarang ada yang beli karena rata-rata orang-orang lebih milih masak sendiri dirumah, padahal ... "
Lucien :
"Haaa? Kok masih banyak? Masnya enggak niat jualan ya?"
?
Pedagang :
"(Ha?)"
Lucien :
"Makannya kalau mau sukses, lebih serius dong kerjanya, jangan cuma muter-muter sambil bilang "bakso-bakso" doang, ahahahaha." *sambil berlari meninggalkan pedagang itu.
...
...
!!!
"Jancok" adalah kata yang mewakili perasaan pedagang saat ini, karena baru pertama kalinya dalam seumur hidup dia menemukan pelanggan sebangsat orang di depannya itu, saking Jancoknya diapun sampai bertranformasi menjadi Hulk karenanya.
Pedagang :
"PEDAGANG IS ANGRY!!! DESTROOOYY!!" *sambil mengangkat motornya dan melemparkannya ke arah keparat yang baru saja mengejek-ngejek dirinya itu.
[NEGATIVE]
------------------
Pedagang :
"Baksoo bakso!!" *sambil memukul piring.
Budi :
"Pak! Bakso pak!!" *sambil melambai-lambaikan tangan.
Pedagang :
"Ok mas!!"
Kemudian, si pedagang bakso keliling itu segera saja menghampiri pelanggan yang memanggilnya barusan.
Budi :
"Baksonya masih banyak mas?" *tanya Abdullah pada si pedagang yang sudah berhenti di depannya.
Pedagang :
"Iya mas, pendemi begini jarang ada yang beli karena rata-rata orang-orang lebih milih masak sendiri dirumah."
Budi :
"Oh, ok, kalau begitu saya beli 5.000 pak." *sambil mengeluarkan uang 5.000.
...
...
Pedagang :
"(Jrrr, ketus amat jadi orang, padahal aku pengen curhat sebentar tahu) I..iya mas."
Ya, segini doang, memangnya apa yang kalian harapin dari kehidupan orang normal yang membosankan karena selalu cari aman haa?
[NORMAL]
-------------------
Pedagang :
"Baksoo bakso!!" *sambil memukul piring.
Izami :
"Pak yang sedang cari uang!! Sini!" *sambil mengebas-ngebas rambutnya.
Pedagang :
"Ok ma...., eh apa? Apaaa? Ma..masnya tadi panggil akukah?" *sambil menunjuk kearah diri sendiri.
Izami :
"Ya iya dong cantik, memang siapa lagi?" *sambil mulai menjilati bibirnya dengan manja.
Pedagang :
"(A..aku gak paham dia ngomong apa? Apa dia sadar kalau jarak kita itu jauh banget? Dan kenapa juga dia kelihatan lebay sambil jilat-jilat bibir begitu? A..apa maksudnya dia itu lapar karena mau makan baksoku atau gimana?)"
Kemudian, dengan perasaan was-was, si pedagang bakso keliling itupun segera saja menghampiri pelanggan yang memanggilnya barusan.
Lucien :
"Baksonya masih banyak mas?" *tanya Lucien pada si pedagang yang sudah berhenti di depannya.
Pedagang :
"Iya mas, pendemi begini jarang ada yang beli karena rata-rata orang-orang lebih milih masak sendiri dirumah, padahal saya pikir kalau saya jualan keliling begini penghasilannya akan lebih banyak daripada diam di 1 tempat terus, tapi sepertinya enggak akan semudah itu ya." *sambil membuka wadah baksonya yang masih tersisa banyak.
Mendengar ucapan pedagang itu, hati nurani Izami yang bajingan itupun menjadi kumat, karena itulah diapun berkata ...
Izami :
"Sayangilah bakso milik masnya mumpung masih ada, karena kalau sudah tiada, akan terasa kalau kehadiran mereka sungguh berharga." *sambil mengibaskan rambut sampai beberapa ketombepun masuk kedalam tempat bakso itu.
Setelah mengatakan kata-kata mutiara itu, Izamipun segera saja berpaling dan pergi meninggalkan si pedagang dengan eloknya tanpa membeli apapun dari dagangannya.
...
...
!!!
"MEM*K" adalah kata yang mewakili perasaan pedagang saat ini, karena baru pertama kalinya dalam seumur hidup dia menemukan pelanggan se-amanjing (plesetan dari amazing, LOL) orang di depannya itu, saking amanjingnya diapun sampai mengambil sebuah mangkok, mengisinya dengan kuah bakso yang panas, dan mencampurinya dengan sambal, setelah selesai, sambil tersenyum dan berlari mengejar orang halu tadi, si pedagang itupun juga berkata ...
Pedagang :
"Yo mas tampan, tadi ada ketombemu yang ketinggalan lho, jadi.... MAKAAAN BALIK NIH KETOMBE LU DASAR SETAN ALAS!!" *sambil melemparkan mangkuk berisi paket "Hot promotion" nya.
!!!
Melihat sang kakak disiram air panas dan di hajar habis-habisan, sang adik yang merekam dari kejauhan itu hanya terkesan saja melihat adegan brutal yang menenangkan jiwa itu.
Suzumi :
"Waaah, sepertinya konten prank kita hari ini bakal jadi trending topik deh, gak sabar aku lihat berapa uang yang akan kita dapatin dari jenis "kebodohan" yang disukai banyak netizen ini, kerja bagus buat hari ini kak!!" *sambil mengajungkan jempol ke arah kakaknya yang memberikan isyarat minta tolong.
[NGAWUR / GAK JELAS]